Ketua PP Muhammadiyah: Jadilah Mahasantri sekaligus Muslim yang Baik

Ketua PP Muhammadiyah: Jadilah Mahasantri sekaligus Muslim yang Baik

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Mengawali kegiatan PERSADA UAD pasca liburan idul fitri, diadakan Syawalan dan ramah-tamah dengan para Badan Pengurus Harian (BPH), Musyrif-ah dan seluruh santri PERSADA UAD. Acara ini diselenggarakan secara offline di gedung Amphiteater Lt. 7 Gedung FK UAD, Ahad (07/05). Pada kesempatan kali ini, untuk pemateri dari ketua PP Muhammadiyah bidang PKU, Kesejahteraan Sosial dan Resiliensi Bencana yaitu dr. H. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes.

Ustadz Thonthowi selaku Mudir PERSADA UAD mengucapkan rasa syukur kepada para tamu undangan yang telah hadir dan membersamai pada acara yang sudah lama dilakukan dari tahun ke tahun.

“Setelah acara Syawalan selesai, kami mohon kesediaan para tamu undangan berkenan untuk ramah-tamah di asrama. Karena setelah sekian lama kita lakukan di sana” ujarnya.

Dr. Agus menyampaikan beberapa pesan untuk para mahasantri PERSADA UAD, yang pertama lulus dengan tepat waktu tidak menjadi mahasiswa abadi. Kedua, menjadi mahasiswa yang berkompeten.

“Oleh karena itu, kalau sekarang ade-ade jadi mahasiswa, ada kegiatan seperti ini ikuti dengan baik. camkan nasihat imam Syafi’i, kalau kamu tidak mau bersusah-susah dalam menuntut ilmu seperti ini, maka bersiaplah dengan beratnya penderitaan sebagai orang bodoh” ujarnya.

Beliau menceritakan bagaimana kondisi para ilmuwan yang memiliki gelar tetapi adabnya tidak mencerminkan apa yang sudah diraihnya. Beliau juga sampaikan bahwa PERSADA ini center of excellent UAD dengan harapannya setelah lulus nanti akan berdiaspora untuk mengisi banyak tempat, karena sudah dibekali banyak di PERSADA.

Selanjutnya, beliau mengajak para mahasantri untuk bersyukur karena diberi fasilitasi tinggal di PERSADA UAD walaupun bukan dari fakultas agama Islam. Dengan hal itu, seperti kedokteran bisa menjadi be a good moeslim doctor. PERSADA UAD ini menjadi wadah selain memberikan tempat juga ilmu yang akan berpengaruh pada kehidupan.

Ketiga, selalu mengingat pada Allah. manusia melakukan dosa itu wajar, tetapi jika manusia itu menyadari dosa maka segera ingat Allah dan mohon ampun (Q.S. Ali-Imran: 135).

“Mari kita niati, masuk Syawwal kali ini tidak memproduksi dosa lagi dalam bentuk apapun. Oleh karena itu tugas kita adalah membiasakan agar tidak suka bermain-main dengan dosa.” pesannya. (Badru Tamam)

Exit mobile version