Jangan Ada Fitnah di Muhammadiyah
BATANG, Suara Muhammadiyah – Jangan ada fitnah dalam Muhammadiyah. Kalimat bernas itu diucapkan sesepuh Muhammadiyah Batang, H. Sahuri Noor yang belakangan ini mengaku sering dikunjungi sejumlah aktivis Muhammadiyah setempat yang mengajaknya berdiskusi tentang permasalahan dan dinamika aktual yang terjadi dalam persyarikatan.
Sebagai figur yang dituakan di jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah Batang, beliau tidak segan-segan melontarkan koreksi dan wejangan demi perbaikan persyarikatan ke depan. Menurutnya, dinamika yang terjadi di Muhammadiyah adalah hal yang lumrah, lebih-lebih menjelang Musyda. Semuanya perlu disikapi dengan bijak dan sumeleh agar kejernihan hati dan pikiran tetap terjaga di setiap momen dakwah.
Dalam pandangan Sahuri yang sudah 22 tahun lebih berkiprah di tersyarikatan ini, Muhammadiyah merupakan dalam ritme dakwahnya selalu mengedepankan kebersamaan dan persaudaraan. Gerakan dakwah musti diekspresikan dengan akhlakul karimah dan saling menjaga kehormatan antar pimpinan dan seluruh warga persyarikatan.
“Jangan ada fitnah-menfitnah dalam Muhammadiyah dan jangan beri kesempatan tukang fitnah jadi pimpinan Muhammadiyah, sebagai bentuk pencegahan kemunkaran. Amar makruf nahi munkar itu kalimat satu paket. Jangan hanya rajin beramar makruf tapi jarang bernahi munkar. Jika ada orang jadi korban fitnah maka Muhammadiyah wajib membela serta mengembalikan nama baik dan kehormatan yang bersangkutan,” tegas Sahuri.
Beliau juga berpesan kepada generasi muda selaku kader pelanjut perjuangan dan penjaga amanat, agar Muhammadiyah dijaga dengan penuh kesungguhan agar citra persyarikatan tetap baik. Lebih-lebih bagi para pimpinan harus mampu menampilkan keteladanan. Sebagaimana dicontohnya para pimpinan pendahulu yang senantiasa mengedepankan kesalehan. (ks).