MALANG, Suara Muhammadiyah – Hidup sehat dan bahagia sejatinya bermula dari diri kita sendiri. Kuncinya, mau memaafkan dan marah berlebihan, serta senantiasa senang dan tenang menyikapi banyak hal yang dialami.
Begitulah setidaknya hikmah yang bisa disimpulkan dari tausiyah Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Dr dr Sukadiono, MM, saat acara silaturahim dan halal bihalal PC Muhammadiyah Kepanjen di SMK Mlavocs Kepanjen, Jum’at (19/5) malam.
Sukadiono yang juga berprofesi dokter ini lalu menjelaskan, adanya dua hormon dalam tubuh manusia yang sangat penting mengantarkan kehidupan yang selalu tenang dan bahagia. Dua hormon tersebut adalah hormon endorfin dan kortisol.
Seperti diketahui, hormon endorfin dalam tubuh berperan sebagai pereda sakit alami, juga bisa meningkatkan suasana hati. Saat stres dan emosional, tubuh kita dapat memproduksi secara alami hormon endorfin ini.
Hormon ini bertanggung jawab atas perasaan senang setelah melakukan aktivitas tertentu. Bahkan, dapat pula memberikan energi positif dalam diri seseorang.
Hampir sama, hormon kortisol berperan dalam memengaruhi respons tubuh terhadap stres, secara fisiologis maupun psikologis. Hormon ini dihasilkan saat kita mengalami tekanan psikis.
“Kalau kita suka emosional dan stress, menyebabkan pembuluh darah menyempit. Dan, ini akan berbahaya bagi tubuh kita. Sebaliknya, hormon endorfin akan banyak dihasilkan, saat hati dan perasaan kita selalu senang,” jelas dr Sukadiono.
Karena itu pula, ia mengajak warga Muhammadiyah untuk mau dan mudah saling memaafkan atas kekhilafan orang lain. Karena, menurutnya sifat pendendam dan tak mau memaafkan sejatinya juga bisa berbahaya bagi kehidupan sesama di lingkungan sekitar.
Dalam kesempatan ini, Sukadiono juga menekankan, agar masyarakat tidak mudah menelan informasi medsos yang belum pasti kebenarannya sehingga bisa menimbulkan gaduh.
Terlebih menjelang tahun politik mendatang, menurutnya perlu banyak menyaring kebenaran dari munculnya berbagai informasi medsos.
“Jangan terlalu cepat percaya dengan medsos, kita juga sering cepat menjustifikasi (menyimpulkan) informasi ini benar, dan itu salah. Semestinya, tabayyun atau selidiki dulu kebenarannya,” tandas Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini.
Grienny Nuradi, selaku panitia acara Silaturahim dan Halal bihalal mengungkapkan, materi kajian yang diikutinya ini cukup asik dan berbeda. Latar belakang pemateri sebagai seorang dokter yang juga ketua PWM Jawa Timur, memadukan pengetahuan ilmiah dan dalil agama.
“Semoga jemaah yang hadir termotivasi mempraktikkan dakwah yang menggembirakan, sehingga tubuh kita dipenuhi oleh hormon kebahagiaan yang berdampak besar pada kesehatan kita semua,” demikian pria yang juga socio-preneur muda ini.
Acara silaturahim ini dipusatkan di masjid SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen. Hadir pula Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Dr H Nurul Humaidi, juga dua wakil ketua bidang PDM Kabupaten Malang, Abdul Rouf dan Prof Wahyudi Siswanto. (Choirul Amien)
Usung Spirit Pembaharuan dan Berkemajuan, Muhammadiyah Juga Harus Lakukan Pemajuan
MUHAMMADIYAH sudah melakukan suksesi kepemimpinan di semua tingkatan, mulai Pimpinan Pusat diikuti hingga tingkat cabang. Ibarat ‘bongkar mesin’, tidak semua posisi penting kepemimpinan di tubuh Persyarikatan Muhammadiyah diganti sparepart baru.
Masih banyak tokoh lama yang masih diberi amanah besar menjalankan dakwah Muhammadiyah. Tak terkecuali di PP Muhammadiyah sendiri, masih dijaga Ketum Prof Haedar Nashir.
Sesuai prinsip, kebaikan dan sesuatu yang baik harus terus dipertahankan. (mc)