YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Untuk tingkatkan minat baca mahasiswa, Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali mengadakan bazar buku pada Selasa (20/3) di gedung Perpustakaan UMY lantai 1 . Kepala Perpustakaan UMY, Novy Diana Fauzie, SS.,MA. saat ditemui oleh Humas UMY mengatakan selain untuk meningkatkan minat baca, bazar ini dilakukan untuk pengembangan koleksi buku perpustakaan UMY.
“Bazar buku hari ini adalah bazar buku kedua, bazar ini diadakan sebagai upaya meningkatkan minat baca mahasiswa. Hal ini juga menjadi upaya untuk pengembangan koleksi buku di perpustakaan UMY itu sendiri, sebelumnya sudah ada usulan buku mahasiswa, usulan buku dosen, dan usulan buku dari prodi, kali ini mahasiswa dan dosen akan memilih dan mengambil buku tersebut secara langsung,” ujar Novy.
Novy juga mengatakan jika buku yang dipinjam mahasiswa selama bazar harus dikembalikan pada tanggal 15 Mei. “Buku ini bisa dipinjam selama mahasiswa masih ingin membacanya dan buku harus dikembalikan pada tanggal 15 Mei 2023” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bazar buku kali ini berbeda dengan bazar buku sebelumnya. Hal ini karena pada bazar buku yang pertama, dilakukan dengan mendatangkan 7 penerbit buku sementara pada bazar kali ini perpustakaan mendatangkan 6 toko buku, sehingga koleksi buku yang dihadirkan lebih masif dan bervariatif. Toko Buku tersebut diantaranya Suara Muhammadiyah, Gramedia, Periplus, Spektra, Sagung Seto, dan UBS.
Menurut Novy, bazar seperti ini juga dilakukan untuk memenuhi kebutuhan literasi civitas academica UMY. “Kalau perpustakaan biasanya mengadakan pengembangan koleksi dengan memberikan katalog, atau melalui usulan buku, Nah dengan bazar buku seperti ini mahasiswa atau dosen bisa langsung memilih buku yang dibutuhkan. Kami bawa slogan “Kamu Pilih Perpus yang Bayar”. Kami juga ingin berbagi kebahagiaan karena akan ada sensasi berbeda dan bahagia ketika mahasiswa membuka plastik buku baru tersebut. Buku yang dipilih juga bisa langsung yang dipinjam, dan dikembalikan sesuai jadwal, nantinya buku tersebut akan menjadi koleksi perpustakaan,” imbuhnya.
Dalam bazar buku ini mahasiswa dan dosen bisa memilih buku tanpa batasan jumlah, hanya saja tidak semua buku bisa dibawa pulang. Perpustakaan hanya mengizinkan mahasiswa dan dosen membawa pulang 2 buku, buku lainnya akan ada di perpustakaan dan bisa dipinjam kalau dua buku yang dibaca sudah dikembalikan. Tak hanya itu, perpustakaan juga memberikan kompetisi review buku, bagi mahasiswa dan dosen yang meminjam buku saat acara bazar berlangsung.
“Mahasiswa ataupun dosen yang meminjam buku dapat mengikuti kompetisi review buku, mereka harus membuat review buku semenarik mungkin dalam bentuk video dan 5 review buku terbaik akan diberi hadiah berupa buku yang direview tersebut,” ucap Novy lagi.
Perpustakaan UMY juga telah memberikan fasilitas yang nyaman bagi pengunjung, mulai dari mengadaptasi tempat baca seperti café hingga menyediakan bilik baca dengan ruangan intens dan tenang. Novy berharap program bazar buku ini terus berlanjut untuk tahun-tahun yang akan datang.
“Saya berharap bazar buku seperti ini ke depannya akan menjadi program regular setiap tahunnya. Karena ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan koleksi buku perpustakaan itu sendiri, dengan mengetahui kebutuhan buku dari mahasiswa dan dosen maka pengembangan koleksi buku yang dilakukan oleh perpustakaan UMY lebih tepat sasaran,” tandasnya. Selain bazar buku, perpustakaan juga memiliki berbagai kegiatan menarik lainnya seperti bedah buku, bibliobattle dll. (RM/Riz)