TAINAN, Suara Muhammadiyah – Iwan Satriawan, Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menjadi pembicara tunggal dalam kuliah umum yang di adakan oleh Department of Law, National Cheng Kung University, Tainan, Taiwan.
Dalam kuliah umum yang berdurasi dua jam itu, diikuti oleh puluhan peserta yang terdiri dari para professor dan mahasiswa Pasca Sarjana di College of Social Science ini dibuka secara langsung oleh Dean of College of Social Science, Prof. Fu-Zen Shaw. Iwan sendiri membawa topik presentasi mengenai Selection Mechanism of Constitutional Court Judges in Indonesia: A Critical Assessment
Peran Iwan sebagai pembicara dalam Kuliah Umum ini merupakan bagian tak terpisahkan dari aktifitas kunjungan Iwan sebagai Dekan Fakultas Hukum dengan tujuan untuk mempererat kerja sama di bidang student mobility dengan NCKU. “Kami sudah bekerjasama setidaknya sudah sejak tahun 2017 dan kunjungan kali ini adalah untuk menaikkan level kerja sama itu sendiri, tidak hanya pertukaran mahasiswa selama satu semester, tapi ditingkatkan menjadi double degree ataupun join degree,” tutur Iwan.
Sementara itu Sekretaris Prodi Hukum, Bagus Sarnawa yang juga menjadi bagian dari delegasi ini menyampaikan bahwa pihak NCKU sudah bersepakat untuk menerima mahasiswa FH UMY dalam skema &joint degree_. “InshaAllah kami sedang menjalankan proses Student Camp yang nantinya bisa dibuat untuk memfasilitasi mahasiswa baik program internasional, maupun reguler untuk mengikuti aktifitas bergengsi ini”, ujar Bagus.
Menurut Bagus, saat ini tugas Pimpinan Program Studi Hukum UMY sendiri adalah mempersiapkan mahasiswa dalam hal penguasaan Bahasa Inggris, penguatan kedisiplinan serta attitude dalam belajar. “Harapan kami, saat nanti dikirimkan ke Taiwan, mahasiswa lebih siap dalam menjalani proses belajar, yang mungkin iklimnya akan sedikit berbeda dengan saat mereka berada di Indonesia, mereka harus survive”, pungkas Bagus.
Pengangkatan hakim merupakan sebuah ikhtiar untuk mencari manusia yang memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela, adil, profesional, dan berpengalaman di bidang hukum, masuk akal bila dalam sistem yang lebih terbuka dan demokratis sekarang ini, ada suatu proses pemilihan hakim yang menjamin tersaringnya orang-orang terbaik dengan kualitas terbaik. Untuk itu, kondisi saat ini dalam hal pengangkatan hakim diidealkan melalui proses fit and proper test.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka proses rekrutmen hakim MK harus dapat dipastikan dilaksanakan dengan transparan, akuntabel dan profesional. “Salah satunya yang harus betul betul dilakukan adalah confirmation hearing process”, ujar Dekan Fakultas Hukum UMY, Iwan Satriawan dalam Kuliah Umum di Fakultas Hukum, National Chengchi University (NCCU), Taiwan. (Jumat, 5/5)
Kuliah Umum yang juga merupakan bagian penguatan Kerja Sama gelar ganda, yaitu joint degree dan double degree antara kedua Fakultas Hukum ini, menghadirkan discussant yang dipimpin langsung oleh Mantan Hakim Mahkamah Konstitusi Taiwan, Prof. Su, Yeong-Chin ini, diikuti oleh puluhan dosen dan mahasiswa Fakuktas Hukum, NCCU dengan topik bahasan memgenai topik Indonesia’s Struggle for Independent Judiciary: An Evaluation of Selection Mechanism of Constitutional Court Judges in Indonesia.
Kerja Sama Dual Degree dengan Asia University
Internasionalisasi adalah serangkaian aktifitas internasionalisasi seperti academic mobility bagi mahasiswa dan dosen, jejaring internasional, partnership and projects; program akademik internasional yang baru, serta inisiatif penelitian.
Sebagai kampus yang memiliki kredo Muda Mendunia, Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta terus berusaha meningkatkan kerjasamanya dengan berbagai kampus di luar negeri. Salah satu langkah yang dilakukan oleh Fakultas Hukum UMY adalah memperkuat kera sama gelar ganda, berupa joint degree dan double degree, serta dan fast track program guna meraih gelar S2 dalam bidang Hukum dengan beberapa kampus mitra yang telah bekerjasama sebelumnya dengan FH UMY.
Diterima secara langsung oleh Dekan, Prof. Chun-Wei Remen Lin dan Ketua Program Studi Hukum, Prof. Tsai, Pei-Fen, delegasi FH UMY yang dipimpin langsung Dekan Iwan Satriawan, dan diikuti oleh Sekretaris Program Studi Hukum, Bagus Sarnawa serta Penanggungjawab Taiwan Education Centre UMY, Yordan Gunawan mendiskusikan secara komprehensif mengenai kerja sama gelar ganda ini dan dilanjutkan dengan Penandatanganan Nota Kesepakatan yang lebih spesifik di hari yang sama pula (Kamis, 4/5).
Selain itu, Iwan juga menyampaikan Kuliah Umum dihadapan puluhan Dosen dan mahasiswa Fakultas Hukum, Asia University. Iwan yang merupakan pakar Hukum Tata Negara ini menyampaikan gagasannya yang berjudul: The Constitutional Court of Indonesia after 20 Years: Achievements and Problems.
Iwan sendiri menegaskan bahwa dalam waktu dekat FH UMY akan segera menyeleksi sejumlah mahasiswa untuk dapat dikirimkan ke Asia University, guna menjalankan program yang sangat bergengsi ini.
Sementara itu Bagus Sarnawa menyebut bahwa Prodi Hukum telah menyiapkan program Camp khusus yang diperuntukkan bagi mahasiswa dalam waktu dekat. “Ini sebagai salah satu cara untuk membuat mapping kualifikasi mahasiswa, agar mampu menyelesaikan pendidikan di LN tanpa masalah akademik maupun non-akademik apapun”, ujar Doktor bidang Hukum Aparatur Negara ini. (Yordan)