MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Shalat Idulfitri 1444H di Lapangan Kampus ‘Talasalapang’ Unismuh Makassar dihadiri oleh ribuan jamaah pada Jumat, 21 April 2023.
Mereka ini adalah warga persyarikatan Muhammadiyah dan masyarakat umum yang ada di Kota Makassar dan Kab.Gowa.
Mereka berdatangan sejak pukul 06.00 Wita menggunakan kendaraan pribadi, roda dua, roda empat, dan gojek.
Dalam pelaksanaannya, terjadi kemacetan di sekitar lokasi karena banyaknya jamaah yang datang. Beberapa jamaah terpaksa harus memarkir kendaraannya dipinggir jalan raya dan berjalan kaki hingga kurang lebih 500 meter menuju lokasi salat.
Karena padatnya jamaah maka sebagian jamaah dialihkan untuk mengambil tempat di dalam masjid Subulussalam Al-chory Unismuh yang mampu menampung jamaah hingga 3000-an orang.
Beberapa petinggi Unismuh dan tokoh masyarakat juga turut hadir dalam acara tersebut, termasuk Wakil Rektor II Unismuh, Prof Dr H Andi Sukri Syamsuri, mantan Direktur Pascasarjana Unismuh, Dr H Darwis Muhdina, Sekretaris BPH, Mustakim Muhallim, S.Ag, Wakil Dekan I Sospol, Andi Luhur Prianto, Wakil Dekan FAI, Dr H Ilham Muchtar, Kepala BAAKSI, Drs HM Arfah Bas’ha, M.PdI, Ketua LP3AIK, Dra Samhi Muawwan Djamal, M.Ag dan masih banyak lagi lainnya.
Hadir juga anggota DPRI dari PAN, Drs H Ashabul Lahfi, Anggota DPRD Sulsel, Usman Lonta dan sejumlah anggota DPRD dan eks anggota DPRD I dan II dan lainnya.
Menjadi Khatib adalah Prof Dr H Musafir Pababbari, M.Si yang juga mantan Rektor UIN Alauddin Makassar. Adapun yang menjadi Imam salat, Abdul Rahman, S.Ag, M.PdI yang juga adalah dosen Unismuh Makassar.
Musafir Pababbari yang juga mantan Raktor Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, telah menyampaikan empat hal fenomena masyarakat umat Islam dewasa ini.
Mengutip pernyataan yang pernah disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, keempat fenomen tersebut, disebutkan Prof Musafir Pababbari, yakni pertama, kita sekarang berhadapan dengan realitas baru dalam dunia media sosial dan perkembangan teknologi IT yang mempengaruhi pola hidup kita.
Kedua, kita berhadapan dengan realitas pluralitas keagamaan yang berkembang dalam kehidupan masyarakat. Ketiga, kita juga berhadapan dengan dinamika perkembangan multikulturalisme yakni paham tentang hal asasi manusia, demokratis,toleransi dan pluralisme.
Serta keempat, tantangan ini seharusnya umat Islam merespond dengan hati yan jernih dan pemikiran intelektual yang mencerahkan agar tidak terseret dari arus deras yang menandai 4 penomena besar itu
Salat Idulfitri yang dihadiri oleh ribuan jamaah ini diharapkan dapat membawa berkah dan keberkahan bagi seluruh umat Islam. (hadi/riz)