PALEMBANG, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka memperingati Milad ‘Aisyiyah ke-106 tahun Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sumatera Selatan menggelar Tabligh Akbar dan Resepsi Milad ‘Aisyiyah dengan tema: “Kepemimpinan Perempuan Mencerahkan Peradaban Bangsa”, bertempat di Aula Faqih Usman Lt.7 UMPalembang, Kamis (25/05/2023).
Bulan Mei tidak saja istimewa bagi seluruh rakyat Indonesia karena identik dengan bulan pendidikan dan perjuangan, tetapi juga untuk persyarikatan berkemajuan perempuan Muhammadiyah, Aisyiyah. Lahir 17 Mei 1917/27 Rajab 1335 H di Yogyakarta. Peresmian Aisyiyah saat itu dalam perhelatan akbar bersamaan dengan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Namun sejarah mencatat tiga tahun sebelumnya tepatnya tahun 1914, perkumpulan perempuan terdidik sekitar Kauman telah mendirikan perkumpulan bernama Sapa Tresna yang merupakan cikal bakal (embrio) ‘Aisyiyah.
Lahirnya Aisyiyah merupakan bukti konkrit bahwa perempuan Islam sudah berpikir dan bertindak maju untuk kebaikan dan kemaslahatan umat. Mereka berkumpul mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat, bercita-cita meluaskan mimpi kepada semua perempuan agar tidak sibuk dan menua hanya dengan aktifitas yang membuat jenuh dan selalu direndahkan. Mereka harus berkreativitas tanpa melupakan kodrat. Islam sendiri dengan tegas memberi ruang berekspresi bagi perempuan untuk terus maju untuk diri agar kelak dapat mencetak generasi terbaik.
Ketua PWA SUMSEL Hanif El-Islam, S.Pd., MM mengatakan dalam kata sambutannya bahwa seluruh pimpinan ‘Aisyiyah, baik dari tingkat wilayah maupun ranting berpesan, sebagai perempuan berkemajuan tidak lagi berpikir sempit, tetapi berorientasi pada kemajuan melalui Risalah Perempuan Berkemajuan.
Harapan besar untuk menyongsong tahun politik 2024 salah satunya hadir generasi muda Aisyiyah yang siap tampil dengan berpedoman pada Risalah perempuan berkemajuan agar tertata pola berpikir dan bertindak untuk memberi manfaat.
“Poin penting sebagai refleksi ke depan adalah, perempuan harus mau dan siap mengedukasi dirinya untuk siap tampil, dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana menambah pengetahuan dan memperluas jaringan kemanfaatan melalui sharing ilmu dan pengalaman.” Tegasnya.
Lanjut Hanif, Keikutsertaan perempuan di lingkungan sosialnya adalah sebuah keharusan. Kepedulian tersebut akan memberikan nilai kebaikan tidak saja untuk diri dan lingkungan tetapi juga wajah perempuan Aisyiyah di manapun. Selamat Milad Aisyiyah-ku, Insyaallah kami bagian perubahan berkemajuan untuk mencerahkan semesta.
Prof. Dr. H. Romli SA., M.Ag dalam Tabligh Akbar menyampaikan bahwa untuk masyarakat madani atau masyarakat Islam yg sebenarnya ada 4 ciri khas yaitu mempunyai iman yang kuat, ilmu pengetahuan bagus, ekonomi yang mapan, dan masyarakatnya aman damai tentram serta tidak ada gangguan.
“Empat ciri khas itu harus dimiliki oleh ‘Aisyiyah, maka dari itu pula ‘Aisyiyah juga tidak boleh lepas dari Ruh Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar” pungkasnya.
Dalam Acara Resepsi Milad 106 yang digelar oleh Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumatera Selatan juga memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh pejuang ‘Aisyiyah di Sumatera Selatan. Acara berlangsung khidmat dan antusias diikuti oleh kader ‘Aisyiyah secara tatap muka dan daring. (Riz)