SRAGEN, Suara Muhammadiyah – Sekolah Menengah Atas (SMA) Trensains Muhammadiyah Sragen menggelar wisuda kelulusan siswa kelas XII pada Sabtu (15/4/23). Sebanyak delapan puluh tujuh siswa santri yang diwisuda dalam prosesi wisuda yang berlangsung meriah. Prof. Dr. Sofyan Anif, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) hadir secara langsung memberikan orasi ilmiah sebagai rangkaian puncak wisuda.
“Pendidikan merupakan hal yang terpenting untuk masa depan. Muhammadiyah sejak didirikan oleh Ahmad Dahlan sangat peduli dengan pendidikan yang berkemajuan. Saat ini yang perlu menjadi perhatian adalah peningkatan kualitas lembaga pendidikan di lingkungan Muhammadiyah,” ujar Sofyan Anif. Sofyan juga menambahkan bahwa model pendidikan yang unggul seperti yang dikembangkan oleh Trensains bisa menjadi model bagi pengembangan lembaga pendidikan di Muhammadiyah.
Santri yang diwisuda ini menamakan dirinya, angkatan Zeolite, dengan harapan mereka mampu bermanfaat dengan menjadi pemurni dan penjernih di masyarakat ke depannya. Sebuah cita-cita mulia yang ada dibenak mereka.
Angkatan Zeolite ini memulai pendidikan di SMA Trensains dengan metode daring selama 6 bulan karena sedang masa pandemi Covid-19. Selebihnya mereka kembali ke pondok dengan melalui prosedur yang kesehatan yang ketat walaupun masih masa pandemi untuk menghindari learning loss.
Yang menarik dari wisuda SMA Trensains Muhammadiyah Sragen adalah pengumuman para siswa yang telah diterima di perguruan tinggi favorit melalui jalur prestasi. Ada sekitar 40% lulusan sudah diterima di perguruan tinggi dengan jalur prestasi dengan berbagai beasiswa. Bahkan beberapa siswa yang telah dinyatakan diterima di perguruan tinggi dan mendapatkan beasiswa pembebasan 100% biaya kuliah sampai lulus. Mereka mendapatkan beasiswa ini dengan bermodal prestasi yang didapatkannya di SMA Trensains Muhammadiyah Sragen.
Prosesi wisuda dibuka dengan tampilan grup hadroh, penari Saman, dan prosesi kirab para wisudawan dari gerbang masuk pesantren hingga area wisuda. Kemudian ada penyematan predikat cum laude. Santri yang berasal dari Sulawesi Selatan atas nama Frengki Prabowo Saputro Wijayanto berhasil meraih predikat magna cum laude berdasar perolehan point prestasinya di rentang 200 – 250 dengan rata-rata nilai akademik 82.5. 8 santri memperoleh predikat cumlaude dengan poin prestasi di rentang 150-199 dan nilai rata-rata akdemik 82.5. Mereka adalah Aisyah Qurrota Aini, Fayyaza Amalia Islami, Muhammad Barir Faqih Hermawan, Muhammad Naufal Musaddad, Naufal Tsaqif, Nurfi Misyka, Siti Yanuar Arofah dan Zulfa Firdausi Husna. Sedangkan, siswa berpredikat cum laude berdasar nilai rata-rata akademik 88 dan poin prestasi minimal 50 adalah Muhammad Azhar Aziz dan Hanun Busro.
“Mengantarkan siswa sampai jenjang pendidikan tinggi termasuk dalam misi Trensains, jadi anak-anak harus disiapkan sejak kelas X untuk mendapatkan kampus impian dengan berbagai jalur, salah satunya jalur prestasi,” ujar Agus Widayoko selaku Waka Kurikulum SMA Trensains Muhammadiyah Sragen. “Jadi, memperoleh kampus itu sebagai hasil proses berjuang selama sekolah, bukan instan di akhir kelas XII,” imbuhnya.
Dalam wisuda diserahkan pula wakaf dari orang tua wali siswa dan santri Angkatan Zeolite Generation. Wakaf Zeolite sebesar 233,2 juta yang diwujudkan mobil operasional dan prasarana café sebagai pendukung program wirausaha.
Hadir dalam wisuda Prof. Agus Purwanto D.Sc (kreator Trensains), Dodok Sartono (sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah), Dr. Iwan Junaedi, M.Pd (Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Wilayah Jawa Tengah), orang tua wali siswa, dan tamu undangan lainnya.
Sebagai penambah apresiasi baik kepada santri dan keluarga, SMA Trensains Muhammadiyah Sragen turut mengundang kepala sekolah sejumlah SMP para wisudawan berprestasi tersebut. Tentunya ini menambah kebanggaan bagi santri, wali santri, dan institusi SMP mereka.
Momen sentimentil terasa ketika para audiens disuguhi video testimoni beberapa santri akan kenangan berkesan mereka dengan orang tua. Atmosfir yang sudah terbangun dari video tadi makin dikesankan dengan lagu Andaikan Kau Datang yang dibawakan secara duet oleh Baihaqi Najjar Ammar dan Fahmi Asyrofi, makin menambah syahdu haru tamu sebagai penanda sahnya akhir masa putih abu-abu. (tb/fj)