Jejak Sejarah Muhammadiyah Troketon
Troketon merupakan sebuah desa di kabupaten klaten yang mana dengan latar belakang kehidupan masyrakatnya yang ragam baik secara ekonomi, sosial, budaya dan kultur masyarakat yang hampir sebagian besar adalah petani. Beberapa dekade waktu yang lalu masih terbilang daerah yang belum maju, akan tetapi tidak menyurutkan azam atau semangat beberapa orang untuk memberikan sentuhan tetesan embun nilai –nilai religius pada umat Islam.
Pada medio Tahun 1950an merupakan Tonggak sejarah hadirnya sebuah gerakan dakwah Islam melalui persyarikatan Muhammadiyah. Dengan dimotori para pemuda –pemuda islam pada itu mengibarkan panji –panji islam lewat Muhammadiyah dan para prnggerak atau tokoh lahirnya muhammadiyah pada tahun 1950, itu adalah Abdul Bashor, Suhardi Muhtar Hadi Wibowo, Hadi Winangun, Rokhani, Kirdiyo, dan Samijo.
Enam serangkai itulah peletak tonnggak lahirnya Muhammadiyah di Troketon yang mana pada waktu itu daerah Troketon meruapakan daerah kering akan akan nilai-nilai agama. Di bawah gemblengan dan didikan guru ngaji dari daerah Pedan yaitu KH Muhammad Irsyad, KH Hadi Musrsidi, KH Muhammad Djunaidi.
Dengan semangat mengadakan kajian-kajian keagamaan dari rumah ke rumah untuk membangun izzah berislam lewat Muhammadiyah dengan pantang menyerah, ereka selalu rutin berkumpul dan mengadakan kegiatan kegiatan. Baik di rumah saudara Abdul Basar di Dukuh Keron inilah sebagai tempat markas pergerakan Muhammadiyah serta di Masjid Baiturrahman Keron.
Tidak berselang lama kaum perempuan islam ikut bergerak dalam menyebarkan dakwah islam lewat ‘Aisyiyah. Dimotori perempuan – perempuan yang hebat dan tangguh dan bersahaja inilah saling mengisi dan melengkapi untuk mendakwahkan lewat pengajian pengajan Ibu – ibu dan anak anak. Dari sinilah kita menyadari dakwah kaum perempuan itu lebih luwes dan lebih leluasa serta lebih bisa mengena dan banyak tertarik.
Dari ikhtiar yang bersungguh dengan ‘Manjada Wa Jada’ inilah sebuah monemen perjuangan yang dimotori tiga peremuan handal yaitu Djauroh Rohmah, Kafiyatun, dan Suratmi.
Gerakan Ilmu dan amal
Dan menjadi watak dan karekter dari persyarikatan “Muhammadiyah” maupun ‘Aisyiyah Yang menjadi landasan gerakan dakwah maka dengan setelah menyerap ilmu yang di peroleh dan sebagai implentasikan dari niai – nilai tersebut sebuah aplikasi dari sebuah ilmu dan amal. Maka pada tahun 1967 tepatnya pada tanggal 1 januari 1967 berdirilah sebuah amal usaha di bidang pendidikan dasar yaitu berberdrinya TK BUSTUNUL ATHFAL TROKETON 1 yang berada di dukuh Tanon Troketon.
Kemudian disusul pada tahun 1968 Berdirilah TK BUSTANUL ATHFAL TROKETON 2 yang berada di Dukuh Njerukan Troketon, dan pada 1968 itu juga berdirilah TK BUSTANUL ATHFAL TROKETON 3 tepatnya pada tanggal 1 Januari 1968 yang berada di dukuh Ngledok, Troketon.
Selang satu tahun tepatnya pada tahun 1969 berdirilah sebuah pendidikan dasar sebagai kelanjutan dari pendidikan anak usia dini para pendiri dan tokoh Muhammadiyah mendirkan MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH (MIM) TROKETON.
Pada waktu awal berdirinya dulu belum bisa menempati lokasi yang tetap masih berpindah pindah karena kondsi pada waktu itu dalam kondisi masih terbatas dan pertama kali itu menepati Rumah Muhammad ikhsan (Mbah IHSAN) di dukuh Keron. Baru pada tahun 1980-an lah baru bisa membangun dan menepati lahan/tanah kas desa Troketon yang mana berada di Dukuh Ngledok Troketon.
Dari tahun ke tahun dalam perkembangan dinamika yang terjadi dalam merawat dan menjaga AUM Dibidang pendidikan mengalami pasang surut dalam hal jumlah anak yang di sekolahkan di lembaga pendidikan di bawah naungan persayrikatan Muammadiyah akan tetapi beberapa tahun terakhir ini dengan semangat juang yang tinggi perekembangan, kreasi ,inovatif jumlah siswa baik di tingkat TK BA maupun di MIM Troketon mengalami perkembangan yang menggembirakan dari Data terakhir pada medio Desember 2022 sebagai berikut :
- TK BUSTANUL ATHFAL TROKETON 1 jumlah total baik TK nol kecil maupun nol besar berjumlah 29 siswa.
- TK BUSTANUK ATHFAL TROKETON 2 Jumlah total baik TK Nol kecil maupun nol besar berjumlah 33 siswa.
- TK BUSTANUL ATHFAL TROKETON 3 Jumlah total baik TK Nol kecil maupun nol besar berjumlah 29 siswa.
MIM TROKETON jumlah siswa dari kelas 1 sampai kelas 6 berjumlah 285 siswa.
Dengan sistem kepemimpinan di persyarikatan Muhammadiyah yang kolektif dan kolegial serta demokrasi kepemimpinan yang berjalan dengan dinamis dari tahun 1950an hingga saat ini maka persyarikatan muhammadiyah tetap masih eksis dari kepepiminan awal yaitu dari tahun 1960 sampai 2023 sebagai berikut: Abdul Bashor, Kirdiyo, Hadi Winangun, Mujiman, Djumadi ,Waluyo Raharjo, Warsono, Sutono, Marsono, dan Rumini Zulfikar.
Demikianlah seklumit sejarah persyarikatan Muhammadiyah Ranting Troketon pedan semga ini bisa memotifasi kita sebagai warga ,kader,pimpinan untuk menjaga merawat serta mengembangkan Muhammadiyah dalam rangka memajukan dan mencerahkan semesta.
Rumini Zulfikar, Ketua PRM Troketon