Dari Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah untuk Banjarnegara dan Semesta

Dari Muhammadiyah dan 'Aisyiyah untuk Banjarnegara dan Semesta

BANJARNEGARA, Suara Muhammadiyah –  Musyawarah Daerah Muhammadiyah Banjarnegara resmi ditutup pada hari Ahad, (21/05/2023) di Balai Desa Mertasari. Drs. H. Sobri terpilih kembali menjadi ketua umum, sedangkan sekretaris yang disepakati oleh formatur adalah Wahyudin.

Sementara itu, Siti Sofkhah dan Fatimah Ratna Mutiara terpilih menjadi ketua dan sekretaris Pimpinan Daerah Aisyiyah periode Muktamar 48 yang diselenggarakan di waktu yang sama.

13 nama terpilih pada Musyda Muhammadiyah Banjarnegara berturut-turut; Wahyudin, Ahmad Solikhun, Karsono, Wasis Winarso, Sobri, Eko Kus Indarto, M. Fahmi Hisyam, Widyasmara, Ahmad Mubasyir Ali, M. Furkhan, Gunawan Sriwibowo, Agus Hidayat, dan M. Farid Ma’ruf.

Yang menarik pada hasil pemilihan Formatur Pimpinan Daerah Muhammadiyah kali ini adalah bahwa 13 orang terpilih sebagian besar adalah nama-nama baru dengan usia yang relatif muda. Artinya, siklus peremajaan Pimpinan Muhammadiyah Banjarnegara berjalan dengan baik.

Menurut Opini penulis berjudul “Siklus Ruling Elite Muhammadiyah” di Republika, 06 Juni 2022, kita perlu mendorong kesadaran warga Muhammadiyah yang punya hak suara mendukung, sekaligus mewujudkan perlunya kehadiran generasi 1970-an untuk menjaga peremajaan Muhammadiyah berjalan dengan baik. Hal itu didasarkan pada pengamatannya atas pola peremajaan pimpinan Muhammadiyah 10 tahunan.

Dari 13 Pimpinan terpilih hasil Musyda Muhammadiyah Banjarnegara, 5 orang diantaranya merupakan generasi 1970-an.

Menjelang Muktamar Muhammadiyah ke-48 bulan November 2022 lalu, Din Syamsudin pernah menyatakan bahwa, untuk meningkatkan perandan menjawab tantangan zaman baru, Pimpinan Pusat Muhammadiyah perlu ditambah dengan darah segar yang dinamis dan progresif.

Pernyataan tersebut kemudian disadur pada beberapa permusyawaratan dibawahnya baik dari Musyawarah Wilayah sampai dengan Musyawarah Daerah.

Rektor UMY, Gunawan Budiyanto kemudian memberikan respon isu “darah segar” yang dilontarkan Din Syamsuddin. “Darah segar oke, tetapi yang jauh lebih penting adalah pikiran segar”.

Dengan terpilihnya beberapa darah segar hasil Musyawarah Daerah Muhammadiyah Banjarnegara ini, semoga memberikan semangat yang baru dengan fikiran-fikiran yang segar, memajukan Banjarnegara, mencerahkan semesta.

Di tempat yang berbeda, Musyawarah Daerah ‘Aisyiyah Banjarnegara mentapkan Dra. Hj. Siti Sofkhah terpilih sebagai ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Banjarnegara Periode Muktamar 48. Proses pemilihan ini berdasarkan hasil e-voting yang diikuti oleh 139 peserta.

“Setiap pemilih berhak memilih sembilan dari tigapuluh enam bakal calon pimpinan” terang Parijem, S.Pd, MM, Ketua Panlih Aisyiyah pada Musyawarah Daerah ‘Aisyiyah Banjarnegara yang dilaksanakan di MI Muhammadiyah Mertasari.

Proses pemilihan yang untuk pertama kali dilakukan dengan cara online atau electronic _ Vote berlangsung lancar dengan menggunakan sepuluh perangkat sebentuk komputer layar sentuh.

Lebih lanjut Parijem menjelaskan bahwa sembilan nama terpilih akan masuk sebagai tim formatur untuk selanjutnya menyusun struktur kepengurusan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Banjarnegara. Melalui musyawarah awal tim formatur disepakati Dra. Hj. Fatimah Ratna Mutiara sebagai sekretaris PDA periode Muktamar 48. Untuk struktur lengkap akan segera dirumuskan dalam waktu dekat.

Di bawah kepemimpinan baru ini, besar harapan warga Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Banjarnegara agar kedua organisasi ini mampu berkiprah lebih masif, menjadi ‘lokomotif pemberdayaan’ untuk memajukan Banjarnegara dan mencerahkan semesta. (Wiets Wibisana/Fitran)

Exit mobile version