KULONPROGO, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Kulonprogo menggelar Musyawarah Daerah (Musyda) ke-9. Musyda menjadi momentum strategis konsolidasi organisasi dalam pengembangan dakwah Muhammadiyah bumi kelahirannya ini.
Sekretaris Pimpinan Wiyayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Arif Jamali Muis dalam sambutan pembukaan Musyda ke-9 PDM Kulonprogo mengungkapkan bahwa harus ada pusat keunggulan (center of excelent) di setiap daerah. Terutama Kabupaten Kulonprogo yang telah mempunyai bandar udara internasional menjadi impresi pertama masyarakat ketika ke Yogyakarta.
“Kulonprogo saat ini menjadi wajahnya Muhammadiyah DIY, orang turun dari pesawat berada di Kulonprogo. Maka di Kulonprogo harus ada center-center of excelent,” ungkap Arif Jamali Muis di SMP Muhammadiyah 2 Wates, Ahad (21/5/2023). Pusat keunggulan tersebut baik pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi seyogyanya terus dikembangkan. Saat ini telah dalam pembangunan RS PKU Muhammadiyah Kulonprogo yang bertaraf internasional.
Selain itu, Sekretaris PWM DIY menyampaikan beberapa pesan, pertama terkait konsolidasi ideologi. Dalam membumikan dan menebarkan berbagai keputusan resmi persyarikatan termasuk Risalah Islam Berkemajuan. Berbagai bahan kajian mulai Muqadimah Anggaran Dasar hingga Risalah Islam Berkemajuan (RIB) dapat diinternalisasi kepada segenap pimpinan persyarikatan hingga ke tingkat ranting.
Kedua yaitu memperkuat dan memperluas basis umat. Termasuk masjid perlu menjadi basis pengembangan Muhammadiyah di akar rumput sebagaimana penambahan nomenklatur Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pengembagnan Masjid (LPCR PM) di tingkat Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Ketiga terkait pembangunan pusat keunggulan sebagaimana kulonprogo menjadi wajah Muhammadiyah DIY. Serta keempat, Muhammadiyah perlu menyiapkan generasi penerus yang cara pandang hidupnya berbeda dengan generasi dulu dan sangat erat dengan alam digital.
Ketua PDM Kulonprogo Dr M Jumarin, MPd mengungkapkan bahwa Muhammadiyah di Kulonporgo terus bergeliat meskipun sempat diterpa pandemi Covid-19. PDM Kulonprogo berhasil membuat Muhammadiyah Business Center (MBC) dan mengisiasi pembangunan RS PKU Muhammadiyah Kulonprogo.
Jumarin mengajak musyawirin meneguhkan Risalah Islam Berkemajuan. Terdapat lima karakteristik Risalah Islam Berkemajuan yaitu berlandaskan pada Tauhid, bersumber pada al-Qur’an dan as-Sunnah, menghidupkan ijtihad dan tajdid, mengembangkan wasathiyah, dan mewujudkan rahmad bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin).
Perwakilan dari Pemkab Kulonprogo Jazir Ambar Was’an mendukung penyelenggaraan Musyda PDM Kulonprogo ke-9 yang bertajuk “Gerakan Islam Berkemajuan, Bangun Kulonprogo Berkeadaban”. Dirinya mengungkapkan Muhammadiyah memiliki potensi untuk menjadi bagian dalam menyelesaikan permasalahan bangsa.
“Muhammadiyah adalah organisasi yang besar di Indonesia, gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik. Menampilkan ajaran Islam bukan hanya bersifat pribadi dan statis, tetapi dinamis dan berkedudukan sebagai sistem kehidupan dengan berbagai macam aspeknya,” ungkapnya membacakan pidato sambutan Pj Bupati Kulonprogo.
Berbagai tamu undangan turut hadir Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Afnan Hadikusumo, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kulonprogo, Forkominda, Kementerian Agama Kulonprogo, hingga para peserta Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Kulonprogo. (Riz)