PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Banyumas gelar acara Kuliah Umum Soft Power Approach bertajuk “Pembentukan Satgas Intervensi Berbasis Mahasiswa, di Auditorium Ukhuwah Islamiyah kampus tersebut, Rabu (12/4/2022) sore.
Kepala BNNK Banyumas M Fierza Mucharom Nasution MSi Psi mengatakan, institusi atau organisasi pemerintahan itu sering sekali berhadapan dengan keterbatasan sumber daya manusia, baik kualitas, maupun kuantitas, keterbatasan anggaran, serta sarana dan prasarana.
“Tapi pada hari ini ada satu sumber daya yang bila kita kuatkan dan kita sentuh, maka semua keterbatasan itu akan hilang. Yaitu sumber daya pengetahuan. Ini adalah ikhitiar yang sedang kami kerjakan di BNNK Banyumas,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, semua itu terjadi atas dukungan besar dari Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Tanpa ada dukungan dari rektor, kegiatan tersebut tidak bisa dilaksanakan.
“Kami dari BNNK Banyumas hadir dengan membawa satu modal yaitu Knowledge. Memberikan pengetahuan, memberikan semangat kami kepada para mahasiswa, bahwa Banyumas, adalah tempat strategis untuk bisa kita berikan manfaat, bahwa Purwokerto merupakan tempat orang-orang yang mengembangkan diri,” ungkapnya.
Menurutnya, Muhammadiyah mempunyai konsep pembaharuan, demikian juga di BNNK Banyumas di Pemerintahanan. Semua keterbatasan harus dilawan dengan pembaharuan. “Narkoba baik dari segi zat, penyalahgunaanya, kecanduannya, peredaran dan pengedarannya merupakan kemungkaran. Fatwa MUI juga menyatakan haram,” jelasnya.
Sementara itu, Rektor UMP Assoc Prof Dr Jebul Suroso dalam sambutannya mengatakan, UMP berterimakasih kepada BNN yang telah bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Hari ini hadir ditengah-tengah kita dan nanti akan bersama untuk mendiskusikan bagaimana bangsa ini melawan narkotika dan teman-temannya.
“Kampus biru Universitas Muhammadiyah Purwokerto berkomitmen melahirkan generasi yang unggul, bangsa ini menuju kepada generasi emas tahun 2045. Mahasiswa kami ada 15 ribu, dan mahasiswa baru saat ini ada 4.400 mahasiswa, bersal dari penjuru bangsa ini, bahkan banyak yang dari luar negeri,” katanya.
Artinya, lanjut Rektor, sekali BNN menyampaikan hal penting terkait dengan pencegahan narkotika dan teman-temannya, maka dalam waktu kedepan mereka akan menjadi virus yang menyebarkan kebaikan ke seluruh bangsa.
“Muhammadiyah membuat amal usaha Pendidikan untuk bisa melahirkan generasi unggul, bukan generasi yang menjadi beban bangsa, tetapi generasi yang bisa mengatasi problem bangsa,” jelasnya.
Sementara itu, Deputi Rehabilitasi BNN RI Dra Riza Sarasvita MSi MHS PhD dalam penyampaian kuliah umumnya mengatakan, tindak pidana narkotika adalah kejahatan transnasional yang terorganisir. Penanggulangannya tidak dapat mengandalkan hanya pada penegakan hukum. Oleh karenanya diperlukan pendekatan yang menyeluruh dan komprehensif.
“Kepala BNN RI Komjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose menetapkan kebijakan multi approach yang bersifat komprehensif pada 2021. Yakni pencegahan, pemberdayaan masyarakat & rehabilitasi, Penegakan Hukum, Penggunaan teknologi dan digitalisasi, dan menjalin kerjasama nasional dan internasional dalam seluruh aspek,” pungkasnya.(tgr)