PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Tim mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) berhasil harumkan nama Indonesia setelah meraih peringkat ke-3 kompetisi pada ajang Anti Microbial Resistance Hackathon IPSF 2022 Competition. Mereka yakni Dheandra Nurul Fadilah dan Firman Wicaksana.
Anti Microbial Resistance Hackathon IPSF 2022 Competition merupakan ajang kompetisi mahasiswa farmasi Se-Asia Pasifik yang berkolaborasi dengan IADS (International Association of Dental Student), IVSA (International Veterinary Student Association), IFMSA (International Federation of Medical Student Association).
Ketua Tim Dheandra Nurul Fadilah mengatakan, perhelatan tersebut merupakan kompetisi bagi mahasiswa rumpun kesehatan untuk menuangkan ide dalam teknologi kesehatan menanggulangi antimicrobial resistance di Asia Pasifik.
Dijelaskan, dalam ajang tersebut Dheandra dan Firman tergabung dalam tim 12 dengan tema Policy. Terdapat dua delegasi dari Farmasi UMP yaitu Dheandra Nurul Fadilah dan Firman Wicaksana.
“Peserta yang mengikuti program ini ada 12 grup dan menyisihkan 7 grup tersisa dengan 71 orang peserta dari seluruh Asia Pasifik. Event ini diselenggarakan oleh International Pharmaceutical Student Federation Asia Pasific Regional Office (APRO) berkolaborasi dengan IADS (International Association of Dental Student), IVSA (International Veterinary Student Association) , IFMSA (International Federation of Medical Student Association),” katanya saat di temui di Purwokerto, Selasa (9/5/2023).
Lomba AMR HACKATHON IPSF 2022 ini dilaksanakan pada tanggal 6 Desember 2022 untuk pengumpulan proposal ide, 25 Januari 2023 untuk pengumuman seleksi grup terpilih, dan puncak kegiatan HACKATHON presentation sendiri dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2023.
Dheandra Nurul Fadilah bersama tim juga memiliki rasa kebanggaan tersendiri karena dapat mewakili Mahasiswa Farmasi Indonesia dalam ISMAFARSI dan berkompetisi dengan berbagai mahasiswa se Asia Pasifik.
Selain itu ia juga mengaku dalam kompetisi tersebut, dapat menambah ilmu baru tentang teknologi dan kesehatan dan mengasah kemampuan team management dalam berbahasa asing untuk dapat berkomunikasi baik selama event berlangsung.
“Harapannya teman-teman Mahasiswa bisa terus berprestasi dengan mengasah ide dan kreatifitas serta menuangkannya dalam kompetisi hingga kancah internasional,” katanya.
Dalam gagasannya, Dheandra dan tim mengagas alat deteksi mikroba dengan fluorescence untuk meningkatkan Kesehatan lingkungan dan air di Asia Pasifik.
Menurutnya, pencemaran dan peningkatan AMR di lingkungan perairan merupakan salah satu masalah utama yang perlu ditangani oleh pengambilan kebijakan dalam penanganannya dan perlunya implementasi dalam pengukuran menggunakan alat deteksi.
“Alat deteksi kita kembangkan menggunakan sistem deteksi dengan pendekatan swab dan terhubung dengan alat deteksi khusus yang akan menampilkan hasil pengukuran tiga bakteri tertentu pada layar dengan metode metode fluoresensi yang akan mendeteksi bakteri,” ungkapnya.
Pengukuran kadar bakteri dalam alat, lanjut Dheandra, dilakukan dengan melihat parameter yang akan dimodifikasi pada alat pendeteksi dengan batas maksimal kadar aman bakteri dalam air, seperti Shigella sp yang berada pada batas aman dengan kandungan bakteri 1 x 105 CFU/gram.
Sementara itu, Kepala Biro Kemahasiswaa dan Alumni (BKA) UMP Efi Miftah Faridli MPd mengaku sangat bahagi dan menyambut baik kabar tersebut.
“Mudah-mudahan bisa memberikan motivasi kepada yang lain tidak hanya farmasi tapi juga fakultas untuk yang lain supaya bisa berprestasi membawa nama baik pibadi, prodi, fakultas dan tentunyata ditingkat universitas, dan dunia. Biro Kemahasiswaa dan Alumni dalam hal ini siap mendukung kegitan berbagai kompisi berikutnya,” pungkasnya. (bud/ifa/tgr)