SINGKAWANG, Suara Muhammadiyah – Ecobhineka Muhammadiyah Kalimantan Barat menggelar kegiatan Youth Camp yang dilaksanakan di Dayang resort Kota Singkawang – Kalimantan Barat, Jum’at, 12 Mei 2023. Kegiatan yang dihadiri dari berbagai perwakilan lintas agama yang ada di Kalimantan Barat seperti Hindu, Budha, Konghucu, Kristen, Katholik, serta perwakilan organisasi NU.
Menurut Mukhairifin selaku Ketua PDM Kota Singkawang bahwa kerusakan lingkungan disebabkan oleh manusia itu sendiri. Akibatnya berdampak pada perubahan iklim yang makin tidak menentu. Oleh sebab itu hal ini perlu ada penanganan secara mendalam sebagai upaya penyelamatan lingkungan.
“Saya lihat tahun ini ada banjir yang tidak terduga itu sampai dekat hotel mahkota Singkawang itu ada banjir tapi saya yakin itu sudah dipikirkan karena kemarin koordinasi dengan Forkopimda juga membahas masalah penanganan bagaimana agar banjir itu tidak menjadi membesar, nampaknya kalau di tiadakan atau dicegah banjir sekarang itu karena perumahan-perumahan sudah makin banyak sementara hutan-hutannya masih sedikit, tapi sekarang yang jadi pikirkan adalah bagaimana menjaga kelestariannya sehingga tidak menimbulkan bencana yang lebih parah,” ujarnya.
Hal ini sesuai dengan yang disebutkan di dalam ayat suci Al-Quran Surah Ar Rum 42. Bahwa pada dasaranya kerusakan lingkungan di darat maupun di laut itu disebabkan oleh ulah tangan manusia. Tentunya ini menjadi sinyal tegas bahwa setiap manusia khususnya umat Muslim dan secara umum agama-agama yang lain mempunya kewajiban untuk merawat lingkungan.
Dalam beberapa tahun terakhir ini di beberapa kampung itu terjadi banjir artinya apalagi kita yang di daerah pantai khususya wilayah yang rendah, kita bicara kepada seseorang yang di dalam agamanya itu sudah diingatkan sesungguhnya kerusakan di daratan maupun di lautan itu adalah ulah tangan-tangan kita dalam urusan menangani apapun mengeksploitasi misalnya kalau bijak Insyaallah tidak akan menimbulkan kerusakan tapi karena tadi eksploitasinya berlebihan nah ini barangkali yang harus dipikirkan ke depan bagaimana agar eksploitasi tambang eksploitasi apapun seperti kekayaan alam kita itu tidak secara berlebihan.
Mukhairifin mengingatkan bahwa anak muda harus mempunya semangat yang tinggi untuk menularkan gerakan ini dapat memberikan ajakan secara berjamaah. Dalam menjaga lingkungan urusan moral anak-anak muda adalah bagian inheren sebagai episemtrum kolaborasi dalam kerja-kerja penjagaan bumi. Dampaknya akhlak manusia seolah acuh dan penuh kepura-puraan untuk sadar atas akibat terjadinya degradasi ekologi.
“Saya sampaikan dan saya takutkan sekarang sudah terjadi kalau kerusakan alam itu berkaitan dengan kerusakan moral, hal ini juga harus menjadi bagian dari tanggung jawab kita semua bagaimana penanganan anak-anak yang kurang mendapat perhatian kemudian hal ini menjadi stigma itu penyakit masyarakat dan sebagainya oleh karena itu apabila dibiarkan sejak kecil maka nanti akan membesar dan sulit lagi untuk menanganinya,” ujarnya.
Mukhairifin titip kepada kita semua maka tolong jagalah warga kita masing-masing dari kerusakan moral dari masing-masing keluarga nanti berimbas kepada keluarga yang lain. Insyaallah bangsa ini akan menjadi lebih baik kondisinya Dan saya yakin kultur Indonesia itu adalah orang-orang yang cinta damai
Sebagai masyarakat yang hidup dan tentunya sadar bahwa di sekitar kita masih banyak problem lingkungan yang terjadi. Maka sebelum melakukan aksi dalam menjaga serta merawat lingkungan pertama kali yang perlu jaga adalah moral kita. Apabila moral kita sudah kita jaga niscaya lingkungan kita selamat.