PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Tim Fikes Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) berhasil mendapat Medali Emas dan Spesial awards dalam INTERNATIONAL INVENTION, INNOVATION & DESIGN COMPETITION (13DC) 2023 dengan tema “Penemuan, Inovasi & Desain untuk keberlanjutan pendidikan” merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh Kolej Vokasional Tanah Merah, DIGIT360, Universiti Teknologi Mara Kelantan Branch, Malaysia ) yang diselenggarakan secara bertahap dari registrasi pada bulan Maret hingga award ceremony pada tanggal 11 April 2023.
Kompetisi ini dibagi menjadi beberapa jenjang, dengan lebih dari 200 potential projects, dan lebih dari 100 juri baik dari lokal maupun internasional,. Partisipan dibagi menjadi 3 kategori yaitu Primary & Secondary, Tertiary (university Students), and Profesional (academician and industry.
Adapun Mahasiswa tersebut berjumlah 8 orang anata lain : Intan Sakina Ramadhani (TRE), Muh. Abdullah Alhakim (TLM), Raudya Tuzzahra (MIK), Umi Rahmayanti (TRP), Kusnanto Mukti Wibowo., M.Eng (TRE), Royan.,S.T., M.T (TRE), Arif Mulyanto.,M.Si (TLM), dan dr. Arum Astika Sari (MIK) membawakan judul An Advanced Monitoring System of Syringe Pump based on IoT berhasil meraih medali emas pada kompetisi ini, dengan penghargaan “Most Commercialized Innovation”
Kegiatan ini bekerjasama dengan Bagian Pendidikan dan Latihan Teknikal Vokasional and Zon Kelantan. Bertujuan untuk menampilkan inovasi sosial yang dapat diinvestasikan, sehingga dapat bermanfaat dan berdampak bagi masyarakat dan bangsa.
Kepala Biro Kemahasiswaa dan Alumni Universitas Muhammadiyah Purwokerto Efi Miftah Faridli, M.Pd. menyampaikan selamat dan sukses, karena kegiatan ini sangat bermakna untuk eksistensi program studi kemudian untuk mendukung prestasi mahasiswa sehingga mahasiswa di program studi khususnya TLM dan seluruh Universitas Muhammadiyah Purwokero bisa berprestasi di even-even sejenis. Mudah-mudahann kedepan kegiatan ini bisa terus terlaksana dan dapart diikitu tidak hanyadi TLM tetapi seluruh mahasiswa yang lain.
Sementara itu, salah satu Mahasiswa UMP Intan Sakina Ramadhani dari Prodi Tekhnologi Rekayasa Elektromedis mengungkapkan.
“Sangat berterima kasih kepada para dosen yang selalu memotivasi agar dapat ikut andil dalam ajang internasional, menjadi bagian dari mahasiswa yang memiliki prestasi tingkat internasional menjadi hal yang tentu sangat membanggakan, dan semoga lebih banyak lagi teman-teman yang dapat bersaing secara sehat tidak hanya di dalam kelas namun juga berani tampil pada kompetisi-kompetisi seperti i3DC ini,” tuturnya.
Juara Nasional Video Competition World Hearing Day
Dalam rangka World Hearing Day yang dirayakan setiap 3 Maret di seluruh dunia, Perhimpunan Dokter THT-Bedah Kepala Leher (Perhati-KL) Pusat mengadakan Video Competition World Hearing Day 2023 yang bertajuk Ear and Hearing Care fol All! Let’s Make it a Reality!.
Tim dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto (FK UMP) berhasil raih juara 2 dalam kompetisi yang melibatkan peserta dari seluruh Komite Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (Komnas PGPKT) serta PERHATI-KL di seluruh Indonesia.
Tim FK UMP yang terdiri dari dr. M. N. Haitami, Sp.THT-KL, dr.Oke Kadarullah Sp.THT-KL, Gading Prawira Yudha, Akmal Abdurrahman Tan, Mohammed Rheyhan Y, Arya Yushron F, Yasfa Fikri Setya H, Dwi Azwin Imanullah dan Mas Madjid.
Kompetisi tersebut diadakan secara online dengan mengirimkan video ke Komnas PGPKT beserta Perhati-BKL pada Senin (3/4/2023) lalu.
Menurut dr. M. Nurrizki Haitamy, Sp THT-BKL, juara bukanlah tujuan utama dari tim tersebut, melainkan mengajak masyarakat untuk lebih peduli dengan saudara kita yang tunarungu, khususnya masyarakat Banyumas, Purwokerto, dan sekitarnya.
“Kami berkaca dari banyaknya SLB-B tunarungu di daerah kita, sudah semestinya hal itu membuka kesadaran bahwa mereka juga bagian dari kita, di mana kita tak boleh memandang mereka dengan sebelah mata,” jelasnya saat dihubungi di Purwokerto, Rabu (19/4/2023).
Lebih lanjut, dr. Rizki menyampaikan harapannya supaya UMP ke depannya bisa memiliki program-program yang dapat mendukung saudara-saudara tunarungu dengan lebih spesifik.
“Seperti memberi kesempatan mereka untuk mengenyam pendidikan di tingkat perguruan tinggi ataupun program-program kemahasiswaan lainnya yang melibatkan saudara kita tunarungu,” sambungnya.