Latihan Berbuat Kebaikan

tolong menolong

Foto Dok Ilustrasi

Latihan Berbuat Kebaikan

Oleh: Amalia Irfani

Tidak akan pernah rugi seorang muslim melakukan kebaikan. Kebaikan tersebut akan terus mengalir menjadi amaliah yang terus menerus ada. Bahkan  menjadi sebab turunnya rahmat Allah.  Perbuatan baik yang dilakukan akan bermanfaat untuk kesehatan jasmani dan rohani. Tubuh tidak hanya memerlukan asupan nutrisi berupa gizi dari makanan,  tetapi juga nutrisi kebaikan hidup, berupa ketenangan dan ketentraman  yang didapat dengan melakukan banyak amal sholeh.

Untuk mendapatkan ketenangan, ketentraman dan kasih sayang  Allah setiap muslim harus terus berusaha dengan mendekatkan diri pada pemilik kehidupan. Rahmat Allah akan datang jika seorang hamba berbuat Ihsan, bertakwa dan mentaati perintah-perintah Allah  dan menjauhi segala larangan-Nya. Muslim yang ingin mendapat kasih sayang Allah, ia  pun harus  mengasihi  makhluk-makhluk Allah, tidak hanya  manusia tetapi juga hewan dan tumbuhan.

Cobaan Hidup

Siapapun kita pasti pernah merasakan  hidup  terasa sulit dan sempit. Sulit dengan derasnya cobaan yang datang tanpa henti. Terasa sempit karena dijauhi oleh orang-orang terdekat, pertolongan manusia bahkan  Allah terasa jauh. Hidup saat itu tidak lebih hanya sebuah keterpurukan.

Namun sadarkah kita, salah satu penyebab hidup menjadi susah, sulit dan sempit karena tidak mengingat hal-hal baik yang diberikan Allah SWT, kita lupa dan lalai untuk bersyukur. Sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Sa`id dan Abu Hurairah mengatakan “Tidaklah keletihan, penyakit, kegelisahan, kesedihan, sakit hati, dan kesusahan yang menimpa seorang muslim, sekalipun tusukan duri yang diterimanya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dosanya dengan itu”  (HR Bukhari dan Muslim).

Dari Hadist tersebut dapat disimpulkan bahwa hidup yang kita jalani adalah cobaan, rintangan dengan macam-macam kesulitan dan kesempitan. Jika ikhlas maka Allah akan memberikan banyak kebaikan dan kemuliaan salah satunya dengan menghapus segala dosa yang telah lalu. Kesempitan tidak selalu bermakna kebencian Allah, tapi salah satu proses dan tanda bahwa Allah akan mengangkat derajat. Kesabaran dan keikhlasan menjadi kunci untuk memperoleh rahmat nan luas dari Allah SWT. Hanya memang proses yang akan dilalui tidaklah mudah.

Berlatih Berbuat Baik

Sepanjang hayat kita akan menghadapi pasang surut kehidupan, dan semuanya bermuara pada kecerdasan melatih diri untuk tetap selalu sabar, ikhlash dan istiqamah.  Abu Hurairah menyebutkan Rasulullah berkata, “Barangsiapa yang Allah kehendaki baik, Dia membuatnya menderita beberapa penderitaan” (Al-Bukhari). Dalam hadist lainnya,  Abu Hurairah menyebutkan bahwa seorang muslim, pria atau wanita, terus berada di bawah ujian dalam hal kehidupan, harta, dan keturunannya sampai dia menghadap Allah Yang Maha Tinggi, tanpa catatan dosa” (At-Tirmidzi).

Berlatih berbuat kebaikan ibarat belajar tanpa pernah mengenal lelah dan sertifikat kelulusan. Semakin banyak hamba Allah melakukan amal sholeh, maka semakin dekat ia kepada TuhanNya, semakin baik pula perbuatan, tindakan sosialnya di masyarakat. Allah berfirman “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS An-Nahl: 97).

Kebaikan yang bisa dilakukan dalam aktifitas sehari-hari misalnya tepat waktu  melaksanakan sholat lima waktu, aktif dalam majelis taklim, selalu  bersedekah, menyambung silahturahim, memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan positif dan bermanfaat, serta  senantiasa berzikir mengingat Allah di saat lapang dan sempit.

Amalia Irfani, Divisi Penguatan Politik Perempuan LPPA PWA Kalbar, Mahasiswa Doktoral Sosiologi UMM

Exit mobile version