MPM PP Muhammadiyah Kunjungi Suket Ijo dan Jatam Batang

MPM PP Muhammadiyah Kunjungi Suket Ijo dan Jatam Batang

BATANG, Suara Muhammadiyah –  Dalam rangka menumbuhkan ghirah bermuamalah khususnya bidang pertanian dan peternakan, Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengadakan kunjungan pendampingan petani dan peternak yang tergabung dalam kelompok Suket Ijo dan Jamaah Tani Muhammadiyah(Jatam) Kabupaten Batang.

Kunjungan berlangsung di Hutan Wisata Losari Desa Sodong, Wonotunggal, Batang Jawa Tengah pada Jum’at, 17 Maret 2023. Dalam kesempatan tersebut Ketua MPM Dr. Muhammad Nurul Yamin, M.Si hadir bersama Dewan Pakar Prof, Ali Agus, Koordinator Bidang Pertanian Terpadu Hadi Sutrisno dan Bidang Media Ivanof.

Kehadiran Tim MPM Pimpinan Pusat Muhammadiyah disambut Pimpinan Daerah Muhammadiyah Batang yang diwakili Majelis Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan Hidup  Nurudin Junaedi, S.Ag,  BPH Lazismu Batang.

Dalam sambutannya Muhammad Yamin menyampaikan bahwa MPM PP Muhammadiyah berkomitmen melaksanakan dakwah melalui program-program pemberdayaan masyarakat khususnya bidang peternakan dan pertanian. “Dakwah dalam bidang pendidikan lewat pengajian sudah banyak  dilakukan orang di sekolah dan kampus. Maka kami berdakwah di sektor lain uakni pembidaan dan pemberdayaan masyarakat dengan melaksanakan pendampingan pada kelompok nelayan, petani dan peternak,” ujar Nurul Yamin di depan anggota Jatam dan Suket Ijo.

Profil Suket Ijo

Sebelum melaksanakan program pendampingan masyarakat petani dan peternak di Batang, MPM melakukan pemetaan potensi yang nantinya bisa digerakkan dan dikembangkan menjadi aset  produksi dan pemasaran. Maka MPM mengapresiasi adanya kelompok masyarakat yang menjadi penggeraknya, khususnya kaum petani dan nelayan yang disebutnya sebagai “Pahlawan Pangan”.

Pada sesi berikutnya, Ketua Suket Ijo dan Jatam Batang mendapatkan kesempatan menyampaikan profil, visi-misi serta program kerja yang telah dan akan dilaksanakan. “Suket Ijo memang mulai dikenal  bukan dari prestasinya, tetapi justru dari kekurangannya. Kami belum ada apa-apanya dan baru mulai melangkah sebisanya dan seadanya,” kata Ketua Suket Ijo Nur Khasanah.

“Kumpulan tukang ngarit ini berawal dari kesepakatan ibu-ibu dan mbak-mbak yang kebetulan sering kumpul di Nasyiatul Aisyiyah. Karena memiliki nasib yang sama sebagai tukang ngarit, maka kami sepakat membentuk kelompok Suket Ijo,” jelas Nur Khasanah yang juga Ketua Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah Wonotunggal ini.

Nama Suket Ijo dipilih, selain agar mudah diingat, juga agar memberikan semangat.  Suket Ijo merupakan singkatan dari Sabar Ulet Kreatif Ekonomis Terampil, Ikhlas, Jujur Optimis. Nama Suket Ijo menjadi doa sekaligus visi-misi yang diharapkan dapat menjadi spirit dalam berusaha mewujudkan cita-cita anggotanya.

Suket Ijo mengelola program program Ternak Mandiri yang dilaunching 21 Maret 2021 di Hutan Losari Sodong Wonotunggal, Batang. Program ini bertujuan mendorong peternak mengembangkan usahanya dengan pendampingan secara rutin. Peternak dibekali skill cara beternak sesuai standar dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian.

Suket Ijo mendapat pendampingan dan bantuan dari  LAZISMU Kabupaten Batang berupa ternak kambing untuk mendukung kegiatan riset dan uji-coba penggemukan. Selain merawat ternak milik kelompok, kami juga mencoba merawat kambing titipan milik pihak lain.

Selanjutnya Ketua Jatam Kabupaten Batang, Purwoto menyampaikan profil lembaga yang dipimpinya. Meskipun belum lama didirikan (13 Februari 2022) Jatam Kabupaten Batang telah melaksanakan program pemberdayaan petani.  Jatam Kabupaten Batang anggotanya untuk menjadi Petani Plus. Petani yang tidak hanya mengekploitasi lahan untuk kepentingan jangka pendek, tetapi petani yang bersahabat dengan bumi dengan menjaga lahan pertanian agar tetap subur secara alamiah dan tetap produktif dalam jangka tak terbatas.

Jatam telah mengembangkan sistem bertani ramah lingkungan dengan menjauhkan lahan dari unsur-unsur kimiawi yang merusak struktur tanah.  Jatam memproduksi Jamu Sehat Tanaman yang disingkat JST, yang merupakan hasil riset ilmiah yang hasilnya terbukti mampu mengembalikan kesuburan tanah dan petani mendapatkan hasil panen melimpah.  (Kawe Shamudra)

Exit mobile version