BANDUNG, Suara Muhammadiyah – Program Studi Akuntansi UM Bandung mengadakan Seminar ”Sustainability Report Requirement And Assurance, Why We Should Build Road Map To Zero Carbon” di Auditorium KH Ahmad Dahlan UM Bandung pada Kamis (06/04/2023).
Berbagai tema dibahasa pada kegiatan ini. Di antaranya soal Sustainability Reporting, Sustainability Reporting Assurance, dan Road Map To Net Zero Carbon.
Ketua Program Studi Akuntansi UM Bandung Erfan Erfiansyah menjelaskan bahwa acara tersebut menjadi penguat bagi program studinya yang konsen terhadap sustainability reporting (SR) dan corporate social responsibility (CSR).
Selain itu, acara ini juga menjadi bahan ajaran bagi para mahasiswa dalam menjalankan mata kuliah akuntansi lingkungan. ”Mata kuliah akuntansi lingkungan ini menjadi hal yang baru bagi kita yang sebelumnya konsen pada akuntansi syariah,” ucap Erfan.
Erfan menuturkan, hanya ada beberapa kampus yang konsen terhadap mata kuliah akuntansi lingkungan. ”Adanya seminar ini untuk menyamakan persepsi antara mahasiswa, dosen, prodi, maupun fakultas terkait akuntansi lingkungan,” tutur Erfan.
Ia juga menjelaskan bahwa seminar semacam ini harus terus ada untuk mengkampanyekan bahwa UM Bandung konsen terhadap akuntansi lingkungan. ”Sehingga adanya seminar tersebut dapat menjadikan prodi Akuntansi UM Bandung sejalan antara implementasi dengan kurikulum pendidikan yang ada,” kata Erfan.
Peresmian PT MKI
Dalam acara itu pula diresmikan PT Mentari Konsultan Indonesia (PT MKI) oleh rektor UM Bandung dengan ditandai secara simbolis pemukulan gong. Perusahaan tersebut merupakan inisiasi dari UM Bandung dengan Binder Dijker Otter (BDO) Indonesia.
Sebagai President Director MKI, Erfan Erfiansyah menerangkan bahwa PT MKI menjadi sarana praktikum dan sarana untuk meningkatkan kompetensi para dosen maupun mahasiswa Akuntansi UM Bandung. ”Jadi, bagi mahasiswa pun punya kesempatan untuk magang di PT MKI sendiri maupun di Kantor Akuntan Publik BDO Indonesia,” ungkap Erfan.
Net zero carbon
PT MKI sedang membuat roadmap net zero carbon untuk diaplikasikan oleh UM Bandung hingga 2045. ”Dari pengamatan kita bahwa UM Bandung dalam pengkonsumsian karbonnya itu paling tinggi berada pada penggunaan listrik,” ujar Erfan.
Oleh karena itu, menurut Erfan, UM Bandung perlu mencari cari dalam penghematan dan mencari sumber daya alternatif untuk tenaga listrik. ”Sehingga dengan ditemukannya cara untuk penghematan tenaga listrik, UM Bandung akan mencapai net zero carbon di tahun 2045,” terang Erfan.
Ia menghimbau kepada seluruh sivitas UM Bandung agar meminimalisir pemakaian energi listrik. ”Untuk bisa merealisasikan roadmap ini perlu adanya komitmen bersama sivitas UM Bandung untuk hidup dengan pola yang sederhana,” imbaunya.
Hadir pada kegiatan ini Rektor UM Bandung, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Ketua Program Studi Akuntansi, President Commissioner PT Mentari Konsultan Indonesia, dan para mahasiswa. (FK/MPAF)