Menyambut Musyda ke-4 Muhammadiyah Labura

Sekadar Seremoni atau Menanti yang Memajukan

Menyambut Musyda ke-4 Muhammadiyah Labura

Harapan Menyambut Musyda ke-4 Muhammadiyah Labura

Sekadar Seremoni atau Menanti yang Memajukan

Oleh: dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS

Musyawarah Daerah ke-4 Muhammadiyah Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara yang akan dilaksanakan pada Sabtu-Minggu, 27-28 Mei 2023 (7-8 Dzulqaidah 1444 H) merupakan momentum yang penting bagi perserikatan. Musyawarah tersebut menjadi ajang strategis dalam menentukan arah dan pemimpin daerah yang akan membawa Muhammadiyah Labuhanbatu Utara ke masa depan. Terlebih tema yang diangkat adalah “Memajukan Labuhanbatu Utara, Mencerahkan Indonesia”. Namun, dalam menghadapi musyawarah ini, kita perlu merenung apakah kita sekadar menyaksikan seremoni formalitas belaka, ataukah kita benar-benar menantikan kepemimpinan yang terpilih memberikan positif?

Muhammadiyah Labuhanbatu Utara sebagai organisasi Islam non-pemerintah yang telah berkembang di Labura seiring dengan pemekaran Kabupaten hampir 15 tahun yang lalu. Tentunya perserikatan telah memberikan kontribusi besar dalam berbagai bidang. Terutama bidang pendidikan, dakwah islam, dan sosial kemasyarakatan. Hal tersebut tampak dengan terus bertambahnya jumlah pimpinan ranting dan cabang, pembentukan ortom hingga ketingkat ranting, peningkatan jumlah amal usaha, dan berdirinya LazisMu Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara.

Namun, dalam perjalanan waktu, setiap organisasi pasti mengalami tantangan dan perubahan. Oleh karena itu, Musyarawah Daerah yang didalamnya termasuk agenda pemilihan pimpinan wajib bukan sekadar seremonial semata. Melainkan kesempatan untuk merefleksikan kembali visi, misi, dan nilai-nilai yang telah menjadi dasar perjuangan Muhammadiyah.

Sekadar menggelar seremoni tanpa melibatkan pemikiran kritis dan semangat untuk perbaikan dan inovasi menuju islam yang berkemajuan hanya akan mengaburkan esensi sebenarnya dari musyawarah ini. Dalam rangkaian acara yang diisi pemilihan pimpinan, kita perlu menjaga agar semangat kolektif dan semangat perbaikan terus melekat dalam diri setiap unsur Muhammadiyah Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Pertanyaan mendasar yang perlu kita jawab adalah apakah kita hanya menanti pemilihan pimpinan semata, ataukah kita ingin melihat pemilihan pimpinan tersebut sebagai kesempatan untuk merumuskan rencana dan strategi yang lebih baik untuk masa depan organisasi.

Kepemimpinan yang akan terpilih haruslah memiliki visi yang jelas, integritas yang tinggi, dan komitmen yang kuat terhadap pembangunan Muhammadiyah Labuhanbatu Utara. Terutama dalam bidang kaderisasi, pengembangan amal usaha (terutama pendirian perguruan tinggi), dan pembinaan bidang kesehatan  melalui pendiriian klinik PKU (Pembina Kesejahteraan Umat), serta kegiatan-kegiatan perserikatan lainnya yang mendukung visi dan misi perserikatan.

Tidak hanya itu, seluruh pimpinan, pengurus, pengelola AUM, hingga simpatisan juga harus mengambil peran penting dalam menjaga semangat dan keberlanjutan Muhammadiyah Labuhanbatu Utara. Kita harus bersatu, terlibat aktif dalam kegiatan organisasi, dan berkontribusi untuk kemajuan dan kesejahteraan warga muhammadiyah secara khusus dan masyarakat Labuhanbatu Utara umumnya. Sehingga konsep Islam berkemajuan dapat tercapai dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tanpa inovasi atau kemajuan, setiap organisasi atau entitas kelompok tertentu pasti akan mati. Bila kita mundur ke belakang, sejarah mencatat kegemilangan perusahaan Ponsel Nokia dan Kodak. Namun, ketidakinginan mereka segera berinovasi dan perasaan puas terhadap kondisi yang sudah dicapai membuat keduanya bukan lagi perusahaan yang diperhitungkan dalam bidangnya masing-masing.  Begitu pula dengan perserikatan ini, bila kita tidak berinovasi maka apa yang telah tercapai saat ini tentu dapat dengan mudah disalip bahkan dihilangkan dari peradaban.

Jangan sampai kita menjadi orang-orang yang tercantum dalam peribahasa Ibarat Katak dalam Tempurung. Tidak berpikiran luas dan meluaskan, tidak berkemajuan. Puas dengan apa yang telah didapatkan, sementara potensi berkembang sangat besar dalam konsep dunia tanpa batas saat ini.

Di samping itu, di antara kegiatan dalam Musyawarah Daerah Muhammadiyah ke-4 Kabupaten Labuhanbatu Utara ini, tentu yang paling menyita perhatian dan menguras energi peserta Musyda adalah pemilihan pimpinan. Bahkan berbagai isu telah beredar mulai dari isu warung kopi hingga di berbagai tempat lainnya.

Isu-isu tersebut bisa jadi sengaja diolah dan dilontarkan oleh oknum-oknum tertentu dengan berbagai kepentingan. Maka, apapun isu yang dihembuskan sebagai upaya agar peserta Musyda terpengaruh, diharapkan tidak menjadi hal negatif yang mencoreng citra perserikatan.

Jangan sampai pula isu-isu yang beredar berisi fitnah dan tuduhan yang tidak berdasar. Musyda ini harus menjadi perlehatan akbar membawa kegembiraan bagi seluruh warga muhammadiyah. Bukan menjadi tempat berbuat kezholiman yang mendatangkan dosa bagi pelakunya. Sebagai orang-orang yang menginginkan kemajuan sudah sewajarnya warga Muhammadiyah menunjukkan sikap-sikap Islam Berkemajuan bukan sikap kolonial.

Oleh karena itu, dalam menghadapi Musyawarah Daerah ke-4 Muhammadiyah Labuhanbatu Utara, mari kita tingkatkan kesadaran dan komitmen kita untuk tidak hanya menjadikan acara ini sebagai seremoni formal, tetapi juga sebagai momentum yang berarti untuk menciptakan kemajuan yang nyata. Mari kita ciptakan Muhammadiyah Labuhanbatu Utara yang lebih hebat, lebih bermanfaat, dan lebih relevan dengan tantangan zaman. Jangan sampai kita termakan isu terutama fitnah-fitnah dhalim yang terlontarkan oleh sebagian orang atau kelompok yang menginginkan kepentingan pribadi.

Dengan semangat yang menggelora dan pemikiran yang tajam, mari kita sambut pemilihan pimpinan dengan harapan besar, berharap bahwa Muhammadiyah Labuhanbatu Utara akan semakin maju dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Semoga Musyawarah Daerah ke-4 ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat peran Muhammadiyah Labuhanbatu Utara sebagai organisasi yang berdampak positif dan berarti bagi masyarakat Labuhanbatu Utara. Serta turut serta mendukung Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara untuk Mewujudkan Kabupaten Labuhanbatu Utara Hebat Dengan Sumber Daya Manusia Yang Cerdas, Sejahtera Dan Religius.

dr Rifan Eka Putra Nasution, CPS, anggota dewan pengawas LazisMu Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara

Exit mobile version