MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Gedung Serba Guna Aisyiyah Sulsel menjadi saksi pelantikan Dr Nurhayati Azis sebagai Rektor baru Institut Parahikma Indonesia pada Kamis, 6 April 2023. Kegiatan ini digelar sore hari, dilanjutkan dengan acara Buka Puasa Bersama.
Momentum pelantikan ini juga dijadikan ajang untuk memperkenalkan bahwa kampus tersebut telah diserahkan dari Yayasan Parahikma Indonesia ke Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulsel.
Dalam sambutannya, Prof. Azhar Arsyad, Rektor Institut Parahikma Indonesia periode sebelumnya, mengungkapkan bahwa ia memilih menyerahkan kampus tersebut kepada Aisyiyah karena rekam jejak organisasi tersebut bersama organisasi induknya, Muhammadiyah, dalam mengelola pendidikan.
“Saya tahu betul rekam jejak Aisyiyah. Ibu saya dulu pengurus Aisyiyah, sering bertemu Ibu Athirah, Ibu Pak Jusuf Kalla. Ibu Athirah menyerahkan tanah wakaf yang digunakan membangun pesantren Ummul Mukminin. Alhamdulillah, pesantren itu kini maju pesat,” ungkap Azhar.
Prof Azhar mengaku, ia punya banyak mimpi-mimpi besar untuk Kampus Institut Parahikma Indonesia. Namun usianya yang telah menapak senja, membuatnya tak segesit dulu lagi.
Azhar dikenal sebagai Rektor IAIN Alauddin yang mentransformasikan kampus tersebut menjadi UIN. Ia pula yang berperan memindahkan kampus UIN ke Samata, Kabupaten Gowa.
“Saya lihat pada diri Bu Nurhayati, ada kemampuan leadership dan manajerial, yang mampu membangun kampus ini. Salah satu mimpi saya, agar Institut Parahikma bisa membuka Fakultas Kedokteran. Saya yakin, di bawah kepemimpinan Ibu Nur, niat tersebut bisa tercapai,” ungkap Azhar disambut tepuk tangan hadirin yang hadir.
Dr Nurhayati Azis sendiri adalah seorang akademisi yang telah lama bergelut di dunia pendidikan. Ia merupakan dosen Universitas Muslim Indonesia. Ia juga merupakan Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulsel selama dua periode, 2010-2015 dan 2015-2022.
Ditemui usai pelantikan, Dr. Nurhayati mengatakan bahwa ia berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Institut Parahikma Indonesia, sehingga dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi di tengah persaingan global.
“Alhamdulillah, potensi SDM Institut Parahikma Indonesia, luar biasa. Kemampuan bahasa asing menjadi salah satu kompetensi yang diperkuat, apalagi banyak SDM dosen yang merupakan alumni luar negeri,” ujar Nurhayati.
Ia menekankan, bahwa langkah awal yang dilakukan, melakukan konsolidasi kelembagaan, termasuk menyiapkan perubahan nama. “Tapi nanti namanya akan kami finalkan terlebih dahulu. Mungkin Institut Parahikma Aisyiyah – Muhammadiyah, atau nama lain,” ujarnya.
Hal yang takkalah penting, kata Nurhayati, adalah transformasi kelembagaan institut menjadi Universitas.
“Setelah konsolidasi kelembagaan, agenda selanjutnya menyiapkan diri menjadi universitas. Mungkin kami akan menyiapkan penambahan beberapa prodi. Tapi semuanya akan kami lakukan bertahap,” ujar Mantan Ketua PW Aisyiyah Sulsel ini.
Nurhayati juga berkomitmen memajukan Institut Parahikma Indonesia dengan membangun kerjasama dengan berbagai pihak. “Kultur kami di Muhammadiyah – Aisyiyah, salig berkolaborasi. Kami ada UNISA Yogyakarta, UNISA Bandung, termasuk perguruan tinggi Muhammadiyah -Aisyiyah lainnya,” ujarnya.
Kegiatan pelantikan ini diisi dengan sambutan Koordinator Kopertais Wilayah VIII Prof Hamdan Juhannis, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparat (BPSDMA) Pemprov Sulsel yang hadir mewakili Gubernur Prof Muhammad Jufri, dan Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah Dr Noordjannah Djohantini.
Pelantikan ini turut dihadiri beberapa anggota Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, antara lain Dr Muhammad Syaiful Saleh, Prof Gagaring Pagalung, Dr Abd Rakhim Nanda, dan Dr Abbas Baco Miro.
Diharapkan, dengan dilantiknya Dr Nurhayati Azis sebagai Rektor baru, Institut Parahikmah Indonesia akan semakin maju dan berkembang di masa yang akan datang. Kampus milik Aisyiyah ini juga bakal menjadi kampus ke-14 milik Persyarikatan Muhammadiyah di Sulsel.