Surakarta, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Surakarta dalam rangka memperteguh kiprahnya di bidang Kesehatan menggelar workshop dengan tema “Pembekalan Kader Kesehatan tentang Keluarga Berencana dalam Rangka Bulan Bhakti KB Kesehatan ‘Aisyiyah Kota Surakarta”. Nur Suryono, S.Pd, selaku Ketua Majelis Kesehatan menyampaikan bahwa kegiatan ini memang dirancang untuk mempersiapkan kader-kader Aisyiyah yang berkhitmad di berbagai cabang Aisyiyah se-Surakarta.
Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Surakarta, Siti Maesaroh, S.Ag. juga mengungkapkan workshop dalam rangka menyiapkan kader-kader ini merupakan bagian dari gerakan perempuan berkemajuan. Ia juga menuturkan pasca muktamar yang diselenggarakan di kota Surakarta semestinya selalu menumbuhkan motivasi terus bergerak maju memberikan konstribusi.
Kegiatan workshop yang berlangsung pada tanggal 18 Maret 2023 ini dilaksanakan di Aula PDA Kota Surakarta, menghadirkan tiga narasumber berasal dari Universitas Aisyiyah Surakarta. Ketiga narasumber itu diharapkan memaparkan sesuai dengan keilmuannya masing-masing. Annisa Andriyani, MPH, dosen Ilmu Gizi, Indarwati, SKM, M.Kes, dosen kesehatan masyarakat, dan Nazaruddin Latif, M.S.I. dosen al-Islam dan Kemuhammadiyahan di kampus yang pusat di Jl Ki Hajar Dewantara Kentingan Surakarta.
Dipilihnya ketiga dosen yang memiliki basik keilmuan berbeda ini diharapkan mampu memberikan pemahaman yang lebih luas kepada para peserta workshop, sehingga menjadi bekal yang cukup untuk menjadi modal dalam menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat secara langsung.
Nazaruddin Latif, M.S.I. dalam menyampaikan materinya menekankan obyektivitas dalam memandang persoalan KB dan dikaji secara utuh. Seperti misalnya dalam menggunakan pendekatan normatif dengan mengangkat dalil-dalil naqli harus dilihat secara komprehensif. Pendekatan keilmuan dengan melibatkan para ahli juga penting. Selain itu, tinjuan maqashid syari’ah juga harus disertakan dimana dalam mensosialisasikan KB ini harus memperhatikan terpeliharanya 5 pokok, yaitu: agama, akal, jiwa, harta dan keturunan.
Annisa Andriyani, mengungkapkan kader-kader yang akan melakukan sosialisasi harus memahami tentang KB. Tanpa pengetahuan yang memadai akan kesulitan memberikan pengertian dan pengetahuan kepada masyarakat. Sedangkan narasumber lain, Indarwati, berpesan kepada peserta agar jangan melakukan pemaksaan kepada masyarakat. Komunikasi dalam memberikan sosialisasi hendaknya disampaikan secara menyeluruh sehingga masyarakat akan memperoleh pemahaman yang utuh. Termasuk pilihan pendekatan atau cara KB yang dilakukan merupakan pilihan dan jangan dipaksa untuk memilih salah satu cara. (Riz)