SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengandeng Solo Talk Architecture Forum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Surakarta dalam seminar KKL Arsitektur UMS 2023 pada Senin, (12/6) yang dilaksanakan di Gedung Kedokteran Kampus IV UMS.
Seminar dengan tema “Talk about Contemporary Architecture” sengaja diusung oleh Prodi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai upaya memperluas wawasan mahasiswa dan menambah kepekaan terhadap proses analisis dan persoalan arsitektur yang ada.
Pembicara dalam seminar ini, yaitu seorang arsitek profesional Ar. Ary Indra , IAI sebagai Principal of ABODAY, dan Ar. Wiwien Prasasti Barada, IAI, yang ke duanya berbicara tentang konsep kontemporer dalam dunia arsitektur.
Kaprodi Arsitektur UMS, Dr., Nur Rahmawati S, ST., MT., menyampaikan kegiatan ini sebagai rangkaian program pengembangan mahasiswa dalam Kuliah Kerja Lapangan yang bertema ‘Vastu Baharu Bhumi Era’.
“Tema ini didasari oleh nilai sejarah dalam arsitektur, perkembangan serta pembaruan era dan inovasi dengan peran nilai-nilai Islamiyah dalam arsitektur yang mengubah tatanan kehidupan manusia baik ditinjau dari segi fisik maupun non-fisik, yang dikaitkan dengan konsep budaya, kontemporer dan Islami,” paparnya.
Rangkaian kegiatan KKL 2023 ini, lanjutnya, wajib bagi mahasiswa angkatan 2020, meliputi persiapan, pelaksanaan KKL pada 22-25 Mei 2023, yang terbagi dalam empat wilayah: Bali, Jawa Timur, Jawa Barat dan Jakarta,
“Seminar KKL yang terbagi dalam seminar keilmuan dari pakar seperti pada hari ini, dan seminar presentasi laporan pelaksanaan KKL bersamaan dengan pamera KKL, yang insyaAllah akan diselenggarkana pada 24 Juni 2023 di Graha Solo,” tambah Kaprodi Arsitektur UMS itu.
Menurutnya, melalui rangkaian kegiatan KKL ini manfaat yang akan didapat oleh mahasiswa adalah menguatnya pemahaman tentang konsep kontemporer arsitektur sehingga mampu menginterpretasikan segala perkembangan dan isu yang berkelanjutan dalam dunia arsitektur.
“Sehingga dalam jangka panjang mereka bertanggungjawab kepada masyarakat dalam perencanaan dan perancangan lingkungan binaan melalui proses adaptasi di era yang semakin moderen ini dan arsitektur dapat menjadi penunjang dalam keberlanjutan kehidupan manusia,” jelas Nur Rahmawati.
Dalam kesempatan itu, Ary Indra Aboday menyampaikan, bahwa kontemporer tidak sekedar bicara style arsitektur, namun lebih penting bagaimana kita berproses mengenal diri sendiri utk lebih mendalami lingkungan sekitar dan perkembangan tren dunia saat ini secara umum.
“Arsitektur adalah pengelanaan, yang tidak hanya dilihat tetapi juga dirasakan dan didengar. Seorang arsitek dan karyanya bukan sekedar dilihat tetapi yang lebih penting itu nyaman dirasakan,” paparnya. (Fika)