YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah –
Dalam rangka meningkatkan kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengembangkan program pengabdian pada masyarakat (PengMas) ke luar negeri. Salah satu program yang dijalankan adalah Pelatihan Kewirausahaan bagi tenaga kerja migran di Hongkong. Program ini dipimpin oleh Dr. Meika Kurnia Puji Rahayu DA, M.Si., staf pengajar di Magister Manajemen dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMY.
Dalam program ini, Meika berkolaborasi dengan dua dosen UNISA Yogyakarta, yaitu Dewi Amanatun Suryani, S.IP., MPA dan Fitri Maulidah Rahmawati, S.E., M.Si, keduanya dari Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial, dan Humaniora. Sementara mitra yang digandeng adalah Pimpinan Cabang Isitimewa Aisyiyah (PCIA) Hongkong serta organisasi Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Pelatihan yang mengusung tema “Blazing The Road To Success Through Entrepreneurship” dilatarbelakangi oleh keinginan para pekerja migran untuk lebih siap menghadapi masa purna tugas mereka. Dari hasil diskusi tim pengabdian dengan pengurus PCIA dan PMI Hongkong, teridentifikasi kebutuhan pelatihan-pelatihan yang diharapkan bisa menyiapkan sikap dan mental pekerja migran untuk memiliki jiwa enterpreneurship.
Ketua PCIA Hongkong, Sri Nasiati Umaroh, menyampaikan kepeduliannya terhadap para pekerja migran yang masih belum optimal dalam mengelola penghasilan atau gajinya. Umaroh memiliki pandangan bahwa buruh migran perlu memikirkan masa depannya khususnya setelah purna dari pekerjaannya dan kembali ke Indonesia, dan untuk itu mereka harus dibekali ketrampilan tertentu supaya uang yang didapat tidak digunakan untuk hal-hal konsumtif. “Inginnya teman-teman bisa mengelola gajinya, misalnya untuk buka usaha, jadi kalau sudah selesai kerja (sebagai pekerja migran) sudah ada yang dikerjakan di Indonesia, nggak hanya habisin tabungan,” ujar Umaroh.
Kegiatan pelatihan dilakukan pada tanggal 29 & 30 April 2023 di Aula Masjid Tsim Tsa Tsui, Hongkong.. Meika menjelaskan bahwa PengMas Internasional di UMY telah dimulai sejak awal Pandemi Covid-19. “Waktu pandemi masih full online. Alhamdulillah tahun ini bisa ditambah offline, jadi bisa bertemu langsung dengan mitra kami di luar negeri” tambahnya.
Meika menyampaikan terima kasih kepada pengurus PMI dan PCIA Hongkong yang menyambut gembira ajakan kerjasama ini. “Kami berterima kasih kepada teman-teman di Hongkong, yang bersedia bekerjasama melakukan kegiatan ini. Saya kira hal ini adalah simbiosis mutualisme bagi kedua pihak. Di satu sisi teman-teman PMI bisa mengembangkan ide-ide bisnis, di sisi lain kami mendapat wadah untuk mengabdi” ujar Meika.
Pelatihan diikuti oleh kurang lebih 60 pekerja migran di Hongkong dari berbagai komunitas tidak hanya anggota PCIA Hongkong, termasuk komunitas Gereja, Musik Underground, dan lainnya. Dalam kesempatan itu, hadir juga perwakilan dari Konjen RI di Hongkong, Elfani. “Atas nama Konjen, kami menyampaikan apresiasi setinggi-tinggi atas terselenggaranya pelatihan ini. Semoga kegiatan ini bisa menjadi bekal pengetahuan dan ketrampilan teman-teman PMI dalam menyiapkan kepercayaan diri untuk kembali ke tanah air sebagai Purna PMI yang sukses” ujar Elfani dalam sambutannya.
Kegiatan pelatihan diawali dengan brainstorming dan games-games menarik yang dipandu oleh Meika. Sesi materi dilanjutkan oleh Fitri yang menyampaikan arti penting menajemen usaha dan analisis internal maupun eksternal yang berfungsi dalam perencanaan usaha. Materi dilanjutkan oleh Dewi yang memberikan wawasan tentang cara mengatasi kendala menjadi wirausaha, baik dari dalam diri sendiri, persepsi maupun mental block.
Di akhir acara, para peserta memberikan respon positif pada kegiatan ini. “Ke sini lagi ya Ibu-Ibu, biar materinya lebih full” komentar Ebta Dwi Anggraini, salah satu peserta pelatihan. Nurhasanah, peserta lainnya juga menyampaikan keinginannya supaya kegiatan tidak hanya sekali saja, tapi berkelanjutan. Menutup wawancara, Meika menegaskan bahwa setelah pelatihan ini, UMY dan UNISA berkomitmen untuk menjaga kontinyuitas PengMas ini dengan mengajak lebih banyak mitra. (Riz)