LISBON, Suara Muhammadiyah – Kecelakaan lalu lintas masih menjadi masalah global yang terus meningkat tiap tahunnya. Data dari Korlantas Polri yang dipublikasikan Kementerian Perhubungan, angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia mencapai 103.645 kasus pada tahun 2021. Lebih dari setengah korban yang tewas adalah pejalan kaki, pengendara sepeda motor, atau pengendara sepeda yang disebabkan oleh banyak faktor.
Salah satu cara untuk mengurangi angka kecelakaan dapat diterapkan dalam bidang pendidikan yaitu dengan meningkatkan mutu pendidikan keselamatan lalu lintas. Oleh karena itu, Program Erasmus+ ASIASAFE hadir menjawab persoalan tersebut. Proyek ASIASAFE berfokus pada keselamatan lalu lintas jalan serta masalah kesehatan, sosial, dan ekonomi yang berkembang di dunia.
Proyek ASIASAFE merupakan program yang bertujuan untuk mengembangkan, mengadaptasi, dan menerapkan kurikulum yang maju dan modern dalam keselamatan lalu lintas jalan menurut standar Keselamatan Lalu Lintas Uni Eropa. Karenanya, dibutuhkan persetujuan pihak universitas, fakultas, dan departemen. Setelah persetujuan itu, kemudian kurikulum mulai dikembangkan.
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sebagai Univeritas yang terus berupaya meningkatkan kualitasnya mengutus delegasi untuk menghadiri 8th Consortium Workshop Erasmus+ CBHE ASIASAFE di University of Porto (Universidade Do Porto), Portugal dari tanggal 15-19 Mei 2023.
Proyek ASIASAFE ini merupakan Kolaborasi antara Universitas Uni Eropa (Swedia-LIU, Italia-UNITOV, dan Portugal-U-PORTO) dan Universitas Asia (Indonesia- UMY dan UGM, Malaysia-UM dan MUST, serta Vietnam NTTU dan UTC). UMY hadir diwakili oleh Rektor UMY (Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, MP, IPM), Project Manager Erasmus+ ASIASAFE UMY (Dr. Ir. Noor Mahmudah, ST, M.Eng., IPM, ASEAN Eng.), dan Kaprodi Magister Teknik Sipil UMY (Ir. Nursetiawan, ST, MT, Ph.D).
Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, MP, IPM saat diwawancarai di ruang kerjanya pada (24/5) mengatakan selama berada di Portugal, mereka membahas mengenai road safety system dan pembuatan handbook. Handbook tersebut membahas tentang hal-hal yang berhubungan dengan upaya menurunkan angka kecelakaan transportasi darat dengan melibatkan project officer, project leader, dan project member yang terdiri dari dosen-dosen member ASIASAFE.
“Disamping mendirikan bidang kajian road safety system, kami juga membuat satu handbook yang berhubungan dengan segala macam tentang bagaimana kita meningkatkan keamanan transportasi,” jelasnya Guru Besar UMY bidang Ilmu Tanah ini lagi.
Selain itu, Gunawan juga mengatakan setiap tahunnya akan dilakukan kontrol atau pengawasan terhadap program tersebut di masing-masing Universitas.
“Nantinya perwakilan dari negara anggota ASIASAFE akan bertemu kembali untuk melakukan kontrol terhadap pelaksanaan program di masing-masing negaranya. Seperti apa pelaksanaannya dan bagaimana, itu harus kami laporkan. Dari Indonesia sendiri diwakili oleh UMY dan UGM,” lanjut Gunawan.
Sementara itu, Project Manager Erasmus+ ASIASAFE UMY, Dr. Ir. Noor Mahmudah, ST, M.Eng., IPM, ASEAN Eng. mengatakan dua Mahasiswa Magister Teknik Sipil UMY konsentrasi Keselamatan Lalu Lintas dan Jalan (Zulfan Muhammad Ihza dan Mashuda Abdul Karim) mendapatkan beasiswa Erasmus+ CBHE ASIASAFE untuk mengikuti Summer School sebagai kegiatan Student Mobility di Fakultas Teknik, University of Porto, Portugal selama 2 minggu.
”Dua mahasiswa yang terpilih tersebut mendapatkan dana dari program ini untuk mengikuti pembelajaran di perguruan tinggi di Uni Eropa (Swedia, Portugal, Italia) secara bergiliran. Saya sendiri selaku Dosen penanggung jawab program tersebut secara rutin menghadiri Consortium Workshop untuk melaporkan program kegiatan di Perguruan Tinggi masing-masing,” pungkasnya. (Mut)