Mengoptimalkan Hari-Hari Terakhir Bulan Ramadhan
Oleh: Tito Yuwono
Ramadhan penuh keutamaan
Segera meninggalkan
Hari-hari tersisa jangan diabaikan
Terus semangat meraih kebaikan
I’tikaf di masjid dilakukan
Perbanyak shodaqoh dan tilawah Quran
Sholat malam jangan ditinggalkan
Insyaa Allah lailatul qodar kita dapatkan
Kebaikannya lebih dari 1000 bulan
Hari ini kita sudah dalam 10 hari terakhir Bulan Ramadhan. Tepatnya di hari ke 23. Maknanya sebentar lagi Bulan yang mulia dan penuh kemuliaan tahun ini akan meninggalkan kita. Sisa hari yang sedikit ini kita berharap bisa mengoptimalkan untuk meraih kemuliaannya. Rasulullah ﷺ yang mulia, di akhir Bulan Ramadhan sangat bersemangat untuk ibadah. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhori:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
Artinya:” Rasulullah ﷺ biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah” (HR Imam Al-Bukhori)
Diakhir-akhir Bulan Ramadhan, Beliau ﷺ mengoptimalkan menghidupkan malam, bersungguh-sungguh dalam ibadah, serta membangunkan keluarga untuk juga beribadah menghidupkan malam Bulan Ramadhan.
Seyogyanya, kita sebagai ummat Rasulullah Muhammad ﷺ berikhtiar untuk meneladani Beliau ﷺ. Bersemangat untuk mengisi hari-hari yang tersisa ini dengan beramal kebaikan. Apalagi di malam-malam terakhir terdapat malam yang kebaikannya lebih dari 1000 bulan, yang kita mengenal semuanya yaitu lailatul qodar. Allah Ta’ala berfirman dalam Surat Al-Qodar:
إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ
- Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ
- Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
- Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ
- Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
سَلَٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِ
- Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Lailatul qodar adalah kenikmatan dari Allah Ta’ala untuk umat Rasulullah Muhammad ﷺ. Ummat Rasulullah ﷺ rata-rata umur nya pendek, namun Allah Ta’ala memberikan fadhilah yang besar dari ibadah yang dilakukan.
Rasulullah ﷺ memberikan ancer-ancer datangnya lailatul qodar, yaitu pada malam ganjil, sebagaimana sabda Beliau ﷺ yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhori:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Artinya:” Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan” (HR Imam Al-Bukhori)
Namun demikian, Rasulullah ﷺ memberikan teladan bersemangat beribadah untuk semua malam.
Rasulullah ﷺ menggunakan 10 hari yang terakhir Bulan Ramadhan untuk beri’tikaf di masjid. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhori:
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ
Artinya:” Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ber-i’tikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian istri beliau ber-i’tikaf setelah itu” (HR Imam Al-Bukhori)
Beberapa amalan hari-hari terakhir Bulan Ramadhan
Hari-hari yang tersisa ini kita bisa mengoptimalkan dan meningkatkan semangat kita untuk beramal kebaikan. Amal yang telah kita rajut dalam Bulan Ramadhan ini jangan sampai rusak begitu saja, namun kita tutup dengan amal yang lebih baik. Dan insyaa Allah ini akan menjadikan kita lebih istikamah setelah Bulan Ramadhan. Karena amalan itu bergantung pada akhirnya. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ :
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ
Artinya: “Sesungguhnya amalan itu bergantung pada akhirnya” (HR Imam Al-Bukhori)
Dipenghujung Ramadhan ini beberapa amalan yang bisa kita ikhtiarkan adalah:
-I’tikaf di masjid
Sebagaimana disampaikan di atas, Rasulullah ﷺ selalu melakukan i’tikaf di masjid pada 10 hari terakhir Bulan Ramadhan. I’tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan melakukan amal-amal ibadah kepada Allah. I’tikaf menjadi sarana untuk berdzikir, muhasabah dan mengoptimalkan hubungan antara hamba dengan Allah Ta’ala. Selama 10 hari terakhir ini intensitas hubungan dengan makhluq dibatasi dan dikurangi.
-Memberbanyak tilawah Al-Quran
Pada 10 hari terakhir ini juga bisa kita gunakan untuk memperbanyak tilawah Al-Quran. Secara umum, membaca Alquran mempunyai fadhilah yang besar yaitu satu hurufnya diberikan pahal 10 kebaikan. Apalagi dibaca di Bulan yang penuh keistimewaan ini.
-Mengerjakan shalat wajib dan sunnah
Selain sholat fardhu, kita juga terus bersemangat mengerjakan sholat Sunnah baik dhuha, rawatib maupun sholat tarawih. Memperbagus sholat dengan menambah kekhusyu’an dengan disertai pemaknaan. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya:” Barangsiapa yang berdiri (untuk mengerjakan shalat) pada lailatul qadr karena keimanan dan hal mengharap pahala, akan diampuni untuknya segala dosanya yang telah berlalu” (HR Imam Al-Bukhori)
-Memperbanyak Doa
Pada Bulan Ramadhan, doa-doa adalah mustajab. Karena disertai dengan ibadah puasa. Maka kita memperbanyak doa kebaikan pada siang maupun malam harinya. Salah satu do’a yang ditekankan pada malam Bulan Ramadhan adalah mohon ampun dan pemaafan kepada Allah Ta’ala, Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Artinya: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku) (HR Imam Ahmad)
-Shodaqoh
Shodaqoh adalah amalan yang juga sangat ditekankan pada Bulan Ramadhan. Keutamaan dan fadhilah dari shodaqoh sangat besar. Rasulullah ﷺ memberikan teladan kepada kita pada Bulan Ramadhan memperkencang ibadah shodaqoh ini.
Sebagiamana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhori:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
Artinya: “Rasulullah ﷺ adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah ﷺ melebihi angin yang berhembus.” (HR Imam Al-Bukhori)
Demikian, tulisan ringan berkaitan dengan mengotimalkan sisa-sisa hari Bulan Ramadhan, semoga
Kita bisa memanfaatkan waktu yang tersisa ini untuk amal kebaikan. Dan Semoga Allah Ta’ala memberikan rahmat serta taufiqnya kepada kita untuk bisa beramal pada malam qadar, malam yang lebih baik dari 1000 bulan.
Wallahu a’lamu bishshowab. Nashrun minallahi wa fathun qarib.