SUMBAWA BESAR, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Sumbawa menggelar Musyawarah Daerah (Musyda) ke-9.
Musyda ini untuk memilih Ketua, Sekretaris dan Bendahara yang akan bertanggungjawab selama 5 tahun kedepan, dilaksanakan di Gedung Universitas Samawa (UNSA), Sabtu (27/05/2023).
Musyda Muhammadiyah ke-9 dengan tema “Mencerahkan Sumbawa, Memajukan NTB” ini diikuti sebanyak 27 Calon Ketua pengganti Ustad Faizal Salim, S.Ag,. MM.Inov,. sesuai hasil Musyawarah Pimpinan Daerah di hotel Sernu beberapa waktu lalu yang kemudian mengerucut menjadi 13 Calon dan diikuti oleh 94 peserta dari Muhammadiyah dan 70 peserta dari ‘Aisyiyah.
Adapun dari ke-13 Calon tersebut, suara terbanyak diraih oleh H Ahmad Jamaan MY dengan 76 suara. Kemudian, Hizbullah, S.Sos,. meraih 69 suara, Ardi Suzami, S.Ei,. MM.Inov 61 suara, Drs H Naziruddin Lambaji, M.Si,. 61 suara, A Rahman Yusuf, S.Pd,. 58 suara, H Lutfi Salim, SH,. 54 suara, H Suharli Angaimangi, BA,. 47 suara, Drs Kamaluddin 48 suara, Heri Kusmanto, S.Sos,. MM,. 41 suara, Sudirman, S.IP,. 39 suara, DR Syafruddin, SE,. MM,. 38 suara, A Rahman Semba, S.Pd,. 37 suara, dan H Baharuddin, S.Pd,. 36 suara.
BACA JUGA Mencuri di Kebayan, Pemuda Pengangguran Bertato Diringkus Polisi
Dari hasil pemilihan itu, Ustad H Ahmad Jamaan MY terpilih menjadi Ketua Pengurus Muhammadiyah Daerah (PDM) Kabupaten Sumbawa Periode 2023-2028.
Sementara Ardi Suzami, S.Ei,. MM.Inov,. ditunjuk menjadi Sekretaris PDM dan Bendahara H Lutfi Salim, SH,. mendampingi Ustad Jamaan selama 5 tahun kedepan.
Ustad Jamaan mengungkapkan 3 program prioritas dalam kepemimpinannya. Pertama yaitu penguatan ideologi Muhammadiyah di semua kalangan, baik di PDM, PCM, PRM hingga Amal Usaha Muhammadiyah. “Jangan hanya bermuhammadiyah dengan NBM (Nomor Baku Muhammadiyah-red) saja, tetapi tidak tampak kemuhammadiyahannya,” tuturnya.
Kedua yaitu revitalisasi aset Amal Usaha Muhammadiyah termasuk pendayagunaan aset wakaf Muhammadiyah. Ketiga yaitu memperkuat gerakan dakwah jamaah yang semestinya menjadi kesadaran dari tingkat bawah (bottom up). “Ke depan ini harus kita laksanakan,” ungkap Ustad Jamaan yang juga mengungkapkan bakal muncul berbagai tantangan ke depan yang harus dihadapi Muhammadiyah. (Nuansa/Anfit)