KUDUS, Suara Muhammadiyah – Senin, 16 Dzulqo’dah 1444 H bertepatan dengan 5 Juni 2023, digelar Grand Opening Rumah Sakit Sarkies ‘Aisyiyah Kudus yang beralamat di Jalan Kudus-Margoyoso, Purowosari Kota Kudus.
Dalam sambutannya, Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kudus, Hj. Khosifah, S.Pd.I. menyampaikan, “Selamat dan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berjasa dalam pendirian Rumah Sakit Sarkies ini, kepada keluarga pewakaf, H. Saifullah (alm), semua dermawan dari warga maupun simpatisan persyarikatan dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu atas dukungannya dalam segala hal, kerja keras, serta kepercayaannya sehingga telah berhasil membangun dan menghadirkan, RS kebanggan kita, RS Sarkies ‘Aisyiyah Kudus yang telah dimulai pembangunannya dengan peletakan batu pertama pada 28 Juli 2021.”
Board of Director Rumah Sakit Sarkies ‘Aisyiyah Kudus, dr. H. Hilal Ariadi, M.Kes. menyampaikan, “Bermula dari tanggal 25 Oktober 2020 kami menerima wakaf tanah, yang dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pada 28 Juni 2021 telah dilakukan peletakan batu pertama, dan pada hari ini akan diresmikan. Kami ucapkan kebanggaan kami atas Gerakan Perempuan Berkemajuan dari PDA Kudus yang memberikan kontribusi nyata dalam pelayanan di bidang kesehatan di Kabupaten Kudus. Sebagai RS bertipe C dengan kapasitas 115 tempat tidur yang terdiri dari ruang VVIP, Kelas I, dan ruang rawat inap standar sebanyak 60 kamar, RS Sarkies ‘Aisyiyah Kudus siap untuk bekerja sama dengan BPJS dan siap menerima pasien BPJS.”
“Kami juga memiliki layanan unggulan Multicenter Excellent dengan layanan Paincenter mengakomodir kebutuhan mutlak pekerja di Kabupaten Kudus sebagai kota industri, dengan adanya kolaborasi antara dokter saraf, anestesi, dan rehabilitasi medik yang menyediaakan pelayanan berupa kolam Hydrotherraphy di lantai 8. Semoga layanan yang kami berikan berkualitas sesuai dengan harapan masyarakat. Kami juga masih memiliki PR dalam pembangunan di lantai 6 dan 7. Kami memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada ‘Aisyiyah, bahwa ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah tidak pernah melahirkan amal usaha tanpa kontribusi nyata” lanjut Hilal Ariadi.
Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Dr. apt. Salmah Orbayinah, M.Kes. dalam sambutannya menyampaikan, “Selamat kepada semuanya, termasuk pihak pengelola yang bekerja sama dengan berbagai pihak. Sebagaimana Muhammadiyah, ‘Aisyiyah juga memangun amal usaha dalam semua aspek dalam rangka memberikan kontribusi nyata untuk bangsa dan negara, melalui pendirian Rumah Sakit Sarkies ‘Aisyiyah Kudus ini, dengan menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan di Kudus khususnya. Insya Allah, ‘Aisyiyah telah berperan dalam membantu negara. Semoga Rumah Sakit Sarkies ini menjadi unggulan di Indonesia.
Bermula dari KH. Syuja’ sebagai pengikut KHA. Dahlan pada waktu berinisiatif mendirikan PKU, tidak hanya membuat Rumah Sakit, akan tetapi juga mendirikan rumah yatim, rumah dhuafa’ dan mustadh’afin sebagai suatu ide yang pada waktu itu telah melewati batas dan waktu, untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan dan juga seluruh aspek kehidupan yang memberikan kontribusi nyata bagi warga.”
’Aisyiyah telah berhasil memiliki 18 Rumah Sakit, 58 Rumah Bersalin, 48 BKIA, 45 Klinik, dan 81 Posyandu. Sebagai Rumah Sakit yang ke-18, semoga dapat menjadi yang terbesar dan terbaik. Dengan pendirian RS ini, menunjukkan bahwa ‘Aisyiyah konsisten berperan dalam dakwah di bidang kesehatan melalui amal usaha, sehingga ada tiga hal yang telah dilakukan, yaitu: mendirikan pusat pendidikan di bidang kesehatan, mendirikan amal usaha kesehatan yang unggul, dan melaksanakan pengabdian masyarakat di bidang kesehatan. Dengan ketiga hal tersebut, ‘Aisyiyah berhasil membentuk kader yang unggul di bidang kesehatan,
Bupati Kudus, Dr. Hartopo yang berkesempatan hadir, dalam sambutannya menyatakan, “Selamat dan semoga betul-betul bermanfaat meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Tipe C+ ini merupakan yang ke-8, akan tetapi yang termegah dan menjadi ikon dengan 9 lantai gedungnya, sehingga dapat memberikan pelayanan di bidang kesehatan dan dapat menjadi rujukan, terutama dengan adanya mall pelayanan bagi keluarga pasien.” (Wakhidah Noor Agustina).