YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pada hari Rabu malam (22/03) Masjid Islamic Center UAD mengadakan shalat tarawih bersama. Sesuai surat Maklumat PP Muhammadiyah No. 1/MLM/I.0/E/2023 memutuskan bahwa 1 Ramadhan jatuh pada hari Kamis Pon, 23 Maret 2023 M. Dan 1 Syawwal jatuh pada hari Jum’at Pahing, 21 April 2023 M.
Rektor UAD yaitu bapak Muchlas selaku penceramah tarawih, menyampaikan untuk 1 Ramadhan pada tahun ini serempak yaitu hari Kamis, 23 Maret 2023. Hanya akan terjadi perbedaan saja pada 1 Syawwal 1444 H.
“Sekalipun demikian, mari kita saling menghormati perbedaan dan penetapan 1 syawwal ini dan tidak perlu menyalahkan satu sama lain. Apapun yang terjadi, hari raya kita 1 Syawwal 1444 H, perkara tanggal masehi yang berbeda yaitu perkara lain dan tidak perlu dipersoalkan dan menyalahkan.”
Dalam kesempatan kali ini pun, bapak Muchlas meresmikan kegiatan Ramadhan Di Kampus (RDK) 1444 H. Dengan berbagai kegiatan yang ada yaitu: 2500 Takjil Buka Puasa, Kajian Jelang Buka Puasa, Ceramah dan shalat tarawih berjamaah, Kajian Dhuha, Shalat Gerhana Matahari, Bazaar Ramadhan, Santunan untuk Dhuafa, Daily Qur’anic Murottal, Haflah Qori’ dan Tabligh Akbar Nuzulul Qur’an, Lomba Tiktok Dakwah dan Kaligrafi dan terakhir Kajian I’tikaf 10 hari terakhir Ramadhan.
Beliau pun berpesan juga tentang dua hal. Pertama, Allah berikan nikmat kepada umat manusia itu banyak sekali. Ada dua nikmat yang sering terabaikan oleh manusia, yaitu nikmat sehat dan waktu luang. Padahal jika tanpa nikmat sehat maka tidak akan sempurna dalam beribadah dan begitu juga nikmat waktu luang. Maka perlu untuk disyukuri atas nikmat-nikmat yang sudah Allah karuniakan.
“Dan lebih banyak lagi adalah syukur kita diwujudkan dalam amal shalih yang bermanfaat bagi orang lain. Dalam bahasa Jawa ada ungkapan “migunani tumpraping liyan” (sekecil apapun tindakan kita, haruslah bermanfaat dan berguna bagi orang lain). Jika kita mempunyai semangat seperti ini, maka kesyukuran kita itu bisa diimplementasikan dalam berbagai kegiatan yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain.” Ujarnya.
Kedua, Untuk memenuhi kewajiban dan juga meraih keutamaan Ramadhan, tentu memerlukan persiapan pada bulan Ramadhan. Beliau menyebutkan di antaranya:
“Membekali diri dengan ilmu, khususnya mengetahui penetapan awal bulan Ramadhan, agar kita tidak ragu-ragu lagi dalam memasuki bulan puasa Ramadhan. Baik yang berhubungan dengan awal bulan maupun fikih puasa itu sendiri. Kedua, persiapan fisik dan mental dengan hati kita ditata dengan merubah kebiasaan buruk dengan kebiasaan baik. Hal ini perlu kita lakukan, agar fisik dan ruhani kita itu terkondisikan. Di bulan dengan penuh keutamaan ini juga untuk peningkatan kapasitas ketakwaan kita. Sebagaimana sudah menjadi tujuan dari puasa itu sendiri.”
Maka dengan adanya kegiatan Ramadhan Di Kampus (RDK) 1444 H. Selain dapat menyemarakan bulan suci Ramadhan juga wujud syukur atas nikmat Allah sehingga lewat kegiatan yang diadakan dapat memberikan manfaat kepada orang lain. “Dan semoga Allah senantiasa memberikan kekuatan dalam meningkatkan ketakwaan kita melalui puasa di bulan Ramadhan ini,” tutupnya. (Badru Tamam)