YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam Rangka mencetak kader persyarikatan yang berjiwa milenial dan berkemajuan, Pimpinan Komisariat Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta kembali menyelenggarakan Darul Arqam Dasar Jum’at- Ahad, 9 – 11 Juni 2023 yang bertempat di SMP Muhammadiyah 1 Depok, Sleman, Yogyakarta.
Kegiatan yang bertajuk “Islam Transformatif sebagai penguatan kader dalam kesadaran sosial di era digital” ini terdiri dari enam materi. Yaitu tiga materi pokok dan tiga materi tambahan. Tiga materi pokok yang dimaksud adalah Keislaman dengan pemateri Bagaskara Faiz, Kemuhammadiyahan dengan pemateri Ifa Wakhidatun dan ke-IMM an dengan pemateri RM. Fayyasy Fallaq, S.H.
Sedangkan tiga materi tambahan yang ditujukan untuk menunjang kapasitas dan kemampuan kader adalah Soft skill Kepenulisan dengan pemateri Muhammad Alfreda Daib, Gender dengan pemateri Rizki Labibah, dan Muatan Lokal (Filsafat Ibnu Khaldun) dengan pemateri Alfandi Ilham, S.Ag. Adapun pesertanya merupakan 10 delegasi calon kader terbaik dari IMM Fakultas Ushuluddin, satu calon kader dari IMM Fakultas Dakwah dan Komunikasi, dan satu calon kader dari IMM Depok.
Dalam pembukaan acara tersebut, Perwakilan dari PC IMM Sleman, Arsyad Surya, S.H. berpesan bahwa kader Muhammadiyah harus memiliki dasar Ke- IMM an, Kemuhammadiyahan dan terlebih keislaman yang baik. Selain itu, Kader IMM harus melek teknologi agar tidak menjadi generasi yang Ketinggalan Zaman, setidaknya dua poin itulah yang menjadi alasan Kader IMM perlu untuk mempelajari Islam Transformatif.
Ajril Akmal Muzakki, selaku Ketua Pimpinan Komisariat IMM Ushuluddin menyampaikan bahwa Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian panjang pengkaderan kader-kader terbaik Persyarikatan. Dimana selama beberapa hari, mereka di karantina pada suatu tempat secara fokus (tanpa terdistrak oleh handphone) untuk mendalami materi dan Ideologi IMM dan Persyarikatan pada umumnya.
Lancar dan suksesnya kegiatan DAD IMM Ushuluddin ini tentunya menjadi kesyukuran tersendiri bagi pihak penyelenggara. “Ya, sebagai ketua panitia penyelenggara, tentunya saya sangat bersyukur acaranya dapat berjalan lancar dengan baik tanpa ada halangan apapun. Saya ucapkan beribu terimakasih untuk berbagai pihak yang dengan sukarela membantu menyuseskan acara ini. Harapan saya, kedepannya para kader yang telah selesai melaksanakan DAD, menjadi insan yang mulia dan bermanfaat bagi umat, bangsa dan tentunya Kader Persyarikatan yang milenial berkemajuan.” Papar Mafaza Adnin
Antusiasme peserta yang sangat luar biasa dapat dilihat dari respon para peserta DAD ketika diwawancarai. Farid Aditya, salah satu peserta DAD yang terpilih menjadi peserta terbaik. Ia menyampaikan keseruan dan beberapa pesan kepada panitia. “Saya Senang karena mendapat ilmu dari kegiatan ini, kegiatannya seru dan tidak membosankan, tapi alangkah baiknya jika kegiatan materi dilaksanakan di ruang kelas bukan di musholla, agar memudahkan peserta dalam mencatat poin penting yang disampaikan pemateri” Ujarnya ketika diwawancarai oleh salah satu panitia DAD.
Selain Farid, Zayyan Adib Kautsar selaku Master of Training juga memberikan kesan pada kegiatan ini. “Sinergi antara Cita, Strategi, & Aksi dari panitia, peserta, & instruktur membuahkan kesan yang bermakna dalam prosesi DAD tahun ini. Tentunya semua ini juga disokong dengan doa-doa yang terus dipanjatkan tiada henti sehingga keajaiban2 itu muncul min haitsu laa yahtasib… Be Marvelous UY… Proud of you’ll,” ujarnya ketika diwawancara. (Insan Labib)