Musyda Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Padang Lawas Berlangsung di Sosa

Musyda Muhammadiyah dan 'Aisyiyah Padang Lawas Berlangsung di Sosa

SOSA PALAS, Suara Muhammadiyah  – Musyawarah Daerah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Daerah Padang Lawas (Palas) dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sumatera Muhammad Basar Hasibuan MPd, Sabtu pagi (10/6) di Sosa. Musyda yang dihadiri ratusan undangan peserta itu berlangsung meriah.

Hadir pada perhelatan lima tahunan itu, Wakil Ketua DPRD Syahrun Hasibuan, Wakil Ketua PWM Sumut M. Basir Hasibuan, Mahmud Yunus Daulay, Wakil Ketua PW Aisyiyah Sumut Arika Perangin-angin, dr. Robithah Asfur dan Sekretaris Yuniar R. Yoga.

Wakil Ketua DPRD Palas, Syahrun Nasution menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas berlangsungnya musywarah daerah Muhammadiyah di Padang Lawas. Syahrun mengatakan, Muhammadiyah perlu melakukan pembinaan yang lebih intens diberbagai daerah yang memiliki jamaah Muhammadiyah. Syahrun menyebut sebagai contoh adalah desa dekat dengan Pasar Ujung Batu, di sana ada warga Muhammadiyah, tapi belum tersentuh. Syahrul bercerita orangtua dan keluarganya menghadirkan Muhammadiyah di Palas 30 tahun lalu. Ia berharap Muhammadiyah di Palas kompak, bersatu dan membangun jamaah lebih baik.

Sementara itu Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sumatera Utara Muhammad Basri Hasibuan meminta pimpinan daerah terpilih dapat bekerja lebih fokus membangun cabang dan ranting. ” Muhammadiyah harus memberi perhatian yang lebih serius pada bidang pendidikan dan kader,” kata Basir Hasibuan, putra daerah Palas yang kini menjadi pejabat pada Dinas Pendidikan Sumatera Utara.

Muhammad Basir Hasibuan menjelaskan perkembangan dunia pendidikan di Indonesia saat ini. Pemerintah dalam lima tahun ke depan fokus pada pengembangan sumber daya manusia yang lebih baik. Pemerintah menargetkan 5000 doktor ( S3). Padang Lawas harus bangkit, Muhammadiyah di sini harus maju dan berkembang. Sebagai putra daerah saya siap untuk membantu, kata Basir bersemangat.

Sebelumnya memberikan kata sambutan Ketua PDM Madina, Su’dan Pasaribu SE yang menjelaskan perkembangan Muhammadiyah di Palas. Terkait dengan musyawarah daerah yang akan memberikan laporan pertanggungjawab periode 2015-2022 dan pemilihan pimpinan untuk periode 2022-2027. Terkait pimpina lima tahun yang akan datang, Su’dan mengatakan kepemimpinan dalam Muhammadiyah adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan sehingga tidak perlu diperebutkan.

PW Muhammadiyah melalui Mahmud Yunus Daulay menyampaikan tausiah yang memberikan motivasi seputar dakwah Muhammadiyah, pengajian di ranting, pengembangan kader persyarikatan dan kader keluarga. ” Pimpinan dan anggota Muhammadiyah harus bekerja dengan ikhlas,” tegas Mahmud Yunus Daulay.

Aisyiyah Harus Lakukan Kaderisasi

Pada kesempatan pembukaan Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah Padang Lawas itu, Wakil Ketua PWA Sumut, Arika Perangin-angin berharap agar setelah Musyda ini, Aisyiyah ke depan dapat lebih fokus pada program kaderisasi dengan pengembangan cabang dan ranting, pengembangan amal usaha sekolah milik Aisyiyah.

Aisyiyah adalah Gerakan Islam yang menjalankan misi dakwah dan tajdid dalam kehidupan kemasyarakatan, keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan universal. Kehadiran Aisyiyah sebagai organisasi perempuan Muhammadiyah yang didirikan oleh KHA Dahlan pada tahun1917, telah berkiprah dan berkonstribusi selama lebih satu abad bagi kemajuan masyarakat, bangsa Indonesia dan kemanusiaan global.

“Sebagai organisasi sosial keagamaan dan gerakan perempuan yang berbasis pada nilai Islam berkemajuan, yang sejak kehadirannya terus berkhidmat dan berkomitmen dalam memajukan dan meningkatkan derajat perempuan,” kata Arika.

Lebih satu Abad Aisyiyah berbuat dan akan terus berbuat. Masih banyak persoalan-persoalan perempuan yang harus diperjuangkan, baik ditingkat global, nasional maupun regional. Semua perjuangan Aisyiyah itu sangat membutuhkan kerjas cerdas, kerja SMART, dan Kerja Ikhlas.  Untuk mewujudkan kerja-kerja Aisyiyah, tentu saja Aisyiyah tidak bisa bekerja sendiri melainkan harus membangun kolaborasi dan sinergisitas dengan berbagai elemen dan jejaring yang ada.

Kata Arika,  Aisyiyah harus melakukan pendekatan dan komunikasi dengan PEMERINTAH DAERAH beserta Satuan Kerja yang ada di daerah. Kerjasama dengan lembaga-lembaga sosial dan kemanusiaan yang memiliki visi dan cita-cita yang sama dengan Aisyiyah. Dan yang lebih penting adalah, hubungan yang harmonis dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah di daerah. (Syaifulh/Riz)

Exit mobile version