Pelajari STEM di Singapura, SMK Muhammadiyah 2 Muntilan Terapkan Metode PJBL 

Pelajari STEM di Singapura, SMK Muhammadiyah 2 Muntilan Terapkan Metode PJBL 

SINGAPURA, Suara Muhammadiyah – SMK Muhammadiyah 2 Muntilan ikut serta kembali program Innovations in Teaching and Learning Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) and Digitalization yang merupakan kerjasama antara Majelis Dikdasmen PPM dengan Temasek Foundation Singapura (22-27/5).

Memadukan keempat disiplin Ilmu (Science, Technology, Engineering and Math) dalam pembelajaran tidaklah mudah, dan SMK Muhammadiyah 2 Muntilan perlu mengasah kembali.

SMK Muhammadiyah 2 Muntilan telah mengirimkan peserta pelatihan STEM Batch ke 2 beberapa waktu lalu. Harapannya batch ke 3 ini bisa lebih memperdalam tentang STEM dan dapat diimplementasikan di sekolah.

“Kami mengikuti Batch 3 pelatihan STEM untuk memperdalam kembali dengan harapan lebih memahami dan mempermudah mengimplementasikan ilmu yang didapat untuk kemajuan sekolah”, Kata Untung SUpriyadi Kepala SMK Muhammadiyahn2 Muntilan sekaligus poeserta STEM Batch 3.

Sekolah sudah menerapkan sistem digitalisasi dalam pembelajarannya. Dengan pelatihan STEM ini diharapkan sekolah memiliki wawasan yang lebih baik dalam penerapanya.

STEM sendiri merupakan metode pembelajaran berbasis masalah. Dalam prosesnya STEM menerapkan pengetahuan dan keterampilan secara bersamaan dalam menyelesaikan masalah. Harapannya agar sekolah menghasilkan sumberdaya yang kognitif, psikomotor dan afektif yang berkualitas (http://lpmpaceh.kemdikbud.go.id/).

Banyak model yang bisa diterapkan dalam pembelajaran STEM. SMK Muhammadiyah 2 Mutilan memilih untuk menerapkan model Project Based Learning. Model ini menggunakan proyek sebagai inti pembelajaran. Pada model ini siswa menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas nyata.

Untung mengatakan, metode yang diterapkan sekolah untuk menerapkan STEM menggunakan Project Based Learning (PJBL), karena dinilai metode ini cocok diterapkan dan menghasilkan siswa yang diharapakan sesuai pendekatan STEM. (NSP)

Exit mobile version