KAIRO, Suara Muhammadiyah – Pukul 10 pagi, Senin, 8 Mei 2023, bertempat di Aula Muhammad Fuad Nadi, Fakultas Syariah wal Qonun, Universitas Al Azhar Kairo, telah berlangsung sidang tesis magister oleh salah satu senior Muhammadiyah Mesir, Aminullah Furqoni.
Mahasiswa Jurusan Fikih Perbandingan tersebut mengambil judul “At-Tathbiqot al-maliyah al-mu’aashiroh li nadhoriyatil irodah dhohiroh dirosah muqoronah bayna al-fiqh al-islamy wal qonun almadani”. Bertindak sebagai penguji, ialah Prof. Dr. Muhammad Ali Utman Al-Fiqy (Penguji Qonun Internal), Prof. Dr. Faraj Ambar (Penguji Syar’i Eksternal). Dan sebagai duktur pembimbing ialah Prof. Dr. Musthofa Muhammad Arjawi (Pembimbing Qonun) & Pembimbing Syar’i).
Materi tesis ini mengulas tentang praktek teori di atas fokus pada akad-akad yang ada di dalam perbankan syariah, seperti akad ijarah al-Muntahiyah bi at-Tamlik al-Mashrafi, al-Musyarakah al-Mutanaqishah, dan yang lainnya. Yang mana cakupan teorinya mencakup semua aspek akad muamalat, ataupun ahwal syahsiyah (Hukum Keluarga).
Salah satu pembimbing tesis Furqon, Prof. Dr. Ahmad Ied menyampaikan bahwa Furqon mendapat keistimewaan berupa bimbingan dari 4 orang musyrif. “Ini jarang sekali terjadi dalam sebuah penulis tesis. Semua pembimbing ia datangi satu-satu, semua memberi catatan dan koreksi, dan dilalui semuanya dengan baik oleh Furqon dengan etos tinggi. Semoga ini menjadi bekal yang baik untuk Furqon,” ucapnya.
Pada awal sidang, Prof Muhammad Ali Utman memberikan beberapa catatan pada tesis Furqon.
“Berbagai catatan ini, tentu tidak mengurangi kualitas tesis Furqon yang melebihi kapasitas kemampuan wafidin (mahasiswa asing) pada umumnya. Bahkan, tesis ini bisa menjadi rujukan wafidin setelahnya yang menulis tentang tema yang serupa,”
Sidang berlangsung sekitar dua setengah jam, dengan dihadiri oleh banyak rekan usaha, kerabat serta keluarga dari pemilik platform kajiankampoengsyariah.com ini.
Menurut Heri Nuryadin, salah satu kolega dan seniornya, Furqon ialah contoh manusia yang hebat. “Ia sangat cakap menyeimbangkan waktu dan pikirannya terhadap 4 aspek dimensi yaitu; usaha, organisasi, keluarga dan belajar. Hal ini juga terbukti dengan predikat Mumtaz (Cumlaude) yang mampu ia raih dalam tempo waktu yang relatif cepat ditengah berbagai kesibukannya,” pungkasnya.
Dalam sesi wawancara seusai sidang, Furqon memberi kiat-kiat kepada kita agar pandai dalam mengatur waktu keseharian, tanpa menyampingkan fokus dalam hal belajar. Terdengar sederhana bukan? Namun dari sana lah awal sebuah kesuksesan. (Amrullah)