BANDA ACEH, Suara Muhammadiyah – Rektor Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA) yang juga salah satu Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh Dr. H. Aslam Nur M.A., melepas 9 Jama’ah haji yang berasal dari keluarga besar Universitas Muhammadiyah serta dirangkaikan dengan acara Silaturrahmi 27 Syawal 1444 H . pelepasan dilakukan pukul 16:00 dengan penceramah Ust. H. Abrar Zym, S. Ag, M. H.
Hadir dalam acara pelepasan jama’ah haji tersebut Ketua BPH dan Anggota, Wakil Rektor II Almanar, S.H., M. H, Wakil Rektor III Dr. Ir. Zardan Araby, M. T, Karo Adm Umum Dr. Nuzulman, S.E., M. Si, Kepala Biro, Dekan dan Wakil Dekan, Dosen dilingkunga UNMUHA, Staf serta Civitas Akademika. Rabu (17/05/2023).
Rektor Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA) Dr. H. Aslam Nur M. A, menyampaikan dalam kata sambutannya “ bahwasanya sudah menjadi tradisi masyarakat kita di Aceh jika ada salah satu keluarga yang hendak menunaikan ibadah Haji dilepas dengan iringan do’a.”
Insya Allah, semoga selama beribadah tetap sehat bisa melaksanakan ibadah haji dan dapat menjalankan semua rukun haji dengan baik, sehinga sewaktu pulang kembali ketanah air mendapat haji yang mabrur.
“kami juga menitipkan, di sela sela do’a yang bapak ibu panjatkan nanti, mohon do’a kan kami, secara umum untuk bangsa Indonesia dan khususnya untuk Universitas Muhammadiyah Aceh yang kita cintai.” Ungkap Aslam Nur.
Tahun ini yang berangkat haji adalah Dr. Sri Suyanta, M. Ag beserta istri, T. Murhadi Juli, S.K.M., M. Pd beserta istri, Ir. Sandarman, M. T, beserta istri, Muhammad Jaka Wiratama, S.E., M. M serta Tarmizi Gadeng beserta istri.
Ceramah silaturrahmi diisi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Banda Aceh ust. H. Abrar Zym, S. Ag., M. H. yang juga salah seorang Pimpinan Wilayah Muhammadiyah ini menyampaikan “ Insya Allah semoga Alhujaaj yang berangkat tahun ini menjadi haji yang mabrur”, yang belum berangkat kita bersabar dan yang belum mendapat panggilan Allah SWT, mudah mudahan Allah memudahkan.
Disyawal itu ada silaturrahim yang terdiri dari dua kata sila artinya “ikatan” dan rrahim artinya “ kasih sayang”, siapa saja yang berkasih sayang di bumi Allah turunkan kasih sayang dari langit, siapa yang merusak kasih sayang di bumi, Allah turunkan azab dari langit. ungkap putra asal Labuhan Haji Aceh Selatan
kita lahir dari Rahim Universitas Muhammadiyah Aceh, ada yang di tuakan, ada yang dimudakan, ada Rektor, ada kepala biro dan semuanya berkasih sayang dalam kandungan Rahim Universitas Muhammadiyah.
ust. H. Abrar Zym, S. Ag., M. H. menambahkan tentang jamaah haji asal Aceh yang berangkat sebanyak 4.373 jamaah ditambah dengan petugas menjadi 4.393. Abrar juga menjelaskan berbagai aturan bagi jamaah haji yang berangkat pada tahun ini.
Khusus untuk Aceh dijadwalkan berangkat gelombang pertama dari bandara Sultan Iskandar muda mendaratnya di banara Amir Mohammad Abdul Azis di Madina, mikat umrohnya di birali, kemekah tawaf, sai dan tahalul kemudian ke arafah, musdalifah, mina pulangnya melewati Jeddah, sedangkan gelombang kedua berangkat dari bandara SIM, turun di bandara King Abdul Azis internasional di jeddah dan pulangnya melewati Madinah.
Allah mengingatkan kepada kita dalam surat Al-Baqarah Ayat 196 – yang artinya “dan hendaknya kamu sempurnakan ibadah haji dan umrohmu karena Allah.”-Maka tolong pahami betul ilmu ilmu manasik yang diajarkan oleh Rasulullah, kita di Muhammadiyah sangat beruntung karena yang diajarkan oleh Rasulullah ini sudah sempurna, tidak kita tambah dan kita kurangi.
“Dalam haji itu ada pendidikan, ada simbol simbul yang menjadi pelajaran ketika kita di mikat disitu kita meninggalkan seluruh pakaian warna warni, memakai pakaian putih pakaian ihram, pakaian kesucian. Buang jauh jauh pakaian kesombongan kita memakai pakaian yang tidak berjahit, kita berniat ‘aku penuhi panggilan Mu ya Allah, untuk berhaji'”, ungkapnya.
Maka ketika berihram setelah pulang dari haji, diharapkan jangan lagi sombong, jangan lagi angkuh terhadap jabatan dan kekuasaan, pangkat dan harta kita. naik bus sambil berqalbiah. “Aku datang memenuhi panggilanMu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan Mu, tidak ada sekutu bagiMU, sesungguhnya segala puja dan puji, dan seluruh nikmat, semuanya dariMu ya Allah. kekuasaanMu tiada tandingannnya,” tutup ust. H. Abrar Zym. (Agusnaidi B/Riz)