YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ancaman El-Nino berpotensi berdampak serius pada pangan kita. Kondisi El-Nino pada umumnya memberikan dampak berkurangnya curah hujan yang akan turun di sebagian besar wilayah Indonesia dan berpotensi menimbulkan kekeringan meteorologis. Dampak kekeringan akibat kemarau panjang di tahun ini akan menjadi salah satu penyebab serius terhadap keberlangsungan pertanian, produktifitas menurun, bahkan gagal panen.
Selain memicu kekeringan, minimnya curah hujan juga akan meningkatkan jumlah titik api, sehingga rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan. Salah satu ancaman sektor pertanian adalah kekeringan yang diprediksi bisa melanda 560 hingga 870 ribu hektare lahan.
Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai majelis yang membidangi pemberdayaan yang salah satunya bidang garapnya adalah pada sektor pertanian, memandang perlu untuk turut merespon dan memberikan kontribusi dan solusi alternatif untuk bersama-sama dengan segenap alemen masyarakat mengantispasi dampak El-Nino.
Hal ini dibahas dalam program Talk Show Kabar MPM dengan tema: “Strategi Pertanian dalam Menghadapi El-Nino” yang dilakukan secara daring pada hari Selasa 9 Mei 2023 melalui Media Zoom Meeting. Penyadaran bagi petani secara umum dalam memberikan solusi alternatif untuk mengantisipasi dampak El-Nino terhadap produksi pertanian.
Diawali oleh Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas dan Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamien dan dilanjutkan dengan pemaparan para pemateri diantaranya Keynote Speech Menteri Pertanian Republik Indonesia Prof Dr Syahrul Yasin Limpo. Kemudian Materi I: “El-Nino dan acaman kekeringan serta dampaknya di sektor pertanian” oleh Dr.rer.nat. Riza Yuliratno Setiawan, S.kel., M.Sc. (Anggota Bidang Pemberdayaan Nelayan dan Masyarakat Pesisir MPM PP Muhammadiyah.
Selain itu juga dibahas Materi II: “Antisipasi dampak El-Nino dengan pemanfataan pupuk organik”Ir. Syafi’i Latuconsina (Dewan Pakar Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah) dan Materi III: “Peran dan Strategi Pemerintah Dalam Menghadapi El-Nino” oleh Ir. K.R.T. Darori Wonodipuro, M.M., IPU. (Anggota Komisi IV DPR-RI Bidang Pertanian, Pangan dan Maritim).
Dampak El-Nino yang diprediksi terjadi di 32 wilayah harus bisa disikapi dengan langkah strategis dan antisipatif. Di sektor pertanian diperlukan langkah adaptasi terutama untuk tetap menjaga produktifitas melalui berbagai pendekatan, baik bersifat fasilitas pertanian, sarana dan infrastruktur pendukung pengairan, perbaikan lahan pertanian, maupun pemanfaatan teknologi tepat guna untuk meminimalisir dampak kekeringan.
Menteri Pertanian dalam siaran pers pada tanggal 29 April 2023 setelah rapat terbatas bersama presiden, kebutuhan indonesia terhadap pangan yang terjamin dan berkualitas menjadi prioritas dari Seluruh aktivitas pembangunan dan ketahanan negara. Oleh karena itu masalah pupuk adalah masalah yang sangat substansial untuk ketersediaan pangan khususnya pangan-pangan strategis yang ada untuk meningkatkan kesuburan tanah, pengisian dari buah dan peningkatan produktivitas hasil pertanian.
Presiden menegaskan bahwa pupuk organik harus masuk kembali dan meminta Menteri Pertanian untuk melakukan perubahan pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian. Untuk itu kementerian pertanian menghimbau kepada semua produsen pupuk yang ada melalui UMKM untuk terus mengembangkan produksi pupuk organik sebagai bentuk keberpihakan pada produsen pupuk organik lokal.
Tujuan dari diselenggarakan Talk Show ini adalah Memberikan pemahaman bagi masyarakat luas secara umum dan khususnya bagi petani akan ancaman el-nino terhadap potensi turunnya produktivitas pertanian, dan Memberikan tawaran solusi alternatif yang bisa dilakukan oleh masyarakat, khususnya petani, dalam menghadapi ancaman kekeringan akibat el-nino. (Riz)