Strategi Hidup Bahagia

Strategi Hidup Bahagia

BANJARNEGARA, Suara Muhammadiyah – Saat pemerintah memberlakukan larangan buka bersama (bukber) untuk para ASN, Muhammadiyah memiliki pemikiran lain di mana buka bersama di era saat ini justru boleh-boleh saja dilakukan, apalagi jika bukber tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan ukhuwah.

Larangan bukber untuk para ASN dianggap sebagai upaya untuk mengurangi potensi ASN yang diisukan pamer harta. Tentu saja hal tersebut tidak related dengan rangkaian buka bersama yang dilaksanakan di Aula Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Banjarnegara (RSMB), di mana momen buka bersama justru menjadi momen penggalangan infak untuk pembebasan lahan dan pengembangan area pusat dakwah Muhammadiyah Banjarnegara.

Alih-alih pamer harta, bukber di sini justru menjadi sarana memperkuat silaturahmi antar kedua Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang secara historis memiliki keterkaitan yang tak bisa dilepaskan.

Salah satu hal yang bisa dipamerkan saat bukber kala itu adalah perkembangan AUM di mana pada tahun 2010 hanya memiliki 45 karyawan, tapi sekarang sudah ada lebih dari 200 karyawan yang bekerja dan terbagi di PKU Merden maupun di RSMB. Pencapaian tersebut disampaikan oleh dr. Bugar Wijiseno selaku RS PKU Muhammadiyah Banjarnegara dalam sesi sambutan.

Pencapaian tersebut menjadi bukti bahwa Muhammadiyah berkomitmen untuk tidak hanya berkemajuan, tetapi juga mampu membuka lapangan kerja serta membahagiakan insan yang bekerja di AUM.

Dalam kesempatan bukber yang dilaksanakan pada 14 April 2023 tersebut, Imam Heri P, S.Pd selaku BPH PKU menyampaikan beberapa strategi yang dapat ditempuh untuk mendapatkan kebahagiaaan.

Berikut inilah strategi yang bisa diterapkan, agar kita bisa menjalani hidup secara bahagia :

  1. Pandai Bersyukur

Pandai-pandailah bersyukur baik secara lisan ataupun tindakan, pada hakikatnya semua yang dimiliki oleh manusia hanyalah titipan dari Allah. Sehingga apapun yang dimiliki pada hari ini tentu saja itulah pemberian terbaik dari Allah.

Strategi ini tentu saja sangat relate dengan QS Ad-Dhuha ayat 11 “Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah  engkau nyatakan (dengan bersyukur”

  1. Miliki Keluarga yang Bahagia

Keluarga adalah tempat pulang paling nyaman setelah menjalani berbagai rangkaian kehidupan. Untuk itulah diperlukan tatanan keluarga yang mampu menjadi suport system yang baik untuk seluruh anggota keluarga.

Keluarga yang bahagia tentu akan senantiasa memiliki sikap saling menjaga agar bahtera rumah tangga tetap berada pada garis keimanan dan ketaqwaan.

QS Al-Insyiqaq ayat 9 “Dan dia akan kembali kepada keluarganya (yang sama-sama beriman) dengan gembira”.

  1. Berani Berinfak

“Tidak ada orang miskin karena berinfak,” tegas Imam dalam tausiahnya.

Infak merupakan harta yang dikeluarkan oleh seseorang di luar zakat untuk kebermanfaatan umum.

Muhammadiyah memiliki lembaga filantropi bernama Lazismu di mana lembaga ini telah berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan dana zakat, infaq, waqaf dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya.

Sebagian harta yang kita infak-kan tentu saja akan membersihkan harta yang kita miliki, sehingga hal inilah yang membuat harta menjadi lebih “sehat”. Di mana kesehatan harta inilah yang membuat perasaan menjadi tenang dan bahagia.

QS Al-Lail ayat 17-18 “Dan akan dijauhkan darinya (neraka) orang yang paling bertakwa, yang menginfakkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkan (dirinya).

  1. Lingkungan yang Bahagia

Bergaul dengan penjual minyak wangi tentu saja membuat kita tertempel keharumannya, sehingga sangat penting bagi diri kita untuk berada dalam lingkungan yang baik dan membahagiakan.

Tentu saja lingkungan yang baik akan tercipta jika masing-masing individu memiliki kesadaran untuk saling berbuat kebaikan.

Imam menuturkan, Tebarkan kebaikan untuk RSMB dan Klinik, karena kebaikan yang diberikan akan kembali pada pemberinya.

“Rumusnya, lakukan lalu lupakan.” Tutur Imam.

QS Ghafir ayat 40 “Barang siapa mengerjakan perbuatan jahat maka dia akan dibalas sebanding dengan kejahatan itu. Dan Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia dalam keadaan beriman maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tidak terhingga.

  1. Rejeki yang Berkah

Rejeki yang berkah merupakan strategi kebahagiaan yang perlu menjadi tuntunan, Dalam kesempatan tersebut Imam menuturkan bahwa rejeki yang berkah justru mampu memberikan ketenangan dan terhindar dari perasaan was-was.

QS Al-Maidah ayat 88 “Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu sebagai rezeki yang halal dan baik, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”

Sekian catatan yang telah penulis kembangkan sebagai prasasti digital bahwa ada hikmah yang bisa kita dapatkan dari beragam momen atau peristiwa, tak terkecuali momen bukber yang berlangsung di Aula RSMB.

Exit mobile version