LANGSA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah (PD) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kota Langsa melaksanakan Pelatihan Kader Dasar Taruna Melati l Angkatan ke-3 yang diikuti sebanyak 36 peserta. peserta terdiri dari pelajar SMP dan SMA dari tanggal 29 -31 Maret 2023. mengusung Tema “Mengungkap Peran Remaja lslam dalam Kemajuan Teknologi Dunia.”
Dalam kegiatan ini selaku ketua panitia Alif Rahmatan, siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah , Ketua PD IPM Arif Al-Syauqi, didampingi oleh MoT Yoyon Nofanta dan Ahmad Al Ghifari Muslim.
Ketua AMM (Pembina) PD IPM Kota Langsa Rafli Carlos Syahfari yang juga kepala sekolah SMA Muhammadiyah menyampaikan, kegiatan TM sudah 3 kali angkatan dilaksanakan di Kota Langsa, dan alhamdulillah semuanya berjalan dengan baik.
Salah seorang peserta memberikan pesan dan kesan terhadap kegiatan ini, Fajar Al Zikra, kesan pertama biasa saja, namun setelah mengikuti PKD TM l kami tau betapa penting masalah keislaman apalagi kegiatan ini positif dan tidak saja pada kader tapi, juga pada pelajar lainnya. Insya Allah kegiatan serupa akan kita ikuti lagi TM ll pada bulan Ramadhan berikutnya. Hal ini akan di koordinasikan kembali ke Kabid Kajian Dakwa Islamiyah PW IPM Aceh.
Pada bulan 5 akan dibuat Pengkaderan untuk daerah Timur-Utara Aceh di Bireuen, khusus untuk PD IPM Kota Langsa akan dibuat TM 2, sedangkan wilayah tengah akan dibuat di Aceh Tengah. PKTM 1 seyogianya dilaksanakan oleh PD IPM namun karena sifatnya khusus maka dibuat oleh Pimpinan Wilayah IPM Aceh.
Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Langsa Dr. Nursanjaya, S.Ag, M.Pd. serta ketua Pembina IPM Kota Langsa Rafli Carlos Syahfari Mengatakan terkait Musyawarah Wilayah IPM Aceh ke-21 pada bulan Desember 2023 mendatang akan dilaksanakan di kota Langsa dan PDM Kota Langsa sudah memasukan dalam daftar kegiatan prioritas bagi PDM.
”Perkaderan yang dilaksanakan selama 3 hari tersebut menjadi pengkaderan yang berkesinabungan sesuai dengan syariat lslam yang berkemajuan, memiliki akhlakul karimah serta kemampuan kepemimpinan berkarakter, sebagai cerminan orang berbakti terhadap Muhammadiyah.
Ketua Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Rafli Carlos Syahfari menyampaikan disela sela kegiatan “ Senang bisa bertemu langsung dengan anak anak teringat masa dulu sewaktu mengikuti perkaderan.”
proses pengkaderan bagaimana bekerja di muhammadiyah, tidak tergantung kepada seseorang, tidak mengharap pujian, modalnya beramal lillahi taala serta mencari Ridha Allah SWT.
Jika IPM bagus maka Muhammadiyah kedepannya pasti akan bagus pula, kenyamanan beribadah di mesjid kita menjadikan tolak ukur IPM hadir disana, sebagai generasi masjid yang terlatih.
Kita tidak boleh terpaku kepada materi pengkaderan, disesuaikan dengan keahlian secara prinsip kultum kaderisasi harus terus ada di Muhammadiyah dan prinsipnya Muhammadiyah harus tampil kedepan.
Masih ada orang di muhammadiyah yang bertanya apa itu IPM, untuk itu harus diisi masalah yang dianggap sepele harusnya menjadi hal pokok. Saat ini banyak dakwah di yuotube belum ada dari kalangan muhammadiyah.
MOT kegiatan, Yoyon Nofanta mengatakan “Untuk daerah Kuala Simpang dan Aceh Timur yang belum ada buat mapping terkait eksistensi IPM”. Pada kesempatan lain Ketua PWM Aceh, A. Malik Musa mengatakan “kita juga berharap agar setiap PDM harus rubah papan nama serta seluruh Ortom bergerak bersama” disela sela penyampaian arahan dan bimbingan penutupan.
Hal yang terpenting nantinya IPM dapat mendata siswa yang hendak melanjutkan studinya ke jenjang berikutnya baik dalam negeri maupun luar negeri sehingga peran PWM terlihat sebagai, sudah saatnya kita evaluasi kader untuk mempersiapkan pondasi yang kuat menjadi kader yang handal. (Agusnaidi B/Riz)