SOLO, Suara Muhammadiyah – Kegiatan shalat dhuha berjamaah merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap hari oleh siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Bukan hanya siswa yang terlibat dalam kebiasaan tersebut, kepala sekolah penggerak Hj Sri Sayekti MPd, segenap guru serta tenaga kependidikan turut serta dalam melaksanakan semarak syiar Ramadhan 1444 Hijriah di halaman sekolah sehat, Senin (3/4/2023).
Dalam pelaksanaannya, Wakil Kepala Bidang al Islam Kemuhamamdiyahan, Ahmad Syaifuddin MPd membagi jadwal imam bersama stafnya Sutrisno SPdI Diharapkan dengan adanya pembagian menata tikar bagi siswa dan guru dalam pelaksanaan bisa terjaga ketertiban dan kebersihan lokasi shalat.
“Bulan Ramadan merupakan momentum yang tepat untuk kita meningkatkan ibadah, Karena sekolah ini sebagai sekolah penggerak berkemajuan, maka shalat dhuha bisa dipahatkan dan menjadi habituasi sebagai bekal untuk dikemudian hari,” ungkap Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Jatmiko.
Jatmiko menambahkan, bulan Ramadan semua amal shaleh dan kebaikan akan mendapat pahala yang berlipat ganda, maka jangan sia-siakan Ramadan tahun ini karena tidak ada yang bisa jamin kita dapat bertemu Ramadan selanjutnya.
Pada kegiatan Ramadan di sekolah yang berdiri sejak 1935 ini, diawali shalat sunnah lalu banyak diisi aktivitas ibadah. Antara lain Tadarus Al Quran dengan metode baca al Husna, mudah membaca al Quran, shalat fardhu berjamaah dan shalat sunnah berjamaah.
Kemudian juga ada acara buka bersama ditutup shalat berjamaah. “Tentu hal ini selain mengisi waktu luang anak-anak dengan memperbanyak ibadah. Bertujuan mengamalkan pemahaman agama Islam lebih dalam sesuai pedoman hidup islami warga Muhammadiyah (PHIWM) dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari agar mampu meningkatkan iman dan takwa para siswa kami,” jelasnya.
Apalagi, kata Jatmiko, Ramadan merupakan bulan yang istimewa di mana seluruh umat muslim telah diwajibkan untuk melaksanakan syariat puasa. Ibadah puasa sendiri, ibadah yang memiliki ketentuan-ketentuan khusus dalam pelaksanaannya, sehingga umat muslim wajib mempelajarinya sebagai ilmu yang mendasari pelaksanaan ibadah.
“Mulai dari syarat, rukun, maupun hal-hal dilarang yang dianjurkan ketika berpuasa. Termasuk tata cara shalat dan berwudhu ketika berpuasa. Besok pagi kita ada gerakan siswa laki-laki bawa peci, pangkas rambut, bawa zakat fitri,” pungkasnya. (Jatmiko)