IINDRAPURA, Suara Muhammadiyah – Musyawarah Daerah ke-4 Muhammdiyah dan Aisyiyah Batubara selesai. Yusri SAg meraih sura terbanyak dan kemudian diamanahkan memimpin PDM Batubara periode 2022-2027. Kemudian pada Musyda ‘Aisyiyah, Rismayati SPd diamanahkan memimpin PDA Batubara periode 2022-2027.
Musyawarah Daerah ke-4 Muhammadiyah berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah itu dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Bendahara PWM Sumatera Utara Dr. Muhamamd Qorib, sementara pada Musyawarah Daerah Aisyiyah hadir Wakil Ketua dr. Robitah Asfur dan Sekretaris Yuniar R. Yoga.
Proses pemilihan Pimpinan Muhammadiyah Daerah ditandai dengan ditetapkannya 12 calon pimpinan untuk untuk dipilih utusan musyda yang berasal dari unsur pimpinan harian, utusan pimpinan cabang dan ranting. Dari 12 calon, maka utusan musyda memilih 9 formatur untuk menjadi Pimpinan Daerah Muhammadiyah periode 2022-2027,. Hasil perhitungannya adalah :
Yusri SAg, Suparman, Khairul Mukminin, Very Agustian, Wono, Irfan, Budianto, Selamet, Nurdianto, Naharuddin.
Kemudian pada sidang formatur ditetap Yusri SAg sebagai Ketua PDM Batubara periode 2022-2027. Yusri SAg adalah ketua patahana periode 2015-2022.
Musyda Aisyiyah Batubara
Sementara pada musyawarah daerah Aisyiyah, berlangsung nyaris sama dengan sidang Muhammadiyah, lancar tanpa tanpa perdebatan berarti. Ada 13 calon yang maju untuk menjadi pimpinan daerah Aisyiyah. Kemudian peserta memilih lima nama formatur dan setelah dilakukan perhitungan hasilnya adalah :
Rismayati Spd, Masriyah Matondang,Rubiah, Fenin Yifizah dan Tutiani.
Selanjutnya, lima formatur terpilih menetapkan Rismayadi sebagai ketua dan akan melengkap komposisi Pimpoinan Daerah Aisyiyah Batubara periode 2022-2027 menjadi sembilan orang ditambah kelengkapan ketua majelis dan lembaga.
Berharap Muhammadiyah Batubara Adakah Perubahan
Pada penutupan Musyda ke-4 Muhammadiyah Daerah Batubara itu, Dr. Muhamamd Qorib berharap Muhammadiyah Batubara dapat meningkatkan potensi yang ada. Kabupaten Batubara ini besar, untuk itu Muhammadiyah juga harus besar. Caranya adalah Muhammadiyah harus mampu melakukan berbagai trobosan. Misalnya, pengembangan cabang dan ranting adalah persoalan yang tidak dapat tawar lagi dan itu harus segera dilakukan.
Selain pengembangan cabang dan ranting, maka persoalan kaderisasi harus digarap lebih serius pada periode ini. ”Batubara sangat kekurangan kader, hal itu terlihat pada proses regenerasi yang nyaris tidak berjalan,” kata Muhammad Qorib.
Ketua PDM Batubara terpilih Yusri SAg menyadari persoalan kaderisasi adalah masalah serius. Untuk itu PDM Batubara periode 2022-2027 akan fokus pada program kaderisasi guna mendapatkan pimpinan Muhammadiyah masadepan. ” Jujur saya katakan, Muhammadiyah Batubara sangat kekurangan kader,” jelas Yusri SAg.
Kekurangan Kader Aisyiyah, Masalah Serius
Sekretaris PW Aisyiyah Sumatera Utara Yuniar R. Yoga pada penutupan musyawarah daerah ke-4 itu menegaskan persoalan serius yang dihadapi Aisyiyah Batubara adalah minusnya kader. Ini sangat memperihatinkan dan sekaligus mengkuatirkan.
Aisyiyah Batubara harus menyusun program kaderisasi secara sistematis agar tumbuh kader-kader muda yang militan dalam beberapa tahun ke depan. ” Rekrutlah anak-anak muda Aisyiyah yang ada di NA dan amal usaha untuk mengisi pimpinan di majelis dan lembaga. Bina mereka agar mereka siap menerima estafeta kepimpinan masadepan,” kata Yuniar R. Yoga.
Harapan yang sama disampaikan Wakil Ketua dr. Robitah Asfur yang berharap, PDA Batubara dapat menginisiasi beridirnya amal usaha Aisyiyah, seperti pendidikan, kesehatan dan sosial. PW Aisyiah Sumatera Utara siap membantun.
Ketua PDA Aisyiiyah Batubara terpilih Rismayati SPd menyadari kondisi yang ada. Untuk itu ia berharap akan terbangun kerjasama yang solid diantara pimpinan untuk membangun Aisyiyah Batubara yang berkemajuanm, berkarakter dan mandiri. (Syaifulh/Riz)