JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah telah selesai menyelenggarakan hajat kaderisasi pada hari ahad ini. Mengusung tema “aktualisasi ideologi untuk gerakan pemuda Muhammadiyah DKI berkemajuan” merupakan tujuan sekaligus harapan dari terselenggaranya kegiatan tersebut.
Kegiatan tersebut berlangsung mulai dari tanggal 19 sampai 21 Mei di Kampus Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Kegiatan dibuka langsung oleh Wakil Ketua PWM DKI Jakarta Prof. Dr. Agus Suradika, M.Pd. Sementara itu peserta Baitul Arqam Madya ini bersama dari PDPM Se-Jakarta dan Perwakilan dari PDPM Bekasi.
Kepada peserta Baitul Arqam Madya PWMPM DKI Jakarta, Prof. Dr. Agus Suradika menyampaikan lanskap tantangan dan peluang serta pandangan terhadap gerakan kepemudaan khususnya untuk Pemuda Muhammadiyah DKI Jakarta.
Kegiatan tersebut juga dibersamai oleh tokoh-tokoh Muhammadiyah yang juga menjadi pemateri. Diantara dari tokoh tersebut yaitu Prof. Yunan Yusuf, M.A, Dr. Endang Mintarja, M.A, Dr. Ma’mum Murod,M.Si, Dr. Sopa, M.Ag dan masih banyak nama tokoh-tokoh Muhammadiyah yang juga turut membersamain. Kegiatan ini juga dikawal langsung oleh Muhammad Abdul Halim Sani selaku Master of Training dan juga sekretaris bidang kaderisasi PP Pemuda Muhammadiyah.
Baitul Arqam Madya yang mengusung tema aktualisasi ideologi ini membedah materi dari hal yang subtansial sebagai kader Muhammadiyah hingga mengasah wawasan dan aktualisasi diri kader-kader Pemuda Muhammadiyah.
Mulai pembahasaan tentang risalah islam berkemajuan yang sudah lama menjadi topik diskusi dikalangan Muhammadiyah. Tema risalah islam berkemajuan sendiri sudah menjadi bahan diskusi dan terus diperdalam mulai menjelang awal abad Muhammadiyah kurang lebih sepuluh tahun lalu.
Selain mengedepankan hal-hal yang subtansial berbasis ideologi, pada kesempatan tersebut PWPM melalui Baitul Arqam Madya juga mengetengahkan wacana pemuda negarawan dalam empat pilar pokok gerakan.
Wacana ini merupakan sebuah pokok dari isi pidato pertama yang dibacakan oleh Zulfikar Ahmad Tawalla setelah terpilih menjadi ketua umum pimpinan pusat pemuda Muhammadiyah.
Melalui Baitul Arqam Madya ini PWPM DKI Jakarta dapat tercipta kader yang cakap dan mampu memahami pembentukan kepribadian dan kemandirian, ideologi, kepemimpinan dan keorganisasian, kemanusiaan dan kebangsaan. (Sugeng/Alija Malak)