Kalibrasi Arah Kiblat dan Spirit Pembaruan KH Ahmad Dahlan
Oleh: Pandu Pribadi, S.Si., M.Pd
Salah satu yang sangat fenomenal dari Gerakan dakwah K.H ahmad Dahlan adalah penerapan Ilmu falak/Astronomi yang beliau kuasai dengan berusaha meluruskan arah kibllat masjid Gede Kauman Yogyakarta di Kauman. Di masa sebelum didirikannya Muhammadiyah, terjadilah sebuah peristiwa yang sangat menyesakkan dada dan menguras air mata. Tahun 1899, Langgar K.H Ahmad Dahlan dirobohkan oleh para penentang beliau dikarenakan usaha pelurusan arah kiblat Masjid Gede Kraton Yogyakarta oleh K.H Ahmad Dahlan beserta murid-muridnya.
Untuk meyakinkan apa yang menjadi pemahamannya tersebut K.H. Ahmad Dahlan pun berusaha mengumpulkan para alim ulama di sekitar Yogyakarta dan mengajak diskusi tentang persoalan arah kiblat. Namun penjelasan K.H. Ahmad Dahlan yang didasari dengan ilmu pengetahuan yang dikuasainya itu tidak membuat para ulama berubah pikiran. Bahkan sebagian besar mencaci apa yang telah dijelaskan K.H. Ahmad Dahlan sebagai pemikiran sesat dan bisa membuat kegaduhan.
Mereka tidak setuju dengan penerapan Ilmu Falak Kyai Dahlan dikarenakan menggunakan alat-alat modern buatan “Wong Landa” (orang barat) dan kafir. Tantangan dan rintangan begitu berat dihadapi K.H Ahmad Dahlan beserta para muridnya dalam menjalankan amar ma’ruf nahi munkar. Namun dari sinilah akhirnya, atas izin Allah, dengan ilmu falak/Astronomi yang dimiliki K.H Ahmad Dahlan telah membawa pencerahan untuk pelurusan arah kiblat masjid-masjid di seluruh penjuru nusantara. ( https://www.instagram.com/kabarmuhammadiyah/)
Waktu Yang Tepat Untuk Kalibrasi Arah Kiblat
Adapun metode yang terbilang praktis dan hasilnya terbilang akurat adalah penentuan arah kiblat menggunakan metode rashdul Kiblat. Rashdul kiblat ini merupakan salah satu metode dalam penentuan arah kiblat dengan cara mengamati posisi Matahari atau bayangannya, di mana pada saat tertentu Matahari sedang berada tepat di atas Kota Mekkah (Kakbah). Rashdul Kiblat Global terjadi setiap 2 kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 27 – 28 Mei pukul 16.18 Waktu Indonesia Barat atau pukul 12.18 Waktu Saudi. Sedangkan 16-17 Juli, Kalibrasi Arah Kiblat terjadi pukul 16.27 Waktu Indonesia Barat atau pukul 12.27 Waktu Saudi.
Kegiatan Mahasiswa
Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Al-Islam Kemuhammadiyahan (LPPAIK) Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) menyelenggarakan kegiatan pelatihan pengukuran arah kiblat bertempat di Masjid K.H Ahmad Dahlan UMTAS, Selasa (16/05/2023). Kegiatan ini diikuti oleh 15 peserta sebagai mentor Pesantren kilat (Sanlat). Tujuan kegiatan ini Kegiatan sebagai edukasi dan upaya ijtihadiyah yang bersifat zhanni dan sebagai spririt pembaharu K.H ahmad Dahlan. Adapun kegiatan kalibrasi arah kiblat, yang dilakukan oleh mahasiswa diantaranya:
- Menentukan lokasi tempat kaibrasi arah kiblat. Pastikan mengetahui lintang dan bujur. Informasi ini dapat melalui peta atau dengan menggunakan aplikasi peta digital.
- Ketahui waktu terbit atau terbenam matahari. dengan mencari informasi melalui berbagai sumber online, seperti pada laman http://rukyatulhilal.org/qt/.
- Siapkan alat bantu kalibrasi seperti Mizwala, kompas atau aplikasi kompas digital pada ponsel Anda.
- Mizwala Dalam posisi berdiri tegak, arahkan kompas ke arah utara yang sebenarnya. Pastikan tidak ada gangguan logam atau magnet yang bisa mempengaruhi akurasi kompas.
- Setelah menentukan arah utara yang sebenarnya, putar kompas atau ponsel sehingga jarum atau penunjuk digital kompas menunjuk ke angka yang menunjukkan arah kiblat yang diperlukan untuk wilayah Anda.
- Siapkan juga spidol ataupun penggores dan juga penggaris siku serta benang atau tali.
- Tepat pada jam yang ditentukan, baying-bayang tiang atau bulah yang telah ditancapkan merupakan arah kiblat yang relatife benar.
- Bayangan tersebut lalu digaris, jika bisa dengan spidol pakai spidol atau juga digores pakai penggores atau pakai laser garis.
- Untuk membentuk shaf sholat yang diperlukan, silakan pakai penggaris siku dengan ditarik ke kanan dan kekiri sesuai kebutuhan. Tentu saja harus ditandai, bisa dengan digaris atau ditarik benang atau tali lain, menyesuaikan diri dengan tempat dan alat yang dimiliki.
Itulah langkah-langkah umum untuk melakukan kalibrasi arah kiblat. Penting untuk diingat bahwa metode yang digunakan dapat bervariasi tergantung pada perangkat dan aplikasi yang digunakan. Pastikan untuk mengikuti petunjuk yang tepat sesuai dengan perangkat dan aplikasi yang digunakan.
Penting untuk dicatat oleh mahasiswa bahwa jika melakukan kalibrasi arah kiblat berada di dalam bangunan atau lingkungan yang mempengaruhi visibilitas matahari, seperti gedung-gedung tinggi atau pegunungan, kalibrasi dapat menjadi lebih sulit. Jika demikian, mungkin perlu menggunakan bantuan peta atau aplikasi digital yang dapat memperhitungkan faktor-faktor tersebut. Selalu disarankan untuk memverifikasi arah kiblat dengan sumber yang dapat dipercaya, seperti ulama setempat atau lembaga yang berwenang.
Pandu Pribadi, S.Si., M.Pd. (Dosen Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya)