PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau menghadiri buka bersama di Kediaman Dinas Kapolda Riau. Ketua PWM Riau Hendri Sayuti menyampaikan tiga poin penting kepada Kapolda Riau Irjen. Pol. M.Iqbal ketika buka bersama.
Pertama, Muhammadiyah memiliki pengalaman panjang menampilkan Islam moderat sekaligus memiliki etos berkemajuan. Pengalaman inilah yang menjadi modal bagi kita untuk memajukan negeri menuju arah yang lebih substantif tidak sekedar semboyan yang bersifat retorik.
Sebagai ormas keagamaan, Muhammadiyah telah terbukti memberikan kontribusi dalam memajukan semua aspek kehidupan berbangsa, membantu memikul tanggung jawab dan pekerjaan yang sebetulnya menjadi tanggung jawab negara (state obligation), mulai dari aspek pendidikan, pelayanan sosial, keagamaaan, kesehatan, ekonomi, budaya dan aspek lainnya. Sampai hari ini , Muhammadiyah terus bekerja melalui Amal Usahanya untuk melayani negeri.
Kedua, terkait dengan politik dan komitmen kebangsaan Muhammadiyah sejak awal telah menegaskan (dan hal ini telah selesai) bahwa Indonesia merupakan Dar al-Ahdy wa al- Syahadah. Maksudnya, Indonesia merupakan negara yang lahir atas dasar kesepakatan bersama semua anak bangsa. Karena itu tidak boleh ada anggapan bahwa kelompok merekalah yang “paling Indonesia” apalagi disertai dengan merendahkan dan menegasikan yang lain.
Karena itu, tugas kita bukan hanya menjaga negara ini agar tetap utuh tetapi kita juga bertanggung jawab mengisi dan memajukanhya. Teriakan NKRI harga mati sebagai bentuk penegasan komitmen itu boleh saja, namun yang lebih substantif kita mesti berkontribusi terus menerus menjaga, merawat, mempertahan keutuhannya, menghargai sesama anak dan warga bangsa, dan mengisinya sesuai dengan cita-cita awal pendirian negara. Pendeknya, relasi Islam dan Negara telah tegas yaitu muslim wajib menjaga sekakigus memajukan Indonesia.
Ketiga, terkait dengan hasil metodebHisab Hakiki Wujudul Hilal yang digunakan Muhammadiyah maka Idul Fitri tahun ini bertepatan dengan Jumat 21 April 2023. Jika nanti terjadi perbedaan penetapan 1 Syawal maka kami meminta kepada Kapolda jaminan keamanan untuk pelaksanaan Idul Fitri sesuai dengan yang diyakini oleh masing-masing warga masyarakat dengan semangat saling menghargai dan terus mendalami makna dari Idul Fitri itu sendiri. Selain itu kita tidak boleh berhenti mencari upaya agar masa akan datang ada titik temu metodoligis dan kebijakan penentuan awal bulan yang kebih akurat dan kekinian tanpa menciderai esensi dari nash syariah dan jalinan ukhuwwah.
Kediaman
16 April 2023