BREBES, Suara Muhammadiyah – Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Assoc Prof Dr Jebul Suroso menjadi khotib Sholat Iedul Fitri 1444 H di Lapangan Asri Bumiayu. Sholat Iedul Fitri yang digelar oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bumiayu itu digelar pada Jum’at (21/4/2023).
“Alhamdullah, segala puji bagi Allah. Dialah pencipta, pemilik, pengatur, dan penguasa alam semesta. Dialah pemilik sesungguhnya. Semua yang kita miliki hanyalah titipan Allah untuk waktu tertentu di dunia sebagai amanat untuk sarana dalam pengabdian dan bertaqwa kepadanya,” katanya dalam khutbah yang disampakan Rektor UMP Assoc Prof Dr Jebul Suroso.
Seperti butiran embun yang murni, cerahnya langit dan sinarnya matahari yang tak terhalang, maka seperti inilah kita hari ini. Dengan ridlo Allah SWT, terlahirlah kembali diri kita dalam kemurnian jiwa,dan fisik yang sehat, setelah lengkap sebulan lamanya kita menjalani ibadah puasa.
“Proses panjang pembelajaran kita dibulan Ramadan semoga bisa membawa kita menjadi mukmin yang semakin baik. Menjadi Insan Beriman Yang Menggembirakan,” jelasnya.
Menurutnya, tidak ada manusia yang terbebas dari salah, maka minta ampunlah kepada Allah SWT. Setiap yang minta ampunan setidaknya telah menjalankan 3 proses.
Pertama; pengakuan diri yang tulus bahwa telah melakukan kesalahan sehingga melahirkan perasaan perlu untuk diampuni, kedua; ada tekad yang kuat untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama, dan yang ketiga keinginan untuk menjadi lebih baik dan mendapat ampuan Allah SWT.
“Ingatlah bahwa Rasulullah beristigfar sehari tidak kurang dari 80 kali, doa yang diminta untuk kita panjatkan di malam lailatul qodar adalah doa minta ampunan, setiap akan memohon kepada Allah, kita disunahkan untuk bersitigfar,” paparnya.
Karena sesunguhnya, lanjut Rektor, memohon ampunan Allah merupakan jalan kita untuk mendapat pertolongan dan ridho Nya. Dalam skala individu, jika kita diampuni Allah maka pertolongan – Nya akan sampai kepada kita.
“Dalam kondisi bangsa yang sedang banyak terkena musibah, maka itu merupakan saat terbaik agar setiap kita dan segenap komponen bangsa untuk semakin medekat dan memeohon ampunan Allah. Sehingga dengan demikian semoga senantiasa tercurah karunia untuk kita dan ditariklah musibah dari kita semua,” ungkapnya.
Dijelaskan, Amal, Ilmu dan Iman Semakin Dikuatkan. Selama bulan romadan, sangat rajin, memperdalam pengetahuan tentang praktik beribadah dan muamalah berdasarkan tuntunan Allah dan Rosulullah.
“Jika ini terus kita lakukan, maka setiap amal yang kita lakukan selanjutnya akan berdasar pada ilmu. Tradisi mengkaji ilmu,melalui penelitian penelitian telah dilakukan oleh para pendahulu kita tokoh tokoh muslim dimasa kejayaan. Karya – karya mereka fenomenal, dan menjadi acuan pengembangan ilmu pengetahuan terkini,” jelasnya.
Kesalehan Sosial Tercermin dalam Setiap Sendi Kehidupan.
Saat moment fitri ini, selain tinginya marwah setiap individu dihadapan Allah karena ibadah mahdhah, tidak kalah penting adalah tingginya derajat kita karena hubungan baik kita dengan sesama manusia. Ingatlah Ketika Allah menjanjikan surga yang luasnya seluas langit dan bumi kepada manusia yang bertaqwa.
“Ciri orang – orang yang bertakwa sebagai ahli surga diantaranya ; Menyedekahkan hartanya disaat lapang dan sempit, yang mampu menahan amarah, dan yang memaaafkan kesalahan orang lain,” jelasnya.
Dihari raya idul fitri ini, jadikanlah momentum untuk saling memafkan. Ingatlah bahwa kita mahluk sosial, maka akhlak kita kepada sesama sangat penting, yaitu akhlak yang mulia.
“Mengakhiri khutbah ini, saya selaku khotib, sebagai pribadi dan dengan juga selaku Pimpinan UMP mengucapkan Taqobalallahu minna wa minkum. Semoga seluruh amal ibadah kita di bulan Ramadan dan sesudahnya kian bermakna dan diterima di sisi Allah. Amin ya Rabb al-‘Alamin!,” pungkasnya. (tgr)