YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memasuki usia ke-42. Dalam perjalanannya, UMY kini telah berkembang menjadi kampus berprestasi tingkat nasional bahkan internasional. Hal inilah yang membuat UMY sebagai salah satu kampus kebanggaan Muhammadiyah.
“Ini merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa dalam usia 42 tahun. Tentu ini semua merupakan proses akumulatif dari segenap civitas akademika, baik dari rektor ke rektor. Karena itu maka secara ruhani kita perlu tasyakur bi nikmah atas capaian ini,” ungkap Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nashir, MSi dalam Rapat Senat Terbuka Laporan Tahunan Rektor dan Pidato Milad UMY ke-42 di Kampus Terpadu UMY pada Jum’at, 12 Mei 2023.
Berbagai prestasi UMY yang telah dicapai tersebut diantaranya kembali berhasil meraih Akreditasi Unggul BAN-PT 2022, sebanyak 29 Program Studi terakreditasi Unggul, bahkan 4 diantaranya telah mendapatkan akreditasi internasional AUN-QA. Selain itu UMY juga menempati peringkat bergensi dalam QS World University Rangking (78 di Asia Tenggara, 5001-550 Asia), Time Higher Educatiion Imact Ranking (801-100 World Rank), UI Green Metric (18 se-Indonesia, 130 dunia), Unirank (terbaik ke-2 PT Islam se-Indonesia), dan Webometrics (Peringkat 1 PTMA se-Indonesia, 1 PTS se-DIY Jateng, dan ke-3 PTS se-Indonesia).
Dalam pendidikan dan pengajaran pada tahun 2022/2023 terdapat 22.963 mahasiswa aktif dan ada sekitar 6.091 mahasiswa baru yang mendapaftar. Sementara itu dari sisi pengajar UMY memiliki 165 dosen dan dan sebanyak 292 tenaga kependidikan. Dari jumlah tersebut terdapat 26 guru besar, 180 asisten ahli, 309 lektor, dan 111 lektor kepala.
Haedar Nashir mengingatkan tentang sebuah adagium mengenai “keberhasilan biasanya mempunyai banyak bapak – ibunya, namun kegagalan jadi yatim piatu.” Artinya setiap orang memiliki kontribusi terhadap keberhasilan tersebut, namun semua orang menghindar dari proses kegagalan itu. Maka di Muhammadiyah bukan hanya bersyukur namun juga mengingat kepada yang memberi nikmat.
Kemudian Haedar Nashir mengungkapkan bahwa sebuah sistem mampu bertahan, tumbuh, dan berkembang karena banyak proses kemampuan serta adaptasi untuk selalu ada dalam trek mencapai tujuan. Serta kemampuan memelihara apa yang dimiliki dan kemampuan mengintegrasikan seluruh hal yang sudah dicapai.
“UMY sudah menggambarkan arah ke situ, tinggal seluruh potensi yang ada di UMY ini digerakkan untuk melengkapitalisasi seluruh kemampuan bersama dan makna tasyakur itu dalam arti juga kita memobilisasi potensi nikmat Tuhan untuk kemajuan yang lebih baik,” ungkap Haedar Nashir.
Guru Besar Sosiologi UMY tersebut menyampaikan juga bahwa Muhammadiyah serta seluruh perguruan tinggi amal usahanya merupakan wujud dari peran dan misi dakwah dan tajdid Muhammadiyah bagi kehidupan. “Yakni menyebarluaskan ajaran Islam sehingga Islam itu menjadi rahmatan lil alamin, menjadi kebajikan yang utama bagi seluruh alam semesta, hatta bagi umat manusia yang tidak beriman sekalipun,” tambahnya.
Rektor UMY Prof Dr Ir Gunawan Budiyanto, menyampaikan, bahwa di usia 42 tahun ini UMY telah mengalami berbagai perkembangan dan kemajuan. Dalam bidang peningkatan mutu akademik, UMY terus meningkatkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal terindeks nasional dan internasional. Serta peningkatan peran kampus dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Selain itu, UMY juga terus meningkatkan kualitas pendidikan dari sisi civitas akademika, saat ini UMY sudah memiliki 26 profesor dan diusaha akan terus ditambah. Gunawan berharap dari 26 guru besar tersebut adalah 4% dari total dosen dan ditargetkan dapat mencapai 10 %. Target ini dapat terwujud dengan kesungguhan karena saat ini UMY sudah memiliki 111 lektor kepala atau 17% dari jumlah dosen.
Gunawan pun menyampaikan harapan supaya kampus yang dipimpinnya sebagai pusat gerakan dakwah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Salah satu caranya adalah dengan mendorong keaktifan dosen dan tenaga didik di setiap level kepemimpinan di Persyarikatan Muhammadiyah.
Kepala LLDikti Wilayah V Prof drh Aris Junaidi, PhD turut berbangga atas pencapaian yang telah diraih UMY, termasuk penghargaan Kampus Sehat 2022 dari Kementerian Kesehatan RI. Selain itu Prof Aris mendukung UMY untuk menambah dosen dalam mencapai jabatan guru besar.
Turut hadir dalam Rapat Senat Terbuka Milad UMY ke-42 yaitu Ketua PP Muhammadiyah Prof Irwan Akib, Ketua Umum PP Aisyiyah Dr Salmah Orbayinah, Ketua Senat Prof Dr Heru Kurnianto Cahyono, Jajaran Badan Pembina Harian (BPH) UMY, Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan, hingga para civitas akademika UMY. (Riz)