Khutbah Idul Fitri: Generasi Milenial dan Masa Depan Islam

Khutbah Idul Fitri: Generasi Milenial dan Masa Depan Islam

Khutbah Idul Fitri: Generasi Milenial dan Masa Depan Islam

Oleh: Prof Dr Dadang Kahmad, MSi

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ فَصَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

أَمَّا بَعْدُ مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ عِبَادَ اللهِ:

اَتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى؛ فَإِنَّ مَنِ اتَّقَى اللهَ وَقَاهُ، وَأَرْشَدَهُ إِلَى خَيْرِ أُمُوْرِ دِيْنِهِ وَدُنْيَاهُ.

Puji dan  syukur  kita persembahkan kepada Allah SwT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya yang tiada terhingga kepada kita sekalian, terutama nikmat iman dan Islam. Sehingga  di pagi hari yang indah ini kita berkumpul bersama, bersimpuh dihadapan-Nya merayakan  Idul Fitri, 1 Syawal 1444 H. Shalawat serta salam semoga terlimpah kepada Nabiullah Muhammad saw, kepada keluarganya dan para shahabatnya termasuk kita sebagai pengikutnya.

Muhammadiyah menetapkan tanggal 1 Syawal 1444 H bersamaan dengan  tanggal 21 April 2023, adalah hasil perhitungan hisab hakiki wujudul hilal. Insya Allah perhitungan yang tepat bahwa kemaren tgl 21 April ketika matahari terbenam bulan sudah wujud di ketinggian 1 derajat.  Sesungguhnya masalah penanggalan bulan hijriyah seharusnya sudah dianggap selesai  jika kaum muslimin sudah mempunyai kalender tetap dan baku. Kapan tepatnya lebaran, apakah  lima tahun ke depan bahkan duapuluh tahun ke depan sudah bisa diketahui dengan pasti melalui sistem hisab. Karena di zaman modern seperti sekarang ini teknologi hisab sudah canggih,  ilmu astronomi sudah sedemikian maju, sehingga peristiwa yang sifatnya rutin seperti awal bulan maupun gerhana, sudah dapat dihitung dengan lebih akurat dan pasti.

Walaupun begitu kita tetap harus mepunyai sikap toleran kepada sebagian masyarakat yang kekeh menggunakan rukyatul hilal, berusaha untuk melihat dengan mata kepala ada atau tidak adanya hilal.  Padahal kondisi dan situasi perikliman di Indonesia sangat sulit untuk melakukan rukyat. Yang jelas hampir setiap tahun kemungkinan bulan Sya’ban maupun Ramadhan digenapkan 30 hari dengan alasan belum terlihat hilal.

Hadirin yang berbahagia

Bulan Ramadhan merupakan bulan dimana kita bisa ber kontemplasi, bulan saatnya kita mendekatkan diri kepada Allah SwT. Pada bulan puasa selama sebulan kita mengabaikan kehidupan jasmaniah dengan meninggalkan makan minum di siang hari dan lebih berpihak kepada kehidupan  batiniyah dengan banyak beribadah, berdzikir dan  muhasabah diri. Puasa kalau dibaratkan seperti peralihan bentuk yang dialami seekor ulat ketika ingin menjadi seekor kupu-kupu dengan menjadi kepompong. Dan jika kepompong mampu merubah ulat bulu hitam menjadi kupu-kupu yang indah berwarna warni, maka shaum Ramadhan diharapkan menjadikan diri kita manusia yang indah yaitu menjadi Mutaqin dan Muhsinin

Ibadah shaum, diharapkan mampu meningkatkan keimanan dan keyakinan  kepada Allah SwT, keyakinan bahwa hanyalah Dia yang  menghidupkan dan mematikan manusia, ditangan Allah nasib manusia ditentukan, hanya kepada-Nya lah kita mengabdi dan menggantungkan segala urusan, dan  kepada-Nya lah  kita semua dikembalikan.

Kita mesti meyakini bahwa hidup ini hanya sementara, dimana kita semua akan kembali menghadap kepada-Nya, untuk dimintai pertanggung jawaban atas segala apa yang telah kita perbuat baik perbuatan baik maupun perbuatan buruk. Keyakinan terhadap hisab di akhirat itu penting untuk mengingatkan kita dan menghindarkan kita dari keserakahan dan ke zaliman yang sekarang menguasai kehidupan manusia.

Ibadah shaum memberi semangat kepada kaum muslimin untuk berjuang demi agama, menegakan kemajuan dan kemakmuran. Membangun masyarakat Islam yang berkemajuan, kita dianjurkan oleh agama untuk memberi manfaat sebanyak banyaknya bagi manusia.

“Khoirunnas Anfa ‘uhum linnas”  

Ibadah shaum juga memupuk diri kita  menjadi manusia munfiqin  atau dermawan penuh perhatian terhadap tetangga dan kaum kerabat, memberi makan fakir miskin, memelihara anak yatim dan selalu memberi pertolongan kepada  yang membutuhkan. (yunfiquna fi sara’i wa dhoro’i) Dermawan adalah akhlak para nabi dan rasul juga kebiasaan orang-orang saleh, pemurah adalah akhlak terpuji, dirahmati hidupnya dan diberkahi hartanya dan keturunannya, dijauhkan dari malapetaka dan kesengsaraan.  Batinnya bahagia, dadanya lapang, hatinya gembira  dan sejahtera.

اَللهُ اَكْبَرُ  اَللهُ اَكْبَرُ

Hadirin yang berbahagia

Hasil Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-48 dalam isu isu strategis keumatan di cantumkan mengenai spritualitas generasi Millenial. Hal ini sangatlah tepat kita mengkhawatirkan keberagamaan generasi muda terutama generari Millenial dan generasi yang lahir setelah tahun 2000 an.

Karena beberapa  penelitian  menggambarkan bahwa generasi millenial  kurang religious dibanding dengan generasi sebelumnya. Generasi milenial adalah generasi yang lahir dalam rentang waktu awal tahun 1980 hingga tahun 2000. Kini generasi milenial disebut sebagai populasi terbesar di dunia termasuk di Indonesai.  Dengan jumlah yang besar, generasi milenial dinilai memiliki beberapa karakteristik menonjol yang bisa dibilang unik dibandingkan generasi sebelumnya yaitu: mudah beradaptasi, melek teknologi, achievement-oriented atau berorientasi pada pencapaian, butuh perhatian, meme  generation, berpikiran terbuka dan mudah bosan.

Karakteristik tersebut di atas, mempengaruhi terhadap tingkat  pemahaman dan kualitas keberagamaan  mereka.  Hasil   survey tahun 2016  di 12 negara Eropa terhadap orang yang berusia antara 16 hingga 29 tahun memperlihatkan mayoritas dari mereka mengaku tidak menganut agama. Angka anak muda yang tidak beragama sangat tinggi, terutama di Republik Ceko, yang proporsinya mencapai angka 91%.  juga di Estonia, Swedia, dan Belanda, yang angkanya berkisar antara 70% hingga 80%.  Memang penelitian ini di Eropa, tetapi ada khawatiran menimpa juga kepada generasi millenial Indonesia  karena fenomena kemajuan teknologi komunikasi juga melanda negeri ini.

Berdasarkan kondisi tersebut, Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah perlu mengadakan perhatian khusus kepada generasi Millenial ini agar kekhawatiran tersebut tidak terbukti. Muhammadiyah perlu mengadakan survey khusus tentang  keberagamaan mereka. Dan menyusun strategi  khusus dakwah kepada mereka yang tentunya sangat berbeda dengan strategi dakwah kepada generasi sebelumnya.  Perhatian Dakwah Generasi millennial  perlu ditangani serius kalau tidak ada lembaga khusus mungkin bisa mengefektifkan lembaga atau majelis yang sudah ada, seperti  Lembaga Dakwah Khusus dan Majelis Tabligh dibantu untuk literasi digitalnya oleh Majelis Pustaka dan informasi.

Kita jangan  teralalu optimistik dengan banyaknya sekolah dan perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah yang di dalamnya ada pelajaran Ismuba dan AIK. Karena survey di atas juga memberikan informasi bahwa walaupun mereka menerima pelajaran agama di sekolah  mereka mengaku tidak berbekas. Oleh karena itu kita kaum muslimin perlu  mengefektifkan  Pendidikan agama pada anak anak kita. Jangan sampai pelajaran agama hanya sampai di tingkat kognitif saja seperti halnya pelajaran yang lain. Pelajaran agama perlu internalisasi nilai  sehingga tumbuh kesadaran beragama dan tumbuh akhlak ( kepribadian)  yang baik.

Oleh karena itu, pendidikan/pelajaran agama di sekolah maupun di keluarga hendaknya tidak semata diorientasikan pada penguasaan materi secara intelektual, perlu dioreintasikan dan dikorelasikan dengan penguatan dan pengayaan praktek ajaran dalam konteks kepentingan sosial yang lebih manusiawi dan universal.

وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا

Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar. (Annisa:9)

Ayat 9 surat aN-Nisa  ini memberi peringatan pada kita kaum Muslimin untuk benar benar memperhatikan generasi muda atau anak anak cucu kita agar mereka tetap beragama Islam dan melaksanakanya serta merasa khawatir terhadap kesejahteraan mereka.

Karena yang jadi masalah sekarang anak anak kita  dirangsang oleh kehidupan yang serba materialistis, penuh dengan keserakahan, dipertontonkan iklan yang menarik untuk memperturutkan hawa nafsu, disediakan  penjualan barang mewah disekeliling kita. Dan semua generasi muda menikmati tayangan di media sosial, yang kalau tidak terlatih maka mereka akan terbawa oleh konten negatif yang ada di handphone mereka,

Untuk itu anak anak muda perlu diberi pendidikan yang mencerdaskan sehingga mereka bisa membedakan mana yang baik bagi dirinya dan mana yang buruk bagi dirinya. Kemampuan daya pilih itu hanya dimilki oleh orang orang yang mempunyai pengetahuan tentang baik buruk, salah dan benar serta pengetahuan untuk megambil keputas yang terbaik bagi dirinya.

اَللهُ اَكْبَرُ  اَللهُ اَكْبَرُ  وَللهِ الْحَمْدُ

Di akhir khutbah ini saya ingin mengajak hadirin sekalian marilah kita tetap teguh dalam keislaman kita. Janganlah  terbawa arus kehidupan dan terombang ambing oleh keadaan  sekeliling kita. Kehidupan sekarang sangat memuja materi dan keberagamaan tanpa dalil syar’i yang kuat.  apalagi di tahun 2023/2024 adalah tahun politik yang banyak sekali tarikan tarikan yang tidak menguntungkan terhadap keberagamaan kita.

وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِى ٱلْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ ۚ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا ٱلظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ

Dan jika engkau mengikuti kebanyakan orang di bumi niscaya mereka akan menyesatkan kamu dari jalan Alloh, yang mereka ikuti hanya persangkaan saja dan mereka hanya menyebarkan kebohongan”, (Al-An’am 116).

Kedepan kemungkinan kebencian terhadap kaum muslimin akan makin meningkat, dengan berbagai cara yang di ekspresikan melalui kultural maupun struktural. Kedepan godaan terhadap iman dan keislaman kita akan semakin luar biasa yang didukung oleh kecanggihan teknologi informasi. Oleh karena itu bersabarlah atas cobaan dan hendaknya kita dan keluarga selalu berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan as-Sunnah, istiqamah dalam menghadapi kehidupan, Mantapkan ukhuwah Islamiyah hindari konflik dan saling menyalahkan sesama umat, Tekunlah melaksanakan ibadah. Dan ingatlah selalu bahwa hidup kita ini terbatas, sebentar waktunya, dan kita akan kembali kahdirat-Nya dan mempertanggung jawabkan atas segala yang telah kita lakukan.

Pada jaman media sosial sekarang ini kaum Muslimin harus berhati hati karena jangan sampai kita terjebak oleh informasi yang tidak benar.

Gunakan umur yang tersisa ini untuk melakukan yang bermanfaat, melindungi keluarga dan masyarakat. Sungguh alangkah indahnya sisa hidup kita ini, adalah hidup yang dipenuhi dengan kasih sayang Allah, umur yang dipenuhi barokah Allah, hari-hari yang akan kita lalui  penuh  dengan maghfirah dan rahmat Allah SwT.

اَلله ُ اَكْبَرُ  اَلله  اَكْبَرُ  لآ إِلَهَ اِلآّ اَللهُ وَ للهُ اَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ

Akhirnya marilah kita memanjatkan doa kehadirat Allah SwT. Mudah mudahan Allah berkenan mengabulkan doa kita.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ،

Allahuma Ya Allah Yang Maha Kuasa, pada hari ini kami berkumpul di lapangan ini, untuk melaksanakan perintah-Mu. Kami melakukan ini untuk melampiaskan rasa syukur kami kepadamu, menyatakan rasa bahagia kami atas perjuangan kami selama ini. Terimalah segala amal kami. Ampunilah segala dosa kami, dosa ibu bapa kami, dosa keluarga kami, dosa kaum muslimin muslimat yang hidup maupun yang telah wafat.

Ya Allah kemaren waktu shaum di bulan romadhan, kami tinggalkan harta halal tidak kami dimakan, Istri yang syah tidak kami jamah di siang hari, semuanya  hanyalah mengejar ridha-Mu, mengharap ampunan Mu, membersihkan kotoran jiwa yang mengganggu. Terimalah pengorbanan kami ya Allah, gantilah dengan ridha Mu, ampunan Mu dan surga Mu.

Ya Allah engkau tahu, negeri kami dihuni oleh sembilan puluh persen umat Islam yang selalu mengagungkan asmamu, menjaga agamamu, jangan timpakan kepada kami ujian dan siksaan dari akibat kesalahan dan keserakahan para pemimpin kami. ampunilah kami, hindarkanlah kami dari malapetaka perpecahan dan permusuhan, jadikanlah negeri kami, negeri yang aman sentosa berilah penduduknya rizki dari buah-buahan terutama orang yang beriman kepadamu dan hari akhirmu.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Download PDF KHUTBAH IDUL FITRI 1 Syawal 1444 H di sini

Exit mobile version