UNIMUDA Sorong dan UAD Kolaborasi Pengamatan Gerhana Matahari di Papua Barat Daya

UNIMUDA Sorong dan UAD Kolaborasi Pengamatan Gerhana Matahari di Papua Barat Daya

SORONG, Suara Muhammadiyah – Pada hari Kamis, 20 April 2023, Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong melakukan pengamatan gerhana matahari hibrida di beberapa titik di Papua Barat dan Papua Barat Daya. Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang fenomena alam yang langka ini.

Gerhana matahari hibrida terjadi ketika Bulan melintasi antara Matahari dan Bumi, sehingga bayangan Bulan terlihat jelas pada Bumi. Fenomena ini jarang terjadi dan hanya dapat diamati di beberapa titik di dunia. Oleh karena itu, UNIMUDA Sorong melihat kesempatan ini sebagai peluang untuk mempelajari dan memahami gerhana matahari hibrida dengan lebih baik.

Bekerjasama dengan Universitas Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah Observation Network, pengamatan gerhana matahari hibrida dilakukan di beberapa titik di Papua Barat dan Papua Barat Daya, termasuk di Kabupaten Sorong, Kota Sorong, Maybrat, Teluk Bintuni, Tambraw, Raja Ampat, dan Fakfak. Tim Gerhana UNIMUDA Sorong yang terdiri atas dosen dan Mahasiswa Pendidikan IPA, PAI, dan PGSD, menggunakan peralatan khusus untuk mengamati gerhana matahari hibrida, termasuk kamera, kacamata gerhana, dan pinhole.

Endra Putra Raharja, M.Pd., Sekretaris Rektor UNIMUDA Sorong, mengatakan bahwa pengamatan gerhana matahari hibrida ini sangat penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Papua Barat Daya. “Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang gerhana matahari hibrida, serta memberikan sumbangan yang signifikan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di wilayah ini,” ujarnya.

Selain menggunakan peralatan khusus seperti kamera dan kacamata matahari, UNIMUDA Sorong juga mengajak masyarakat mengamati gerhana dengan menggunakan alat sederhana yaitu pinhole. Pinhole merupakan alat yang terbuat dari bahan sederhana seperti karton atau kertas aluminium yang berlubang kecil di bagian tengahnya.

Cara penggunaan pinhole sangat mudah, yaitu dengan menempatkan alat tersebut di tempat yang cukup terang dan mengarahkan lubang kecil pada matahari. Bayangan matahari yang melintas di depan lubang kecil akan terlihat jelas pada permukaan yang terletak di belakangnya.

Meskipun penggunaan pinhole tergolong sederhana, namun alat ini cukup efektif untuk mengamati gerhana matahari hibrida. Selain itu, penggunaan pinhole juga menjadi alternatif bagi masyarakat yang tidak memiliki peralatan khusus untuk mengamati fenomena ini. UNIMUDA Sorong berharap dengan penggunaan pinhole, masyarakat dapat lebih memahami fenomena gerhana matahari hibrida dengan mudah dan aman.

Kegiatan pengamatan gerhana matahari hibrida oleh UNIMUDA Sorong diharapkan dapat meningkatkan minat dan perhatian masyarakat Papua Barat dan Papua Barat Daya terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat membuka jalan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di wilayah ini. (EPR)

Exit mobile version