BANDA ACEH, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Syah Kuala Banda Aceh Ustaz Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA. mengingatkan umat Islam untuk senantiasa memperbanyak tadarus Al-Qur’an di setiap waktu pasca kepergian bulan Ramadhan ini.
Hal ini disampaikan oleh ustaz Yusran Hadi dalam ceramah Shubuh pada hari ini Kamis (20/4/23) di Masjid At-Taqwa Muhammadiyah Meulaboh. Ceramah yang berlangsung selama lebih kurang 30 menit ini diikuti secara antusias oleh para jama’ah shalat Shubuh.
“Ramadhan merupakan syahrul Qur’an (bulan Al-Qur’an). Dinamakan bulan Ramadhan sebagai bulan Al-Qur’an, karena pada bulan ini diturunkan Al-Qur’an. Diturunkannya Al-Qur’an pada bulan Ramadhan menjadi bukti nyata kemuliaan dan keagungan bulan Ramadhan.”
“Allah ta’ala berfirman: “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).. (Al-Baqarah: 185).”
“Allah ta’ala juga berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al-Qur’an) pada malam qadar”. (Al-Qadr: 1).”
“Allah ta’ala juga berfirman: “sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan.” (Ad-Dukhan: 3)”
“Ayar-ayat ini tidak ada pertentangan. Bahkan saling menjelaskan dan menguatkan satu sama lain.”
“Berdasarkan ayat-ayat ini, maka jelaslah bahwa Al-Qur’an itu diturunkan di bulan Ramadhan tepatnya pada malam yang diberkahi yaitu malam Lailatul Qadar. Malam ini hanya terdapat pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam– dalam hadits-hadits shahih.”
“Oleh karena itu, pada bulan Ramadhan ini kita sangat digalakkan untuk memperbanyak berinteraksi dengan Al-Qur’an atau tadarus Al-Qur’an yaitu membaca, memahami, mengkhatamkan, menghafal, dan mempelajari Al-Qur’an.”
“Hal ini sesuai dengan Sunnah Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma bahwa Rasulullah shallahu ”alaihi wa sallam bertadarus Al-Qur’an bersama Jibril ‘alaihissalam pada setiap malam bulan Ramadhan., ” jelas Ustaz-Yusran Hadi.
Selanjutnya Ustaz Yusran Hadi (UYH) yang juga sebagai dosen Fiqh dan Ushul Fiqh pada UIN Ar-Raniry menjelaskan semangat dan kebiasaan para ulama salaf dalam mengkhatamkan Al-Qur’an banyak kali di bulan Ramadhan.
“Mengingat bulan Ramadhan merupakan bulan Al-Qur’an dan bulan yang penuh keberkahan dengan dilipatgandakan pahala ibadah dan amal shalih padanya, maka di antara amalan yang paling utama di bulan Ramadhan adalah tadarus Al-Qur’an.”
“Oleh karena itu, para ulana salaf yaitu para sahabat, tabi’in dan tabiut tabi’in sangat bersemangat mengkhatamkan Al-Qur’an banyak kali. Bahkan di antara mereka ada yang mampu mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak enam puluh kali khatam seperti imam Abu Hanifah, imam Ay-Syafi’i dan lainnya. Di antara nereka ada yang mengkhatamnya setiap hari. Ada juga yang mampu mengkhatamkan setiap dua hari. Ada juga seyiap hari dan seterusnya,” ujar ustaz Yusran.
Ustaz Yusran Hadi yang juga sebagai Wakil Ketua Majelis Pakar Parmusi Provinsi Aceh mengajak umat Islam untuk memanfaatkan sisa hari Ramadhan ini dengan bertadarus Al-Qur’an.
“Hari ini Kamis merupakan hari ke dua puluh delapan Ramadhan. Insya Allah besok Jum’at tanggal 1 Syawal 144 H/ 21 April 2023 bagi saudara-saudara kita warga Muhammadiyah dan umat Islam lainnya akan berhari raya dan melakukan shalat Idul Fitri. Berarti masih hari ini masih tersisa satu hari lagi Ramadhan untuk berpuasa dan bertadarus padanya. Namun, bagi sebahagian saudara-saudara kita lainnya berhari raya pada hari Sabtu tanggal 1 Syawal 1444 H/22 April 2023 masih tersisa waktu dua hari lagi untuk berpuasa dan bertadarus Al-Qur’an padanya yaitu hari ini Kamis dan besok Jum’at. Maka manfaatkanlah waktu tersisa ini untuk bertadarus Al-Qur’an.”
Ustaz Yusran Hadi yang juga sebagai ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Provinsi Aceh menegaskan pentingnya tadarus Al-Qur’an di setiap waktu setelah Ramadhan ini..
“Tadarus Al-Qur’an tidak hanya diperintahkan pada bulan Ramadhan, namun diperintahkan pada setiap waktu. Hanya saja di bulan Ranadhan lebih utama dibandingkan di bulan lainnya karena bulan Ramadhan Al-Qur’an dan bulan keberkahan.”
“Saya yakin semua kita semangat dalam bertadarus Al-Qur’an selama bulan Ramadhan ini. Ada yang mengkhatamkan beberapa kali. Minimal sekali. Ini adalah prestasi yang peelu dipertahankan. Karena sebelum Ramadhan, kita tidak mampu melakukannya. Namun selama bulan Ramadhan kita melakukannya. Meskipun minimal hanya sekali khatam.”
“Maka setelah kepergian Ramadhan ini, kita diharapkan istiqamah tadarus Al-Qur’an setiap hari dalam sebelas bulan ke depan. Karena kita sudah terbiasa melakukan melakukannya di bulan Ramadhan. Inilah tanda kesuksesan Ramadhannya dan ciri orang yang bertakwa. Karena bulan Ramadhan merupakan bulan training untuk memperbanyak ibadah,” tegasnya.
Ustaz Yusran yang juga sebagai Doktor Fiqh dan Ushul Fiqh lulusan International Islamic University Malaysia (IIUM) menjelaskan tujuan disyaratkannya puasa dan ibadah lainnya di bulan Ramadhan.
“Orang-orang yang beribadah pada bulan Ramadhan bertujuan untuk menjadi orang yang bertakwa. Karena bulan Ramadhan merupakan bulan ketakwaan. Melalui ibadah puasa dan ibadah lainnya yang dilakukan, seseorang akan mendapatkan ketakwaan seperti yang disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 183.”
“Maka diharapkan kita sepeninggal bulan ramadhan ini menjadi orang yang bertakwa. Orang yang yang bertakwa adalah orang yang melaksanakan segala peruntah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya. Dan di antara ciri-ciri orang brrtakwa adalah senantiasa bertadarus Al-Qur’an di setiap waktu atau setiap bulan,” jelasnya.
Di akhir ceramahnya, ustaz Yusran Hadi mengajak umat Islam untuk senantiasa memperbanyak tadarus Al-Qur’an terutama pada bulan Ramafhan.
“Sebagai penutup ceramah saya ini, mari kita memperbanyak tadarus Al-Qur’an pada setiap waktu terutama di bulan Ramadhan ini. Sangatlah rugi orang yang tidak bertadarus Al-Qur’an pada Ramadhan ini dan pasca kepergian Ramadhan, mengingat banyak keutamaan bulan Ramadhan dan keutamaan tadarus Al-Qur’an pada setiap waktu. Semoga kita dapat meraih berbagai keutamaan-keutamaan ini,” pungkasnya.