PULANG PISAU, Suara Muhammadiyah – Musyawarah Wilayah (Musywil) III Muhammadiyah dan Aisyiyah Pulang Pisau tinggal satu bulan lagi. Acara puncaknya akan digelar pada Tanggal 19-21 Mei 2023 mendatang di Kota Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. P
ersiapan demi persiapan mulai dilakukan, setelah sebelumnya pengurus PDM Pulang Pisau bersilaturahmi ke Bupati Pulang Pisau, saat ini Panitia Pemilihan Musyda ke-III juga telah bekerja sejak sebulan lalu untuk melaksanakan penjaringan dan verifikasi bakal calon PDM Pulang Pisau. Logo Musydapun telah dibuat dan siap untuk menyemarakkan Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah tahun 2023.
Ketua Pimpinan Daerah Pulang Pisau , H. Supardi mengatakan bahwa tema dan logo ini dibuat sebagai syiar dan dakwah persyarikatan di bumi Kalimantan Tengah bahkan nasional, dan tahun ini logo Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah bergabung menjadi satu logo bersama.
“Saat itu saya pesan untuk dapat dibuatkan Tema dan logo yang bernuansa kearifan lokal Pulang Pisau, dan Kalimantan Tengah umumnya, Alhamdulillah akhirnya tema dapat selesai yaitu “Dakwah Pencerahan Menuju Bumi Handep Hapakat Berkemajuan”. Semoga Muhammadiyah akan terus bergerak ikut serta memajukan masyarakat Pulang Pisau Kalimantan Tengah dengan gerakan-gerakan kebaikan” ucapnya.
Logo Musyda periode ini bernuansa kearifan lokal, yang berisi gambar dari logo Kabupaten Pulang Pisau maupun Kalimantan Tengah secara umum, Ada terselip Lambang menyerupai angka tiga, rumah betang dan perahu, itulah logo resmi Musyawarah Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Pulang Pisau tahun 2023.
Berikut makna dan filosofi dari logo Musda Ke-III Muhammadiyah Aisyiyah Pulang Pisau sebagai berikut :
- Sinar Matahari yang memancarkan cahaya
artinya KH Ahmad Dahlan ingin Muhammadiyah bisa menjadi organisasi yang menyinari (mencerahkan) hati dan pikiran masyarakat dimana saja dengan ajaran-ajaran islam yang benar berdasarkan Alquran dan as-Sunnah.
Matahari juga sebagai energi, kekuatan martabat dan kecerdasan, sebagai simbol pencerahan dan pembaharuan memancarkan kemajuan dan kejayaan Pulang Pisau.
- Logo Rumah betang
Rumah Betang adalah jenis rumah tradisional yang berasal dari suku Dayak di Kalimantan, Indonesia. Rumah Betang memiliki ciri khas terbuat dari bahan-bahan alami seperti kayu, bambu, dan ijuk.
Makna dari rumah Betang sangatlah penting bagi suku Dayak, karena selain sebagai tempat tinggal, rumah Betang juga memiliki makna sebagai tempat berkumpulnya seluruh anggota untuk berdiskusi, merayakan upacara adat, dan mengambil keputusan penting dalam kehidupan masyarakat Dayak. Selain itu, Rumah Betang juga memiliki makna sebagai simbol persatuan dan kebersamaan dalam suku Dayak, karena semua anggota suku diharapkan untuk selalu menjaga kerukunan dan kesatuan dalam kehidupan bersama di dalam rumah Betang.
Di jendela Rumah betang terdapat Logo Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Rumah betang yang memiliki bentuk panjang, sehingga bisa dihuni banyak orang., sebagaimana Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang menjadi rumah besar toleransi, saling peduli dan berbagi dan budaya Musyawarah Mufakat yang benar-benar hidup dan terawat di Muhammadiyah, sehingga menjadi ikatan yang kokoh untuk sesama penghuni rumah.
- Burung enggang. Burung Enggang sebagai simbol kemuliaan dan kebesaran bagi suku Dayak.
Muhammadiyah dan Aisyiyah memiliki idealisme dan cita-cita yang tinggi dalam membangun peradaban umat dan bangsa.
- Menyerupai angka 3 berwarna Biru menggambarkan pelaksanaan Musyawarah Muhammadiyah dan Aisyiyah yang ketiga kali.
- Gambar perahu diatas air
Perahu adalah salah satu tranportasi yang banyak digunakan masyarakat Pulang Pisau, terdapat beberapa sungai besar seperti Sungai Kahayan dan Sungai-sungai lainnya yang dapat dimanfaatkan beraktivitas ekonomi melalui transportasi air .
Air Mencerminkan gerakan dan semangat Muhammadiyah yang dinamis dan tetap mengalir ke arah yang dituju untuk membangun, memberi manfaat dan memajukan daerah melalui berbagai kegiatan dan amal usaha.
Warna Kuning menggambarkan, kebahagiaan dan rasa optimis, Warna merah identik dengan keberanian, kekuatan, energi serta kegembiraan untuk melakukan kegiatan.
Warna Biru simbol dari kepercayaan, loyalitas, tanggung jawab dan kesejukan Muhammadiyah selalu optimis dan memiliki semangat pergerakan dalam menyelesaikan berbagai persoalan umat dan kebangsaan.
Dengan harapan Musyawarah dapat berjalan dengan damai, berakhlak dan gembira serta menghasilkan keputusan yang dijalankan dengan amanah dan tanggung jawab.
Tema “Dakwah Pencerahan Menuju Bumi Handep.Hapakat Berkemajuan”. Handep hapakat adalah motto Kabupaten Pulang Pisau yang artinya persatuan dan kesatuan semua suku dan Ras dalam falsafah hidup gotong royong.
Muhammadiyah melalui dakwah amar maruf nahi munkar berkomitmen turut serta memajukan masyarakat Pulang Pisau dan mewujudkan kehidupan negeri “baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur” yaitu negeri yang selaras dengan kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya.
Pembuatan logo ini adalah hasil kolaborasi bersama tim media PDM Pulang Pisau . Tim tersebut adalah para kader milenial Muhammadiyah Pulang Pisau yang peduli dengan gerakan fastabiqul khairat.
Koordinator media PDM Pulang Pisau, Bonni Febrian mengatakan proses pembuatan logo ini terbilang sangat cepat, Sesuai dengan hasil kesepakatan Rapimda PDM Pulang Pisau , dan adanya perintah dari PDM Pulang Pisau untuk membuat Logo Musyda yang ada nuansa kearifan lokal, tim mulai bekerja.
“Kami intens berkoordinasi via grup Whatsapp, saling melempar konsep, ada pula yang khusus membuat desain gambar dan memberi masukan terkait logo tersebut. Terima kasih buat para kader muda Muhammadiyah yang sudah mendukung, Semoga menjadikan syiar Muhammadiyah Pulang Pisau lebih meluas,” katanya. (Bonni)