Amalan-Amalan Setara Pahalanya dengan Haji
Oleh: Tito Yuwono
Sebuah kenikmatan
Amalan-amalan ringan
Besar keutamaan
Pahala kebaikan dilipatgandakan
Begitulah dakwah Rasulullah ﷺ yang mulia
Beragama dengan gembira
Menambah semangat dalam beragama
Menuju dunia dan akhirat bahagia
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Ta’ala, Rabb semesta alam. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada Rasulullah ﷺ beserta keluarga dan sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan ihsan sampai hari kiamat.
Salah satu diantara banyak kenikmatan yang Allah Ta’ala berikan kepada kita adalah memberikan keutamaan-keutamaan dalam beramal. Amalan ibadah tidak berat dilakukan namun diberikan pahala kebaikan yang besar. Seperti sholah sunnah rawatib 12 rekaat diganjar dengan dibangunkan rumah disurga, sholat 2 rekaat sebelum subuh lebih baik dari dunia seisinya, membaca Al-quran pahalanya 10 kebaikan tiap hurufnya dan sebagainya.
Pada tulisan ringan kali ini akan kami sampaikan fadhilah amalan yang setara dengan ibadah haji. Walaupun pahalanya setara, namun kita catat bahwa istilah setara ini bukan berarti menggugurkan kewajiban atau sebagai pengganti ibadah haji. Sehingga bagi yang belum menjalankan ibadah haji, maka tetap wajib bagi yang telah mampu walaupun mengamalkan amalan-amalan yang pahalanya setara dengan haji. Karena ibadah haji merupakan salah satu dari rukun islam.
Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari.
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
Artinya:” Dari ‘Abdullah bin ‘Umar–radhiyallahu ‘anhuma-, katanya, “Aku mendengar Nabi ﷺ bersabda” ‘Islam dibangun di atas lima: persaksian bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, naik haji, dan puasa Ramadhan.” (HR Imam Al-Bukhari)
Ganjaran haji mabrur adalah surga. Ganjaran yang dicita-citakan semua orang yang beriman kepada Allah Ta’ala dan hari akhir. Rasulullah ﷺ bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
Artinya:” dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu bahwa Nabi ﷺ berkata: “Umrah ke ‘umrah berikutnya menjadi penghapus dosa antara keduanya dan haji mabrur tidak ada balasannya kecuali surga” (HR Imam Al-Bukhari)
Salah satu ciri dakwah Rasulullah ﷺ adalah menggembirakan dan memberikan motivasi serta penyemangat. Salah satunya adalah memberikan kabar gembira keutamaan amal yang setara dengan ibadah haji.
Berikut beberapa amalan yang pahalanya besar setara dengan ibadah haji.
- Umrah di Bulan Ramadhan
Ketika belum memungkinkan untuk melakukan ibadah haji karena keadaan seperti antrian dan lain-lain, maka umrah yang dilakukan pada Bulan Ramadhan pahalanya setara dengan haji bersama Rasulullah ﷺ. Dikisahkan seorang Ibu (Ummu Sinan) yang belum bisa menunaikan ibadah haji karena terkendala kendaraan. Dalan keluarganya hanya mempunyai dua ekor unta, yang satu dipakai suaminya untuk ibadah haji, sedangkan satunya lagi untuk kepentingan mengangkat air dalam keluarganya. Maka Rasulullah ﷺ menyampaikan bahwa umrah yang dilakukan pada Bulan Ramadhan pahalanya setara dengan haji bersama Beliau ﷺ.
Sebagaimana Hadis nabi ﷺ yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ لَمَّا رَجَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ حَجَّتِهِ قَالَ لِأُمِّ سِنَانٍ الْأَنْصَارِيَّةِ مَا مَنَعَكِ مِنْ الْحَجِّ قَالَتْ أَبُو فُلَانٍ تَعْنِي زَوْجَهَا كَانَ لَهُ نَاضِحَانِ حَجَّ عَلَى أَحَدِهِمَا وَالْآخَرُ يَسْقِي أَرْضًا لَنَا قَالَ فَإِنَّ عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ تَقْضِي حَجَّةً أَوْ حَجَّةً مَعِي
Artinya:” Ketika Nabi ﷺ baru saja kembali dari hajinya, beliau bertanya kepada Ummu Sinan Al-Anshariyyah radhiyallahu ‘anha, “Apa yang menghalangimu untuk menunaikan haji?” Perempuan tersebut menjawab, Bapak si fulan, yang ia maksud suaminya, memiliki dua ekor unta yang salah satunya sering digunakan untuk menunaikan haji, sedangkan unta yang satunya lagi digunakan untuk mencari air minum buat kami.”Nabi ﷺ pun bersabda, Umrah pada bulan Ramadan sebanding dengan haji atau haji bersamaku. (HR Imam Al-Bukhari)
- Sholat Isyraq
Amalan kedua yaitu sholat isyraq dua rekaat. Sholat isyraq adalah sholat yang dilakukan beberapa saat setelah matahari terbit. Dan dilakukan setelah iktikaf di masjid setelah sholat subuh. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani:
عن أبي أمامة قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : من صلى صلاة الصبح في مسجد جماعة يثبت فيه حتى يصلي سبحة الضحى كان كأجر حاج أو معتمر تاما حجته وعمرته
Artinya:” Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda: Barangsiapa yang mengerjakan shalat shubuh dengan berjama’ah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan shalat sunnah Dhuha, maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna” (HR Imam Thabrani)
- Sholat berjamaah di masjid
Amalan yang setara dengan haji lainnya adalah sholat berjamaah di masjid. Amalan ini insyaa Allah sangat ringan dan sudah biasa kita lakukan.
Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud:
عن أَبِي أُمَامَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ مُتَطَهِّرًا إِلَى صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْحَاجِّ الْمُحْرِمِ وَمَنْ خَرَجَ إِلَى تَسْبِيحِ الضُّحَى لَا يَنْصِبُهُ إِلَّا إِيَّاهُ فَأَجْرُهُ كَأَجْرِ الْمُعْتَمِرِ وَصَلَاةٌ عَلَى أَثَرِ صَلَاةٍ لَا لَغْوَ بَيْنَهُمَا كِتَابٌ فِي عِلِّيِّينَ
Artinya:” Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda: Barangsiapa keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk salat wajib berjemaah, maka pahalanya seperti pahala orang yang berhaji dan sedang berihram. Dan siapa saja yang keluar untuk salat sunah Duha yang dia tidak melakukannya kecuali karena itu, maka pahalanya seperti pahala orang yang berumrah. Dan (yang melakukan) salat setelah salat lainnya, tidak melakukan perkara sia-sia antara keduanya, maka pahalanya ditulis di ‘illiyyin” (HR Imam Abu Daud)
- Menghadiri majelis ta’lim untuk menuntut ilmu
Menghadiri kajian-kajian di masjid dalam rangka untuk menuntut ilmu juga mempunyai keistimewaan mendapatkan pahala haji yang sempurna. Sebagimana hadis yang diriwayatkan oleh Iman Thabrani:
عن أبي أمامة : عن النبي صلى الله عليه و سلم قال : من غدا إلى المسجد لا يريد إلا أن يتعلم خيرا أو يعلمه كان له كأجر حاج تاما حجته
Artinya:” Barangsiapa berangkat ke masjid, tidak ada yang ia inginkan kecuali untuk mempelajari satu kebaikan atau mengetahui ilmunya, maka ia akan mendapatkan pahala haji yang sempurna” (HR Imam Thabrani)
Sebagai hamba Allah, bersegera dalam kebaikan adalah utama. Apalagi ketika diberikan kabar gembira oleh Rasulullah ﷺ berkaitan dengan keutamaan amalan. Semoga Allah Ta’ala bukakan dan ringankan hati kita untuk melakukan amalan-amalan yang pahalanya setara dengan haji ini. Karena sejatinya kuatnya ibadah bukan terletak pada kuatnya badan, namun keikhlasan dan kuatnya hati-hati kita.
Wallahu a’lamu bishshowab. Nashrun minallahi wa fathun qarib.
Tito Yuwono, Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman, Ketua Joglo DakwahMu Almasykuri Yogyakarta