PADANGPANJANG, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Padang Panjang Batipuh X Koto (PDM Pabasko), berbagi kegembiraan dengan pengelola amal usaha, dalam rangka menyambut Idul Fitri 1444 Hijriyah.
Sebanyak 300 paket lebaran, satu paket bernilaiRp315 ribu yang terdiri dari beras dan bahan pangan lainnya diserahkan secara simbolis, Sabtu (15/4), oleh Ketua PDM Dr. Zulkarnaini, M.Ag, didampingi Sekretaris Yandri Naga, Bendahara H. Ali Usman Syuib, dan para wakil ketua, di Masjid Taqwa Muhammadiyah Kauman Padang Panjang.
“Dengan dibagikannya paket lebaran ini kepada para pengelola amal usaha, guru, tenaga kependidikan, karyawan, jajaran cabang dan ranting, kita berharap sama-sama bergembira menghadapi lebaran ini. Ada 300 paket lebaran yang kita bagikan. Selain itu, kita juga memberikan santunan untuk anak yatim,” jelas Ali Usman Syuib, yang akrab dengan sapaan Haji Hidayah itu.
Ketua PDM Zulkarnaini pada kesempatan itu menegaskan, sesuai dengan metodologi dan teknologi yang digunakan Muhammadiyah, jauh-jauh hari sudah dapat ditentukan, Ramadhan 1444 H berakhir pada Kamis, tanggal 20 April 2023.
Jadi, sebutnya, pada siang Kamis itu terjadi gerhana matahari hibrid, lalu senja menjelang maghrib sudah terjadi pergantian bulan dari Ramadhan ke Syawal. Itu artinya, sebut Zulkarnaini, kita sudah berada pada 1 Syawal 1443 H dan melaksanakan Shalat Idul Fitri pada Jumat, 21 April 2023.
“Insya Allah untuk tingkat Daerah Pabasko, Shalat Id kita pusatkan di Kawasan Bisnis dan Komplek Masjid Taqwa Muhammadiyah Kauman Padang Panjang,” jelasnya.
Menurut pimpinan Perguruan Thawalib Padang Panjang itu, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan perkembangan alat teknologi, maka menghitung perjalanan benda-benda langit sudah bisa dilakukan secara detil dan lebih akurat, termasuk menghitung perjalanan bulan dan matahari, sebagai acuan dalam penetapan perjalanan waktu dan awal bulan.
Dahulu, katanya, orang memang menggunakan tanda-tanda alam dan hewan dalam memperkirakan waktu. Tapi hal itu jelas tidak seakurat yang dapat dilakukan saat ini.
“Dahulu penentuan waktu-waktu beribadah masih agak-agak, karena seperti itulah baru kemampuan umat manusia. Kini dengan ilmu falak, persoalan penentuan waktu dapat diselesaikan dengan baik, perhitungannya sudah jelas, baik bulannya sudah terlihat bulan maupun belum. Zaman nabi, hisab itu memang belum diterapkan dengan dukungan teknologi, tapi masih menggunakan perhitungan yang sederhana,” ujarnya.
Zulkarnaini mengajak keluarga besar Muhammadiyah Pabasko, merayakan Idul Fitri sesuai syariah, di antaranya mengumandangkan takbiran. “Takbirannya jangan ganti dengan kaset dan jangan malu. Kalau diganti dengan kaset, nanti malah kasetnya yang dapat pahala,” sebutnya.
Usai tausiyah dan pembagian paket lebaran, kegiatan ditutup dengan berbuka puasa bersama, yang juga diikuti pimpinan organisasi otonom utama; Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Pabasko dan ortom lainnya. (JE Darwis)