SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 81 siswa kelas IX SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta didampingi guru pendamping melaksanakan kegiatan edutrip ke sekolah, kampus, dan perusahaan di Singapura dan Malaysia selama 4 hari 3 malam, (15-18/5).
Kegiatan edutrip ini merupakan program sekolah untuk menambah wawasan internasional siswa. Program ini mengajak para siswa untuk belajar secara langsung bagaimana melakukan perjalanan internasional. Proses kegiatan yang diikuti siswa dari pembuatan paspor, proses imigrasi di bandara, hingga kunjungan-kunjungan edukasi ke Singapura dan Malaysia.
“Di Singapura, kita mengajak para siswa belajar di New Water dan Kampus Nanyang Technological University (NTU) serta destinasi wisata di sana seperti Merlion Park. Adapun Malaysia, tempat yang dikunjungi meliputi Madrasah Integrated Secondary School (MISS) dan Genting Highland, Dataran Merdeka, dan lainya,” jelas Aryanto, Humas SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Solo.
Belajar di New Water dan NTU, Singapura
Para siswa belajar inovasi teknologi di New Water, Singapura. New Water merupakan perusahaan tempat pengolahan limbah air terbaik dunia. New Water mencukupi kebutuhan air masyarakat di Singapura. Di tempat tersebut, para siswa mendapatkan informasi bagaimana sistem pengolahan air limbah, air sungai, dan air hujan agar bisa diminum. Para siswa juga diajak berkeliling-keliling melihat proses pengolahan air.
Selain itu, para siswa juga melakukan kunjungan kampus di Nanyang Technological University (NTU). Di sana mereka diajak berkeliling kampus dan diberikan penjelasan tentang bagaimana belajar di kampus NTU oleh salah satu mahasiswa S3, Ahmad Ibrahim.
Ahmad Ibrahim, mahasiswa NTU, teknik material mengajak para siswa untuk terus bemimpi, belajar, dan mengasah kemampuan agar bisa berkuliah di luar negeri. “Tadi saya baru mengajak kelas 9 SMP Muhammadiyah PK Solo keliling kampus NTU. Pesan saya teruslah bemimpi untuk kuliah di mana saja, bisa di NTU. Terus pertahankan prestasi yang dimiliki agar memudahkan mendaftar kuliah,” jelasnya.
Ahmad Ibrahim juga memberikan tips agar bisa kuliah di luar negeri. Tips tersebut antara lain nilai rapor harus bagus di kelas 10 dan kelas 11, pertajam skill bahasa Inggris terutama TOEFL. Ahmad pun menambahkan perbesar kesempatan ikut olimpiade internasional Sains seperti Fisika, Kimia, Astornimi, Kebumian, Informatika, dan lain-lain. Meskpun biaya kuliah cukup tinggi, tetapi ada beasiswa dan asrama yang dapat mencukupi kebutuhan mahasiswa.
Belajar di Sekolah Malaysia
Para siswa melakukan kunjungan pendidikan ke salah satu sekolah di Malaysia, Mutiara Integrated Secondary School (MISS). Kegiatan di sekolah tersebut berupa belajar bersama dan pertukaran budaya. Siswa SMP Muhammadiyah PK menampilkan pertunjukan tari Saman dan bela diri Karate, sedangkan siswa Malaysia menampilkan nasyid Islami.
Ustaz Nihad, selaku Principal Mutiara Integrated Secondary School (MISS) mengucapkan penghargaan khusus kepada rombongan dari 2000 km jauhnya, SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Surakarta.
“Kami rasa kagum dan terima kasih atas kunjungan ke sekolah kami, Semoga lawatan ini sebagai permulaan terusan dan dapat berlanjut. Semoga kegiatan dapat berjalan dengan lancar.”
Tanggapan Siswa
Cinta Bening Mahira mengaku senang dan berkesan mengikuti kegiatan edutrip. Menurutnya beberapa hari ini kita mengikuti edutrip dan belajar di tempat yang dikunjungi seperti New Water Singapura, Tur Kampus di NTU, dan sekolah di Malaysia. Perjalanan ke luar negeri ini begitu berkesan karena pertama kali jauh dari orang tua. Hal itu membuat saya lebih belajar mandiiri dan manajemen diri.
“New water, kita bisa belajar tentang bagaimana cara mendaur ulang dari air laut menjadi air yang bisa diminum. NTU, kita melihat Fakultas Sains, Teknologi, Kedokteran dan lainnya. Kita melakukan pertukaran budaya di sekolah Malaysia,” jelasnya.
Sementara itu, Garda Adiwitya Sugiarto dan Muhammad Afif Nurrahman merasa harus belajar lebih rajin lagi agar bisa kuliah di luar negeri. Di sekolah Malaysia, kita bisa belajar bahasa Arab dan bahasa Inggris. Kegiatan edutrip ini kita bisa saling mempelajari budaya negara satu dengan negara lain. “Edutrip menyenangkan dan memberikan manfaat karena bisa berinteraksi dengan siswa di sekolah luar negeri, belajar bahasa Arab, dan bahasa Inggris,” tandasnya. (Aryanto/diko)